hòk

915 98 0
                                    

Anak-anak fakultas teknik tahun ketiga tengah berkumpul di kantin, Vee yang diantar Yoo kali ini menyambangi mereka.

"Hey Yoo! kau punya utang penjelasan padaku!" Sambut Nuea.

"Hahh apa?"

"Saat Vee kecelakaan kau bilang akan menghubungiku kembali, tapi bahkan saat ku telpon kembali kau tak mengangkatnya. Dan lagi kemarin kami menayai Vee apa yang sebenarnya terjadi, dia bilang dia tak tahu apa-apa dan suruh bertanya padamu."

"Oh itu... saat itu posisiku di jalan mau berangkat ke tempat magang, ada telpon dari ibuku kalo Vee kecelakaan jadi aku harus kembali ke rumah menjemput ibuku dan membawanya ke rumah sakit. Tiba di rumah kau menelponku Nuea, setelah menutup telpon aku sempat minum dan lupa menaruh hp disana. Dari rumah sakit aku langsung pergi ke tempat magang, jadi tentu saja tak ada yang menjawab panggilan."

"Lalu bagaimana Vee kecelakaan? Dia bilang dia tak ingat apapun? Apa sebagian otaknya hancur saat itu?" Vee memukul kepala Nuea, "Ai Sat!"

Yoo melirik adiknya, "Ckk bocah sial ini kabur saat demam 38 derajat, siapa yang tau apa yang terjadi di jalan, untung saja itu kecelakaan tunggal."

"Memangnya dia kabur kemana Yoo?" tanya Yihwa.

"Dia bilang merindukan pacarnya."

"Woo.. emangnya Vee punya pacar? ehhh tapi status Ploy..."

"Bukan Ploy, dia sudah tak lajang lagi. Tapi memang Ploy yang menemukan Vee, Vee jatuh tak jauh dari apartemennya." 

"Jadi siapa pacarmu ai Vee? Apa dia tinggal di apartemen yang sama denganku?" Bar tersenyum menggodanya.

"Ai Bar, dokter mencarimu." Melihat Tossakan jalan mendekat, Vee punya alasan untuk mengabaikan pertanyaannya.

"P'Bar." Panggil Gun, "Ao.. P'Vee gimana kabarmu?"

"Masih tampan." Jawaban Vee mendapat cibiran dari yang lain.

"Siahh ai Vee! Jalan aja sulit tapi masih saja berlagak keren." seru salah seorang temannya.

"Bagaimana lagi.. susah ditolak." balas Vee.

"Nong bajingan! apa perlu aku sebarkan keburukanmu malam itu?"

"Oh Yoo... berhenti menebar omong kosong, cepatlah pergi..cepat.. disini kau tak dibutuhkan lagi."

"Ai Sat! Aku pergi sekarang."

"Ya, pergilah Yoo."

"Ai Vee betapa mudahnya kau mengusir P'mu."

"Itulah bentuk kasih sayang P'Nong."

"Siaaahh!"

Reconciled; Mechanic of loveWhere stories live. Discover now