82. You Are Not My Mommy

3.8K 578 43
                                    

Senandung terdengar keluar dari bibir Love ketika ia mengemudikan mobil menuju sekolah Jordy. Dia ingin pamer pada bocah kecil itu, kalau sekarang Mommy-nya sudah bisa menyetir sendiri. Mereka bisa menjelajah banyak tempat tanpa perlu meminta tolong pada si Daddy yang maha pelit dan protektif itu lagi.

Cengiran muncul bersamaan dengan kilatan jahil di mata Love membayangkan reaksi Mike saat tahu kalau ia membawa Jordy tanpa perlu memohon-mohon minta diantar lagi.

Ah, andai dulu Love tahu betapa menyenangkannya menjadi wanita mandiri seperti ini, mungkin dia tidak akan mengejar cinta Mike seperti gadis bodoh. Seperti ini dia bebas. Bebas mengekspresikan dirinya sendiri.

Begitu melihat gerbang sekolah dan mobil berbelok menuju tempat parkir, senyum Love melebar. Dia sudah tak sabar untuk melihat anak ganteng bermata biru yang pendiam tapi jahil itu. Tidak... Bagi Love, anak itu sedikit tolol. Sudah berkali-kali Love mengerjainya, dan selalu berhasil. Membuat Love berpikir, kalau Jordy harus diajari banyak hal sebelum dia menjadi pemuda yang dibodohi seperti Daddy. Love harus mengajarinya dengan baik.

Tanpa sadar Love mengangguk penuh keyakinan. Berjanji dalam hati. Apapun yang terjadi dia harus memastikan, Jordy akan menemukan kekasih terbaik di dunia. Kekasih yang benar-benar memahami dan mencintai Jordy apa adanya.

Sesaat Love tertegun. Dia berpikir sejauh ini tentang Jordy. Apa itu artinya dia benar-benar berpikir kalau dia adalah... Mommy-nya Jordy?

Tepat saat itu, kaki Love menekan rem. Cukup lama ia termangu memikirkan dirinya yang sudah menganggap Jordy seperti putranya sendiri. Apakah Mike juga seperti ini? Kalau dia yang baru mengenal Jordy hanya beberapa tahun, dan baru beberapa bulan ini menjadi dekat bisa merasa seperti ini, bagaimana dengan Mike? Apa itu sebabnya Mike sangat kehilangan saat Jordy diambil darinya? Lalu bagaimana kalau...

Ketukan di jendela mobil membuat lamunan Love buyar seketika. Terlihat seorang pria muda tersenyum. Ia melirik dan menekan tombol, menurunkan kaca mobil untuk menyapa penjaga sekolah berseragam biru gelap itu.

"Selamat siang, Bu. Boleh tahu keperluannya?"

"Oh, siang, Pak. Saya menjemput Jordan. Mmm... Jordy. Kelas 1. Tadi saya sudah telepon gurunya kok."

"Kalau begitu silakan, Bu! Mari saya antarkan!"

Love mengangguk. Bersiap-siap dan meraih tas tangannya sebelum keluar. Sambil mengobrol ringan tentang sekolah dan anak-anak dengan si penjaga sekolah yang mengantarnya ke ruang kelas, Love melihat sekelilingnya. Seperti biasa, ia agak telat menjemput. Tapi Love tak kuatir. Ia sudah bilang ke Tante Michela dan Mike, juga gurunya.

Guru Jordy bahkan sering menghubungi Love belakangan ini. Menganggap Love sudah menjadi wali Jordy sejak Tante Michela memperkenalkan mereka. Tak hanya itu, Ibu guru yang baik hati itu juga memberitahu kalau Jordy selalu menceritakan soal Love dengan bangga pada teman-temannya.

"... Tadi ada yang jemput juga, Bu. Saya kira tadi ibu itu yang ibunya Jordy."

Pikiran Love yang tengah berpikir, mendadak terfokus pada informasi sambil lalu yang dikatakan oleh si penjaga sekolah. Kaki Love berhenti melangkah.

"Eh, apa? Ada ibu siapa?" tanya Love bingung. Apa maksudnya Tante Michela juga datang?

Si penjaga sekolah tampak bingung. "Eh itu... Barusan sebelum Ibu datang tadi ada yang nyari Jordy juga. Karena itu... "

"Orangnya gimana? Gemuk atau langsing? Rambutnya panjang atau pendek? Apa dia bilang namanya siapa?" cecar Love cepat.

Tapi sebelum pertanyaan itu terjawab. Terdengar teriakan dari salah satu ruang kelas. Ruang kelas Jordy. Tanpa menunggu jawaban si penjaga sekolah, Love sudah mempercepat langkahnya. Nyaris berlari.

CLBK (Cinta Love Bikin Kesal)  TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang