tujuh; kesal

124 18 1
                                    

"levis hunter brengsek!"

"kau masih saja marah pada rivalmu itu?"

"tentu saja, jamie. dia merebut podium peringkat satu! dengan licik!"

"kau sudah melakukan yang terbaik, wonwoo."

"tapi bagaimana bisa dia berlaku curang seperti itu dan bahkan bersikap seolah-olah dia korbannya!! harusnya dia yang mendapat penalty! aku melewati rumput di sisi kiri, sudah jelas banku akan licin."

"lalu?"

"aku membanting kemudi ke kanan, mepet ke tembok dan di saat itulah levis hunter datang. persis sewaktu aku mencoba mengendalikan laju mobilku. juri melihatnya sebagai kesalahan. dan hunter drama. ia berkata aku sengaja membanting stir ke kanan dan berhenti, menghalangi laju mobilnya yang sedang berbelok. seharusnya aku menang, jamie. seharusnya canadian gp dimenangkan olehku! gara-gara penalty sialan itu. waktuku ditambah 5 detik."

"sudah lega?"

"belum."

"sedari tadi mukamu suram. menyeramkan."

"ya, aku masih kesal. sangat, sangat kesal."

"itu sudah kejadian kemarin, wonwoo."

"justru karena itu baru kejadian kemarin, jamie!!! kau memang tidak mengerti."

"jadi kau akan terus marah-marah di waktu kita hari ini?"

wonwoo tidak menjawab. jemarinya memainkan semburat benang yang mencuat dari bantal sofa ruang tamu. bibirnya maju depan.

"aku tau kau tidak terima tapi memang sudah kemarin, wonwoo. tidak bisa diubah. namun kau bisa lebih berusaha di pertandingan pekan depan. jerome wonwoo pasti akan kembali menang."

"maaf."

"oh, wonwoooo." jamie mengusak rambut laki-laki di sampingnya itu. "seperti apa sih rupa si levis hunter itu? aku penasaran."

"tidak usah dilihat. dia narsis," desis wonwoo sambil berusaha tidak mengejek lebih jauh.

"apa kau memfollownya di instagram? aku mau stalk."

"gak."

"yah..."

"tidak penting, jamie."

"ya sudah, aku stalk akunmu saja."

"..."

"hmmm. ini foto sehabis kau qualifying^[1] di monaco, ya?" jamie menunjukkan layar hpnya yang memuat gambar lelaki melepas setengah racing overallnya dan membiarkan kain merah itu menggantung pada bagian pinggulnya.

"iya. kau sebosan itu, ya?" tanya wonwoo saat melihat jamie sungguhan mengutak-atik laman instagramnya.

sebuah gumaman keluar dari mulut jamie, mengiyakan pertanyaan wonwoo.

"di foto ini, kau terlihat sangat tampan dengan senyum cerahmu. pasti kau dapat pole position^[2], kannn?"

"wah, ternyata jamieku sudah banyak belajar tentang pekerjaan kekasihnya."

"tentu saja, aku bahkan tahu total penghasilanmu. you worth the money, mr. woo."

"apakah itu membuatmu tergiur menjadi gold digger?" tanya wonwoo bercanda.

"oh, tentu saja." jamie menanggapi balik dengan gurauan. "seventy five mio usd... that's a super duper fantastic numeral to mention."

wonwoo tersenyum miring.

moiety • wonwooWhere stories live. Discover now