Perubahan

172 36 5
                                    


Pikir Changkyun, dia sudah merasa cukup dengan kehidupan ini. Bersama ibunya dan menjalani hari-hari yang menyenangkan. Tapi itu adalah kebohongan. Dia sering terbangun di malam hari, menatap langit-langit kamarnya yang bersih. Mengingat wajah ayahnya dan jari-jarinya yang panjang. Ingat pada kakak laki-lakinya yang senang memberi hadiah. Kadang dia juga ingat teman-temannya di Egory.

Tidak ada yang bisa menggantikan mereka, bahkan semua keindahan Hanvard yang membuat Changkyun jatuh cinta atau Hyungwon dan Minhyuk. Pergi dari Egory bukan berarti kehidupannya bebas dari semua yang Egory miliki.

Changkyun selalu tersentak kaget karena suara keras yang bahkan tidak membuat Hyungwon atau Minhyuk bereaksi. Changkyun masih ingat tanah yang bergetar setelah meriam meledak di suatu tempat. Atap rumah yang terbuat dari tanah liat berjatuhan dan jerit tangis terdengar dari rumah tetangga. Dia merasa bersalah karena pergi tanpa pamit pada teman-temannya. Meninggalkan luka yang tidak sedikit untuk mereka dengan dalih menyelamatkan diri.

Changkyun merasa konyol. Dia merasa tidak pantas hidup dengan bahagia di sini sedangkan teman omeganya di Egory terbenam dalam mengerikannya perang saudara.

Menurut desas-desus yang sampai di Hanvard. Egory masih ngunjang-nganjing karena perang. Delilah ketika mendengarnya mendengkus tidak suka. Mati saja mereka, ujarnya marah. Sedangkan Changkyun tidak bisa membenci kota itu meski telah menoreh banyak luka ke hatinya. Kepergian ayahnya yang tiba-tiba dan kakaknya yang hilang entah kenapa.

Setiap hari Changkyun merenung dalam tabir rindu yang tidak berakhir. Juga rasa gelisah dan takut apa yang terjadi di Egory ikut dialami Hanvord.

Perang adalah neraka. Changkyun tidak nyaman ketika mendengarnya.

Pemuda itu memutuskan bangkit dari tempat tidur. Setelah terbangun tiba-tiba, jarang sekali Changkyun bisa tidur kembali. Dia membuka jendelanya, membiarkan udara dingin pedesaan menyapa tubuhnya. Ini luar biasa. Rasa dingin yang dia rasakan terasa begitu bersahabat. Tidak membuatnya menggigil.

Dan bayangan wajah itu terbayang begitu saja ketika pikiran Changkyun kosong. Senyumnya yang tampan dengan dua dimple dan garis matanya yang melengkung seperti bulan sabit. Aromanya yang menenangkan ketika angin berhembus dan terlebih sentuhan tangannya. Ketika pemuda itu menyelipkan bunga Aster mungil di daun telinganya, kulit pipi Changkyun disengat oleh rasa panas yang menyenangkan.

Perasaan itu berhasil membuat Changkyun melambung. Pipinya panas. Terlebih suara pemuda itu ketika melontarkan pujian singkat. Changkyun sering mendengar pujian dari banyak orang. Terlalu sering hingga dia bisa membedakan mana yang tulus memberinya pujian dan mana yang memuji untuk menjadi bahan obrolan.

Sejak kapan dia mulai memikirkan pemuda itu? Mungkin saat pertama kali Changkyun melihatnya di perkebunan, sebelum penolakan keras yang ibunya katakan. Pemuda itu menarik, sungguh. Dia memiliki semua hal yang berhasil menggetarkan hati seseorang.

Selama belasan tahun ini, Changkyun tidak pernah dihadapkan oleh perasaan aneh, seolah jari mungil menggelitiki perutnya. Tidak meski Changkyun bersama kekasih-kekasihnya di Egory. Musisi itu membuat Changkyun menjadi seorang omega yang hatinya bergetar hanya karena sebuah: senyuman, lirikan, bisikan, dan sentuhan sederhana.

Changkyun tidak berani mengakui jika dia jatuh cinta. Tidak. Mungkin perasaan ini hanya cinta sementara dengan alur yang berbeda. Mungkin saja. Diam-diam Changkyun berharap seperti itu.

Dia melangkah ke meja mahoni, mengambil setangkai bunga Aster mungil berwarna kuning cerah seperti bunga matahari. Benar. Meski tumbuh liar, bunga ini sama cantiknya seperti bunga matahari.

Apa Changkyun secantik bunga ini?

Ah, membayangkannya membuat pipi Changkyun terasa panas. Dia kembali ke tempat tidur dengan masih memegang tangkai kecil bunga. Dia kembali berbaring, kembali menarik selimut dan memejamkan mata. Bunga itu dia letakkan di dekat wajahnya, hingga Changkyun leluasa mencium aromanya yang segar, juga aroma jari pemuda itu yang samar-samar.

(Miracle) Incredible [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang