25. A GLOOMY NIGHT

5.2K 762 20
                                    

"Maaf..."

Love menunduk di depan Mike yang kembali menghela napas sekian kalinya. Jemarinya meremas ujung gaun yang dikenakannya. Mereka kini hanya duduk berduaan di taman dekat kolam renang belakang rumah Mike.

Mike hanya menatap Love, bertanya-tanya pada dirinya kenapa ia harus melakukan hal sampai sejauh ini? Ia juga tak bisa memahami perasaannya sendiri.

Ada banyak hal yang ia pertimbangkan tadi saat kedua keluarga berkumpul, tapi ketika ia menatap Love, pikirannya secara otomatis tak lagi mempertimbangkan apapun. Ia hanya menuruti hatinya. Mata Love saat menatapnya bagai sihir yang membuatnya mengatakan hal itu. Karena satu kalimat itu, seluruh keluarganya hampir menangis saat mendengarnya. Senyum mereka dengan mata berkaca-kaca sudah menjadi bukti bahwa inilah harapan semua orang, kecuali Ricky tentunya.

Mike bahkan tak lagi mempertimbangkan perasaan adik kandungnya sendiri. Padahal ia tahu benar arti 'gadis tetangga' mereka itu bagi adiknya. Ia mendesah lagi. Sedikit menyesal.

"Kenapa Mas harus bohong? Mas bilang aja kalo Love yang bohong. Jadi gak terpaksa pura-pura pacaran begini. Apalagi sampai melamar segala," gumam Love sambil menunduk. Jari-jemarinya saling berkait di atas pangkuannya. Tampak tak berdaya.

Jangan lagi... Jangan membuat tampang seperti itu lagi, Ve.

"Aku terpaksa... Tidak, kita terpaksa. Harus! Aku gak enak sama Ayahmu, aku juga kuatir orangtuaku kecewa lagi karena aku."

"Terus bagaimana sekarang? Nanti Mas benar-benar mau menikah sama Love?"

Mike terdiam. Matanya yang dingin berubah menjadi lebih teduh. Tapi ada misteri di dalam sorot matanya itu.

"Ve, kamu gak punya keinginan apapun?"

"Keinginan?" tanya Love bingung.

Mike menatap Love tak percaya. Mata jernih gadis di depannya benar-benar tak menyiratkan apapun. Polos bagai kaca. Mike berdiri di depan Love, menunduk memandangi gadis yang mendongak padanya itu sebelum ia menurunkan satu lututnya agar tatapan mereka sejajar, setengah berlutut.

"Kamu gak punya mimpi? Cita-cita menjadi sesuatu? Atau ingin ke suatu tempat? Melakukan sesuatu? Untuk dirimu, untuk orang-orang yang kamu sayangi misalnya," tanya Mike.

Dari balik dinding kaca besar di ruang keluarga, Mama Michela yang baru saja selesai berbenah bersama para asisten melihat keduanya dengan senyuman lebar. Dikiranya Mike sedang membujuk Love yang sedih. Dalam hati sang Mama sudah mulai membayangkan pernikahan impian untuk menyambut calon menantunya.

Sementara Love justru menatap Mike bingung. Ia tak mengerti arah pertanyaan Mike.

Tapi tentu saja Love punya impian.

"Love ingin jadi pacarnya Mas, kalau perlu jadi istri juga sekalian," jawabnya tanpa malu-malu.

Mike memejamkan matanya sambil menghela napas sekali lagi. Gadis ini...

"Ve, kamu itu masih muda. Lulus SMA saja belum. Kamu belum tahu seperti apa kejamnya atau indahnya dunia orang dewasa yang sebenarnya. Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan supaya hidupmu lebih baik, jauh lebih bahagia daripada sekadar jadi pacarku."

"Love suka menyanyi, Love suka Mas Mike. Buat Love itu cukup."

Sungguh, Mike ingin sekali mengguncang tubuh Love, mengingatkan dirinya arti hidup sebenarnya.

"Hobi dan pekerjaan itu berbeda, Ve. It's ok kalo kamu ingin berkarir sebagai penyanyi. Tapi kamu itu gadis yang cerdas."

Love masih tak mengerti maksud Mike. Apa hubungannya dengan masalah mereka?

CLBK (Cinta Love Bikin Kesal)  TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang