dua puluh; final

32 11 0
                                    

"hah?"

"ayo."

"maksudnya tunggu kau sembuh, kan?"

"sekarang aku sudah baik-baik saja."

"....kau tidak?"

"orang tuaku, orang tuamu, semuanya ada disini. cincinnya disimpan ibuku. tinggal panggil father paul."

"kau bercanda-"

"tidak."

"lalu bagaimana dengan rencana kemarin?!"

"batalkan saja."

"haH?"

"sama saja, jamie. sekarang pun sudah batal. pasti akan kuganti kerugiannya."

"dan bagaimana dengan rekanmu, temanku, groomsmen, bridesmaids?"

"kalau memang teman sejati, mereka pasti mengerti."

"....wonwoo."

"kita tetap akan ke Côte D'Azur kalau kau masih mau. terserah ingin bulan madu dimana, yang penting tunggu aku sehat dulu."

"nah! tadi kau bilang kau sudah sembuh!!"

"sembuh dan sehat hal yang beda, jamie. slightly different."

"kau melantur, wonwoo."

"kau tidak mau? yah, aku juga tidak bisa memaksa... tapi menikah di rumah sakit adalah hal yang unik, kan?"

"bukan begitu. tapi ini terlalu tiba-tiba."

"padahal aku ingin cepat-cepat menjadi suami seorang jamie."

wonwoo menggigit pipi dalamnya untuk menahan senyum yang juga ingin terbit saat melihat jamie mengulum senyum sampai bibirnya maju.

"tiket pesawat pastor akan kutanggung, pastinya. seharusnya satu minggu lagi kita akan menikah di pantai. hanya perubahan waktu dan tempat." sorot mata wonwoo menyiratkan keseriusan.

"oke, fix ya, wonwoo. kau tidak boleh menyesal menikah denganku!!"

"tidak akan." netra wonwoo berkilat senang.

"baiklah," kata jamie akhirnya. ia bergeming sebentar sebelum bergeleng-geleng heran akan keputusan mereka berdua. namun tidak bisa dipungkiri, hatinya terasa amat bahagia sampai rasanya ia bisa meledakkan confetti. "nanti aku akan menelpon pastor paul."

saking gembiranya, bibir wonwoo seolah-olah tertarik sampai telinga. "kita akan menikah, jamie."

"ya, wonwoo. ya!" jamie memekik kegirangan.

"oh, jamie." si pria memejamkan matanya dan mengembuskan nafas lega. setelah semua masalah terselesaikan, wajahnya terlihat damai.

"kenapa, wonwoo?"

"tu seras toujours ma ligne d'arrivée."

you will always be my finish line.

_moiety.

not-an-author's note:
lol sorry kalau bahasa pracisnya salah, soalnya aku pake google translate HAHA.

moiety • wonwooWhere stories live. Discover now