enam; titipan

105 22 0
                                    

"wonwoo."

"ya?"

"temanku baru saja menelpon --uhm, apakah kau beratan kalau kita kedatangan tamu?"

"sekarang? kita mau pergi, jamie."

"nah, itu maksudku."

wonwoo mengerutkan dahinya.

"temanku harus pergi interview pekerjaan dan kebetulan nanny anaknya sedang sakit. jadiii..."

"dia mau menitipkan anaknya?" sambung wonwoo, menebak kelanjutan kalimat jamie.

"i-iya. aku- bukannya mau merusak kencan kita -oh, astaga. menggelikan sekali aku menggunakan kata seperti itu, oke lupakan- tapi, temanku sepertinya sangat membutuhkan bantuan."

melihat wonwoo yang diam saja, jamie menambahkan, "aku yang akan mengurusnya. kau tidak akan merasa terganggu!"

"bukan masalah anaknya. tapi ini satu-satunya hari, dimana aku bisa menghabiskan waktu denganmu." wonwoo menatap jamie dengan datar tetapi bisa dilihat, rahangnya mengatup keras.

"makanyaaa, dari pada membatalkan rencana hari ini, kita ajak saja anaknya. ya?"

"hm, terserahlah."

"okE! tysm ilysm, wonwoo!!" jamie mengecup bibir wonwoo sekilas. "aku akan mengabari temanku untuk mengantar anaknya kesini."

"hm."

"hahah. sudah jangan murung. di kulkas ada tiramisu."

***

pertamanya, wonwoo mengira anak yang dimaksud jamie sudah menginjak kelas primary tapi ternyata yang dititipkan bayi berumur 10 bulan.

ini akan sangat merepotkan, batin wonwoo. akan ada sesi mengganti popok, menggendong, menyuapi, menyusui- maksudnya, membuat susu, pokoknya "ugh".

wonwoo menaruh kepalanya pada setir kemudi. kencan hari ini sepertinya akan berantakan.

selang beberapa waktu kemudian, jamie membuka pintu penumpang depan dengan menggendong si bayi sambil menenteng tas bayi -berisi barang titipan juga.

wonwoo reflek membantu jamie yang terlihat agak kesusahan, ia mengambil alih tasnya dan menaruhnya pada jok belakang.

***

"ayo, caleb. tiga suap lagiii." tangan jamie mengaduk sisa bubur pada tupperware bergambar mobil-mobilan.

wonwoo memutar bola matanya. semenjak mereka sampai di restoran, jamie tidak henti-hentinya menaruh perhatian pada caleb -si bayi. bahkan makanannya sendiri belum disentuh!

wonwoo berdeham pelan.

"sebentar, wonwoo, tinggal 3 suap. lalu, hmm... mungkin, ia akan mengantuk dan kita bisa mulai makan."

salah besar.

pada suapan terakhir, si bayi malah rewel dan mulai menangis. dengan sigap, jamie mengangkat caleb dari tempat duduknya dan menimang-nimang anak itu sampai tangisnya reda.

"wonwoo, bisa tolong ambilkan susu caleb? di bagian kiri tas. iya, yang itu."

wonwoo menyerahkan botol dot yang dimaksud jamie. "kapan kau akan makan?" tanyanya.

"iyaaa, ini. aku makan," jawab jamie sembari mengembalikan caleb pada baby chair. "wonwoo?"

wonwoo mengalihkan perhatian dari pastanya kepada jamie.

jamie menusuk bakso napolitan di piringnya dan melahap benda bundar itu dengan lahap, "apa kau tidak suka anak kecil?"

"eh-?"

moiety • wonwooWhere stories live. Discover now