44. Request

4.2K 647 33
                                    

Jordy.

Satu nama yang membuat Mike memutuskan untuk mengikuti keinginan Aniza. Tidak mungkin perempuan dengan kepongahan setinggi Aniza, yang bahkan tak punya keberanian untuk menjelaskan alasan kepergiannya dulu sekarang mau kembali begitu saja. Pasti ada sesuatu.

"Apa yang kamu inginkan?" tanya Mike langsung saat mereka telah berada di dalam sebuah kafe yang sedikit lengang.

Aniza tersenyum. Ia tak langsung menjawab.

Dulu senyum itu yang membuat Mike memutuskan untuk membawa Aniza dalam hidupnya. Tapi sekarang, senyum itu bahkan tak sebanding dengan cengiran khas Love.

Love...

Mike menahan rasa bersalah di hatinya. Ia mengorbankan waktu yang menyenangkan hanya demi perempuan di depannya ini. Sungguh, Mike benar-benar ingin segera mengakhiri pertemuan ini dan menemui Love.

"Selalu sibuk seperti biasa," ujar Aniza tenang sambil meraih cangkir kopinya.

Mike tidak mengatakan apa-apa.

Aniza menghela napas. "Walaupun bagaimana kita teman lama, Mike. Harusnya kita saling nanya kabar dulu, setidaknya... "

"Teman lama?" ulang Mike dengan nada sinis. Sorot matanya menatap tajam.

Aniza terdiam. Ia menunduk sedikit. "I am sorry, Mike. Aku gak tau kalau saat itu benar-benar melukaimu. Sungguh aku hanya merasa kita tidak cocok."

Mike tersenyum masam. "Aku sangat tahu itu, Niz. Tapi aku berusaha keras demi Jordy. Aku bahkan berusaha menerima semua kebohongan dan pengkhianatanmu."

Mulut Aniza siap terbuka saat Mike terus melanjutkan. "Bagiku saat ini, kamu tidak lebih dari sebuah kenangan buruk, yang sampai detik ini aku lebih suka menyingkirkannya sebisanya. Kalau aku mau duduk di depanmu seperti ini, itu karena Jordy. Jadi tidak usah bertele-tele. Aku hanya ingin mendengar semua yang berhubungan dengan Jordy. Tidak lebih dari itu."

Aniza tertegun.

Aniza telah banyak mendengar tentang Mike setelah ia pergi. Pria itu bangkrut, tapi seseorang membantunya. Lalu ia mendengar dari Anthony, kalau Mike bekerja sama dengan Sam dan membangun sebuah perusahaan baru.

Sayangnya, hanya beberapa tahun kemudian, pria itu kembali ke Indonesia, meninggalkan perusahaan yang sudah berkembang pesat. Mike meninggalkan posisi lamanya untuk menjadi Presiden Direktur di perusahaan keluarganya.

Mengingat ini, Aniza tersenyum meremehkan dalam hati. Di balik semua kemampuan Mike, pria itu selalu menilai hubungan persahabatan terlalu tinggi.

"Kenapa kamu gak pernah minta Tony untuk bertanggung jawab?" selidik Aniza ingin tahu.

Mike tertawa kecil. Tawa itu bukan tawa yang tulus. Justru terasa seperti ejekan.

"Dia boleh mengambil semua sampah dariku. Perusahaan itu juga penuh dengan sampah. Aku hanya CEO on the paper. Kamu lebih kenal Tony, Niz. Profit adalah tujuannya. Aku tidak."

"Kamu... "

"Kenapa? Sekarang kamu tersinggung? Bukankah seperti itu?" Mike tersenyum lagi. Lebih sinis.

Wajah Aniza merah padam. Ia meraih gelas di depannya dan minum dengan kasar.

Lalu dengan nada malas, Mike melirik jam tangannya. "Bisa langsung ke masalah Jordy? Cukup sudah dengan semua masa lalu itu."

Aniza tahu kesempatannya untuk menjelaskan sudah selesai. Bergegas, ia mengambil sebuah dokumen dari dalam tas yang dibawanya.

"Ini... Jordy's report," katanya sambil menyodorkan pada Mike.

CLBK (Cinta Love Bikin Kesal)  TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang