Holaaa...
Aku comeback lagi nih guys, rindu gak kalian? 😂😂
Seperti biasa jangan lupa tekan bintang dan komen sebanyak-banyaknya 🤜🏻🤛🏻
Kalau ada kesalahan penulisan kasih tau ya guys. Biar aku perbaikin 😉😉
Happy reading ❤
***
"Hahah... Lu pada lihat kan tadi mukanya Leo, lucu banget," sahut Axel memegang perutnya yang sakit tidak bisa menahan tawa.
"Parah sih, gak cocok banget komuknya si Leon kayak gitu. Bawaannya pengen menistakan." jawab Bryan menyetujui perkataan Axel.
"Jadi kita kumpulnya jam berapa nih?" Devin bertanya kepada teman-temannya.
"Jam 10 aja gimana?" Axel memberikan usul. Sambil memandang ke arah Devin yang masih diam.
"Gimana dev?" Axel meminta pendapat Devin. "Oke." sahut Devin.
Bryan masih duduk di samping Devin, sambil memakan cemilannya "Jadi cuman kita berlima aja nih yang ngerayainnya?"
"Iyalah, emang lu mau ngundang siapa lagi? Lu mau ngajak bokap nyokap lu?" sahut Axel, yang di hadiahi lemparan kertas dari Bryan.
"Tau lu, biasanya juga kita-kita doang" balas Devin lagi.
Bryan mencondongkan wajahmu ke arah teman-temannya. "Gimana kalau kita ajak aja dedek-dedek gemes,"
"Sejak kapan lu punya dedek gemes?" tanya Axel bingung.
Devin memandang tak percaya ke arah Bryan. "Wah... Wah... Sesat lu kambing."
"Bukan gitu oon. Gue masih suci, makannya lu pada denger dulu,"
"Maksud gue kita ajak Audrey dengan sahabat-sahabatnya aja gimana, biar rame gitu. Sekali-kali ganti suasana."
Devin menabok kepala Bryan, "Jadi yang lu panggil dedek gemes adek gue? Sialan lu."
"Sakit woiii!!" teriak Bryan.
Axel terdiam. Sahabat-sahabat Audrey "berarti Risa juga ikut dong," batin Axel mulai memikirkan rencana dalam otaknya.
"Tapi boleh juga tuh, biar ramean dikit." usul Axel menahan wajahnya agar tidak tersenyum lebar.
Devin menggelengkan kepalanya, itu ide yang sangat konyol menurut Devin. "Ga bisa. Adek gue gak bisa keluar malam, lu pada tau seberapa protektifnya bokap gue."
"Gimana kalau kita pindahin aja jadi sorean? Biar itu ciwi-ciwi pada ikut." Usul Axel,
"Boleh juga tuh, gimana Vin? Oke gak tuh. Jadi dedek-dedek gemes pada bisa ikut. Ntar pulangnya kita anterin deh," Bujuk Bryan lagi.
Sementara Sean hanya diam menonton teman-temannya. Awalnya Sean tidak peduli bagaimana acara itu akan diadakan, tetapi setelah Bryan mengusulkan untuk mengajak Audrey dan sahabat-sahabatnya untuk ikut Sean menjadi tertarik. Ini kesempatannya untuk mendekatkan diri lagi dengan Audrey.
"Boleh tuh, gimana Vin. Sekalian deh lu ntar jalan sama Ody." sahut Axel.
Devin mulai curiga, mengapa Axel jadi lebih semangat, "Ngapain lu bawa-bawa cewe gue? Gue niatnya jalan pas balik nanti,"
"Gue cuman nyaranin Vin. Biasa aja itu mata, kalau lu gak mau yaudah." jawab Axel, takut teman-temannya sadar apa tujuannya menyetujui usulan Bryan itu.
Devin masih menatap Axel dengan tatapan menyelidik, "Apaan sih Vin, biasa aja lu liatin guenya" sahut Axel.
"Ntar deh gue tanyain adek gue." akhirnya Devin mengalah.
YOU ARE READING
Unexpected Way
Teen FictionAudrey anak perempuan satu-satunya milik di keluarga Mahendra. Sifat manja sangat melekat dalam dirinya, karena ada Daddy, Mommy dan Abangnya yang akan menuruti semua keinginannya. Bertemu dengan Sean, anak pemilik sekolah tempat Audrey SMA. Sifat...
