Holaa..
Happy reading guys. Jangan lupa vote dan komen yaaa...
***
Audrey terlihat berlari ke arah lapangan dengan semangat, menoleh ke kiri dan kanan mencari Ody, Risa dan Lisa. Mereka sahabatnya sewaktu di SMP.
"Anjir sakit banget ihh kepala gue. Perasaan tadi gak ada tembok deh, kok tiba-tiba ada di sini sih. Sialan," rutuk Audrey mencoba berdiri, Audrey berhenti merutuk saat sadar ada sepasang sepatu di hadapannya yang basah,
"Elah ini orang masih pagi kok udah main-main air aja ya. Atau dia pipis celana kali ya. Apa mungkin anak SMA masih pipis celana."pikir Audrey.
Kemudian Audrey menaikkan pandangangannya mengikuti sepasang sepatu itu.
"Tinggi banget sih nih orang kaya jerapah aja sakit nih leher gue noleh sampe atas," gerutu Audrey tanpa sadar.
Yang Audrey lihat orang berdiri dengan muka ganteng sambil ngeliatin dia dengan muka dingin, dan jangan lupa mata tajam kayak mata sapi,
"Ehh.. kok mata sapi sih, mata elang kali, bodo amat deh pokoknya matanya ini jerapah minta di colok kayaknya." Lagi-lagi cerocosan itu keluar dari bibirnya.
Botol minum yang awalnya Audrey pegang sudah terhempas di lantai dengan posisi terbuka. Isinya sudah tumpah. Kemudian dia tersadar bahwa berarti air minum gue yang basahin sepatunya jerapah pikirnya.
"Jalan pake mata!" kata yang masuk menusuk tajam gendang telinga Audrey, niatan Audrey mau minta maaf lenyap seketika.
"Tipe-tipe manusia songong nih , enaknya gue kerjain kali ya. Tapi engga sekarang deh, ini hari pertama gue. Harus damai, nanti deh kalo hari kedua mulai senang-senang." Batinnya mendumel.
"Dih songong banget sih lu, jalan pake kaki kali. Udah SMA masih aja bego." sahut Audrey, Sambil memungut botol minumnya dan mulai berbalik pergi. Dari TKP, elah gaya bener.
"Tanggung jawab, lu lapin sepatu gue." ngajak perang nih orang. Otak cemerlang Audrey tiba-tiba berfungsi.
"Ehh.. Itu tuh, lu di panggil sama pak guru," Audrey menghadap dia lagi menunjuk ke arah belakang dia. Pas dia menoleh kearah yang audrey tunjuk dengan gerakan seribu satu bayangan Audrey lari sekencang mungkin.
"Semoga ketemu lagi ya, jerapah got. Jangan lupa lapin tuh sepatunya yaaaa, bbyyeeeeeee!!!" teriak gue disepanjang lorong sekolah, sambil melambai-lambai ke arah belakang sesekali menoleh ke belakang meliat si jerapah ngejar atau engga. Setelah agak jauh Audrey berhenti dan memeletkan lidahnya ke arah laki-laki yang ditabraknya. Laki-laki itu masih bediri ditempatnya, masih diam memperhatikan Audrey yang berlari.
***
"Woi, Audrey lama bener lu datangnya gila ya lu. Ini hari pertama bego ga boleh nyari masalah." cecar Risa si mulut bon cabe. Mereka sudah berbaris di barisan paling belakang.
"Elah lampir berisik banget lu ahh, gue capek tau abis lari-lari ga ada perhatiannya lu sebagai sahabat." Sambil mengambil barisan di tengah antara Risa dan Ody.
"Lu ngapa lari-lari Drey, kan masih 10 menit lagi bel." kali ini Ody yang nyahut
"Gue tadi ketemu jerapah tau gak lu pada, malah galak banget lagi tuh jerapah. Pokoknya lu semua harus bantuin gue ngerjain si jerapah got itu ntar, kalo kita udah selesai ospek. Okkeeee??"
"Ngaco aja lu Drey, mana ada jerapah di sekolah. Lu kira ini sekolah taman hewan, Gila kali lu ya."
"Elah sa, lu itu ga percayaan ya. Ntar gue tunjukin,"
"Udah deh Audrey, Risa jangan berisik lu berdua. Itu udah ada OSIS di depan sana ntar kita dimarahin. Mau lu ?? ntar aja bege bahas jerapah."
"Kalem-kalem." sahut Risa sambil mengangkat 2 jarinya tanda peace.
"Pokoknya ya lu berdua harus bantuin gue. Kalo gak ntar gue aduin ke mbak Surti. Mau lu ga dimasakin kue bolu lagi, haaa. Pokoknya harus bantuin gue titik." sekedar info aja nih, kue bolu buatan mbak Surti emang paling the best sejagat raya. Apalagi yang rasa coklat ihh.. Kesukaan Audrey.
"Iya elah, ancaman lu emang paling ampuh deh. Oke ntar lu bilang aja rencananya gimana." sahut Lisa.
"Berisik banget lu berdua, noh kita diliatin sama anggota OSIS." kata Ody sampil menunjuk kedepan dengan dagunya. Audrey dan Risa pun menoleh ke depan dan gue lihat barisan OSIS udah berjejer, ada abang Audrey dan 4 orang lainnya yang tidak Audrey kenal. Tiba-tiba ada satu orang lagi yang naik berdiri tepat disamping Devin, si jerapah got ada di depan lengkap dengan almamater OSIS persis kayak yang di pake abangnya Audrey.
"Gantengg woi ketua OSISnya,"
"Wakilnya juga ganteng ihh,"
"Tinggi banget sih ketua OSISnya nyaman kali buat nyender,"
"Yang sekretaris juga gak kalah ganteng,"
"Bendaharanya cantik banget yaa, mulus gitu,"
"Mau sih gue jadi pacar bang ketua,"
"Wakilnya juga oke tuh." sahutan sahutan yang terdengar ketika jajaran OSIS naik ke atas podium.
"Gila, ganteng banget ihh ketuanya. Gue gebet dah entar." kata Risa centil, kayak cabe-cabean.
"Lah, itu si jerapah kok bisa di samping abang gue sih?"
"Fix, lu emang bermasalah Drey. Orang yang didepan manusia semua kok. Bisa-bisanya lu bilang jerapah. Ga ada ahlaknya emang lu." sewot Risa
"Lu berdua bisa diam gak sih, dari tadi berisik banget." kata Ody dengan muka seramnya.
"Elah Dy, kalem dong lu. Gitu aja emosi, gak gue restuin lu entar sama abang gue baru tau rasa lu ya" kata Audrey sambil melihat ke bawah, Risa tertawa. Pas Audrey menoleh ke arah Ody dia melayangkan tatapan sejatam silet ke arahnya. "Seram banget ini kunti" batin audrey
"Kalem Dy kalem, damai yaaa."kata Audrey sambil ngelus-ngelus lengan Ody, yang Ausrey tau si Ody sama abangnya dekat, gatau deh tuh sedekat apa. Ada kali sedekat nadi.
"Oke adik-adik hari ini hari pertama kalian di ospek, kakak harap kalian menikmati ospek ini yaa.. nanti kalian akan dibagi dalam tiap regu yang berisi 10 orang dan di awaisin 2 panitia. Kita akan mulai ospek hari ini. Semangat ya semuanya." Kata Devin, di akhir acara pembukaan ospek hari ini. Audrey tidak tahu apa isi dari salamnya, yang Audrey dengar cuman bagian penutup doang.
"Itu ketua apa gunanya coba, buat salam pembuka aja masih abang gue aja. Ga ada ahlak emang itu jerapah."
"Eh drey, jadi yang lu maksud jerapah itu ketua OSIS itu??"
"Hooh, pokoknya lu harus bantuin gue ya nanti ngerjain itu jerapah,"
"Lu gilak ya. Ga mau gue ahh, takut gue tuh. Yang gue dengar-dengar ya Drey, Ketua OSIS sekolah kita itu seram banget, tau gak lu. Cuman punya temenan sama 2 orang doang. Bang Devin sama bang Axel doang. Orangnya cuek, dingin dan jangan sekali-kali nyari masalah sama dia, ntar lu dibuat ga betah disekolah ini. Udah deh lu tuh gausah nyari masalah sama itu orang ganteng, kalem aja udah lu." kata Risa, sok menakut-nakuti.
"Pokoknya ya, kita harus aman selama ospek ini. Jangan banyak tingkah." kata Ody lagi menambahi.
"Siap ibu laksanakan." balas Risa sambil menghormat ke arah Ody
"Elah, beda sih yang gebetan OSIS, bawaannya pengen kalem terus. Iya gak Dy," kusenggol lengannya sambil mengarahkan daguku kearah bang Devin.
"Ehh.. BTW Dy, Abang Devin tadi salam sama lu. Rindu katanya dia itu." Sahut Audrey.
"Ciee.. Ody, udahlah jadian ajalah Dy." sahut Risa
"Bener tuh." Lisa menyetujui pendapat Risa.
"Bacot lu semua." sahut Ody.
TO BE CONTINUED.
HOPE YOU LIKE IT, TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA CERITAKU.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Way
Fiksi RemajaAudrey anak perempuan satu-satunya milik di keluarga Mahendra. Sifat manja sangat melekat dalam dirinya, karena ada Daddy, Mommy dan Abangnya yang akan menuruti semua keinginannya. Bertemu dengan Sean, anak pemilik sekolah tempat Audrey SMA. Sifat...
