Chapter 29 - Wolfram : The War Begins

Începe de la început
                                    

Nadine balik bertanya, "Ada apa? Kau tak suka?"

"Sial. Ini terlalu terbuka."

Nadine diam. Matanya menangkap pulpen yang ada di saku kemeja Lucas. Tangan Nadine bergerak mengambil pulpen tersebut. Memajukan sedikit tubuhnya, sehingga membuat Lucas harus menjauh agar bibirnya tidak mencium pucuk kepala istri sahabatnya tersebut.

Melakukan kebiasannya, Nadine menggulung rambutnya dengan pulpen tersebut yang menjadi penyangganya. Gerakan yang dilakukan wanita itu, membuat chemise pendeknya semakin terangkat.

James langsung menarik ujung chemise yang dikenakan Nadine, membawa wanita itu ke sisi tubuhnya.

"Sial, Nadine. Apa yang kau lakukan?!" suaranya terdengar sangat kesal.

Dengan wajah polosnya Nadine menjawab, "Apa? Aku hanya menggulung rambukku."

"Pergi ke kamar, dan ganti bajumu sekarang!"

Nadine tidak mengindahkan. "Apa yang dilakukan Lucas di sini?"

"Damn it, Nadine! Aku bilang ganti bajumu!"

"Kupikir kita sedang berbulan madu?!" Nadine menaikkan suara.

"Ya. Kita memang sedang melakukannya," balas James yang tanpa sadar juga ikut menaikan suaranya.

Membiarkan Lucas menonton drama keduanya sambil menyesap kopinya dengan tatapan tak peduli. Ia terlihat sama sekali tidak terganggu dengan pertengkaran kecil pasangan tersebut. Bahkan dia yang menjadi topiknya.

"Lalu kenapa dia ada di sini?" tanya Nadine untuk ke sekian kalinya. Benar-benar mengejutkan melihat Lucas tiba-tiba ada di sini.

"Dia hanya datang untuk menyampaikan beberapa hal penting," jelas James.

Nadine semakin tidak suka. Ia berucap dengan sinis, "Aku tidak tahu kalau sekarang ponsel tidak biasa digunakan untuk berkomunikasi antarbenua."

"Hal ini tidak bisa dibicarakan melalui panggilan telepon."

"Kalau kalian ingin saling berhadapan, lakukan saja panggilan video!" cerca Nadine.

Bukannya Nadine tidak menyukai Lucas karna pembicaraan terakhir mereka. Hanya saja ia tidak begitu suka saat seseorang menganggu waktunya bersama James. Siapa pun itu. Demi Tuhan, ia sekarang sedang bulan madu.

"Panggilan video? Yang benar saja!" protes James. "Sebelum kau menyuruhku untuk melakukannya, aku ingin kau mengganti bajumu terlebih dahulu."

Nadine diam sesaat. Ia menatap Lucas dan James dengan tatapan tak suka bercampur kekesalan.

"Lupakan. Lanjutkan saja pembicaraan penting kalian! Aku akan pergi untuk berenang." Kata Nadine, lalu melenggang meninggalkan kedua pria itu.

Lucas hanya terkekeh kecil, menikmati kekesalan James karena kelakuan Nadine. Ia tidak pernah melihat sahabat sekaligus bosnya ini kesal hanya karna masalah kecil seperti itu.

Lucas semakin yakin kalau James memang tergila-gila dengan Nadine. Sama seperti dirinya yang tergila-gila dengan Zoe.

James mendengus. "Berhentilah tertawa, dan singkirkan tatapan cabulmu dari bokong istriku!"

"Chill, dude. Nadine not looks intersting to me. Zoey have been made me crazy of her." Balas Lucas.

Kemudian ia melanjutkan, "Di mana Nadine akan berenang? Ini mungkin musim panas, tapi temperatur Sisilia di pagi hari benar-benar kacau."

James menggelengkan kepalanya sambil mengangkat kedua bahunya. "Dia tidak akan jauh. Mungkin hanya pergi untuk merendam kakinya di kolam renang."

Lucas tidak langsung menjawab. Ia mengambil rokok Malboro merah beserta pematik model kuno dari saku celana. Mengapit batang nikotin tersebut di antara dua bibitnya. Menyalakannya, menyesap dan menghembuskan asapnya ke udara.

Chance Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum