curiga

96 21 0
                                    



Hanvord banyak berubah. Banyak sekali. Changkyun kadang mendengar nama Jooheon disebut dalam perbincangan mengenai musik. Campur tangan Jooheon memang besar untuk menciptakan pandangan baru pada para musisi. Jika dia berdiri di sini sekarang dan melihat hasil dari kerja kerasnya, Jooheon pasti sangat bangga akan dirinya sendiri.

Kelompok kecil yang pernah dia pimpin telah berkembang pesat. Setelah Erena menikah, dia bersama anggota lainnya mendirikan sekolah musik di daerah utara, dekat ibu kota. Erena sempat berkunjung, beberapa kali untuk bertukar kabar. Dia menghormati Changkyun seperti seorang murid yang menghormati istri dari gurunya. Perempuan cantik itu tumbuh semakin tangguh dan cerdas. Changkyun bisa membayangkan sebangga apa Jooheon jika dia bisa melihat pencapaian penggemar kecilnya ini.

Jooheon pastinya akan mengajak Jooyeon mengunjungi sekolah musik yang berhasil berdiri. Changkyun juga bisa membayangkan Jooheon mengajari Jooyeon bermain piano atau biola. Sama seperti yang ayahnya ajarkan pada Changkyun dan kakaknya.

Bayangan manis itu, lama-lama menjadi seasam cuka.

Gosip beredar begitu cepat di Hanvord. Telinga Changkyun juga masih sangat bagus sehingga apapun yang dia dengar selalu berhasil mengusik dirinya. Dia sendiri tidak tahu itu karena dia terlalu bodoh atau dirinya yang terlalu peka.

Mereka menyebut Jooheon sengaja pergi meninggalkannya, berita ini berdengung kian hebat setiap hari. Mereka menyebut Jooheon telang memulai kehidupannya sendiri yang lebih baik jauh di seberang lautan. Meninggalkan omega malang yang bahkan tidak lagi diakui oleh ibunya sendiri.

Mereka berujar telah melihat Jooheon dengan istri di pulau yang jauh. Changkyun tidak tahu itu hanya bualan untuk merusak nama Jooheon atau memang seperti itulah yang terjadi. Changkyun juga tidak mungkin menanyai setiap orang yang kembali dari pelayaran untuk meluruskan berita itu.

Dia merasa ragu kemudian. Empat dari tujuh orang yang hilang dalam pelayaran kembali beberapa bulan yang lalu. Harapan Changkyun sempat membumbung tinggi karenanya. Dia berharap, mendaratnya kapal di dermaga juga membawa Jooheon pulang.

Empat yang kembali memiliki kehidupan yang berbeda. Mereka memiliki cerita hebat, dan kemakmuran. Mereka banyak berubah. Changkyun tidak bsia mengatakan dengan jelas apa saja yang mereka alami, intinya mereka lolos dari maut dan memulai kehidupan baru sebelum akhirnya pulang ke Hanvord dengan cerita masing-masing.

Dari cerita yang dia dengar, beberapa dari mereka memilih hidup dalam bisnis lain dan menjadi kaya raya. Ada juga yang memiliki keinginan lebih kuat, pulang menjadi musisi dan kembali berlayar dengan membawa sisa keluarganya. Meninggalkan kota yang tidak bersahabat ini untuk melempar dadu keberuntungannya di tempat lain.

Ketakutan Changkyun melebihi harapan untuk melihat Jooheon kembali. Rasa-rasanya dia lebih memilih menganggap Jooheon mati daripada tahu jika pria itu menghianatinya. Menghianati Jooyeon yang bahkan tidak ingat dengan jelas wajah ayahnya sendiri.

"Tenangkan dirimu, sayang. Jangan terlalu banyak berprasangka buruk." Kihyun duduk di sampingnya setelah meletakkan seteko teh dan dua buah cangkir.

Changkyun ingin memberi tahu Kihyun jika sejak kedatangan orang pertama, dia sudah mulai berprasangka buruk tentang Jooheon. Jika empat dari tujuh yang hilang bisa kembali, mengapa Jooheon bukan salah satunya? Mengapa? Dan kenapa tidak satupun tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Jooheon?

"Kemana Jooyeon?" Kihyun yang sadar jika Changkyun mulai terpengaruh berita-berita yang beredar berusaha mengalihkan perhatiannya. Dia menuang teh ke dalam cangkir dan memberikannya pada Changkyun. "Minum dulu," ujarnya.

(Miracle) Incredible [End]Where stories live. Discover now