22. THE PHOTOGRAPHS

4.8K 755 9
                                    

"Hallo, Mas Tampan!" panggil Love ketika Mike berjalan masuk.

Tiga orang di dekatnya hanya tersenyum mendengar panggilan mesra tapi penuh arti itu. Pak Wibowo dan istrinya, Michela sudah terbiasa dengan kebiasaan Love. Ricky juga begitu.

Jika Love memanggil seseorang seperti itu maka ada sesuatu yang ia inginkan. Mungkin karena ini pesta ulang tahunnya, Love pasti menginginkan hadiah dari Mike, begitu pikir ketiganya.

Mike mengangkat wajahnya, memandang ke arah gadis yang berdiri menunggunya tepat di pintu. Lampu teras tak seterang ruang tamu, tapi cahayanya cukup membentuk siluet yang sempurna pada gadis di depannya. Hidung mungil mancung dengan pipi sedikit chubby, bibir merah muda yang merekah penuh senyum dan sepasang mata bening yang bersinar menatapnya.

Yang menarik, saat Mike berjalan mendekati Love, gadis itu mengayunkan tangannya menyelipkan rambut di telinga, ada kilatan bersinar di pergelangan tangan Love saat ia melakukannya. Cahaya berlian yang melingkar di gelang  itu berkilauan jatuh tepat di mata Mike.

Ia memakainya.

Ada kedut kecil di sudut bibir Mike saat melihatnya.

"Love baru tau kalo Mas Mike bisa naik motor. Naik moge lagi. Hm... " goda Love, tanpa peduli tatapan Mike yang berbeda.

"Aduuuh, jangan lagi deh. Jantung Tante bisa copot, Ve. Udah ya, Mike. This is the last time. Don't ever use that bike anymore!"

AN: (... Ini yang terakhir. Jangan pernah pakai sepeda itu lagi!)

Love melirik ke motor besar yang masih terparkir di antara jajaran mobil. Itu kan motor, besar lagi. Bukan dari jenis murahan, tapi harganya saja melebihi harga mobil mewah. Kenapa disebut sepeda?

Kuatir Love mengatakan sesuatu tentang motor lagi, Mike melemparkan tatapan melarang dengan kernyit di dahi. Love pun menahan mulutnya, ia hanya tersenyum.

"Kamu udah makan, Mike? Langsung masuk aja ya? Ke ruang makan," ujar Michela pada Mike.

Wajah wanita setengah baya itu tampak bahagia, melihat putra yang ia nantikan akhirnya hadir juga. Apalagi saat ia bisa melihat Love juga bersemangat sama seperti dirinya.

Tapi, harapan Love untuk bisa berbicara dengan Mike ternyata tak terjadi. Begitu tiba, Mike segera menjadi pusat perhatian semua tamu.

Saat makan, para Direktur bergantian mengobrol dengannya. Selesai makan, Ricky berbicara sebentar dengannya. Lalu saat Mike duduk di ruang tamu, giliran Pak Wibowo dan Pak Hadid, ayah Love yang mengisi obrolan dengan pria itu. Tak ada kesempatan untuk Love, apalagi saat dirinya sendiri juga dikerubuti oleh para staf wanita dan Michela.

"Kok diam aja, Ve? Biasanya kamu suka bikin kita ketawa," kata Leni.

Love tak menyahut. Hanya tersenyum tipis. Saat itu Mike berdiri, berpamitan pada semua orang di sekitar. Sepertinya pria itu juga ingin ke kamarnya.

"Love ke toilet bentar," ujarnya beralasan sebelum berdiri.

Michela yang sudah dari tadi memperhatikan Love tersenyum penuh arti dan berkata, "Pakai toilet di kamar atas aja, Ve!"

Love pun mengangguk gembira. Sebenarnya itu hanya alasannya agar bisa mendekati Mike. Cinta itu harus diperjuangkan. Siapa tahu semakin sering bertemu akan semakin meluluhkan hati Mike.

Dengan langkah setengah melompat-lompat, Love pun naik ke lantai dua penuh semangat. Tapi ia tak melihat tatapan Ricky yang penuh curiga, mengikuti dirinya.

Mike hampir masuk ke kamarnya, saat Love sampai di lantai teratas.

"Maaasss tampaaan... " panggilnya dengan nada manja.

CLBK (Cinta Love Bikin Kesal)  TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang