Part 10

53 32 13
                                        

Hollaaaa..

Yuk vote dulu yukkk.. Vote dan komen kalian sangat berarti dalam membangun cerita ku ini 🤗🤗🤗

Happy reading 😍

***
Semua siswa dikumpulkan dilapangan sekolah. Setelah pengumpulan buku hasil tanda tangan dilanjutkan dengan penampilan dari band sekolah dan penampilan bakat-bakat lainnya.

Kegiatan itu berjalan dengan lancar sampai dengan kata penutup dari OSIS.

"Selamat siang semua"

"Siang kakkkk....."

"Oke, jadi hari ini hari terakhir kita ospek. Jadi mulai besok kalian resmi jadi murid sekolah ini dan mulai belajar. Selama ospek mungkin banyak kesalahan dan ketidaknyamaan yang kalian alami. Saya selaku ketua OSIS mengharapkan agak kita bisa saling memaafkan dan dapat menjadi keluarga yang baik di sekolah ini."

"Apaan, ngasih hukuman aja sampe satu bulan.." Gerutu Audrey mendengar kata penutup dari ketua OSIS tersebut.

"Diem Drey. Lu mau dipanggil kedepan?" Ody menggeplak tangan Audrey pelan.

"Yakan gue kesel Dy, masa sebulan sih. Kenapa gak disuruh aja gitu gue bersihin taman atau yang lain. Kenapa harus bawain bekal dia sih" masih tidak terima dengan hukuman yang diberikan oleh Sean.

"Lah, Kok lu nanya sama si Ody sih. Emang Ody emaknya gitu tau apa tujuannya bang ketua" sahut Lisa

"Ahh.. Lu mah gak paham Lis. Manusia setengah kambing kayak lu mana paham" sahut Audrey kesal.

"Sembarangan sekali bibir anda munaroh" sahut Lisa menoyor kepala Audrey.

"Diem ihh lu semua. Tengok tuh kedepan, udah dipelototin. Bentar lagi di panggil lu" bisik Risa.

Seketika mereka diam, menoleh ke arah depan. Benar saja, mata ketua OSIS telah mengarah kearah meraka. Seketika mereka langsung kicep, malu-maluin kalau sampe dipanggil ke depan apalagi dihukum didepan semua angkatan gini. Terlihat tatapan memperingati dari Sean. Tetapi tetap melanjutkan pidato penutupnya.

Penutupan ospek telah selesai. Semua murid bahagia, akhirnya resmi menjadi bagian dari sekolah ini. Tentu saja, sekolah ini merupakan sekolah yang paling di incar, selain berprestasi di bidang akademik sekolah ini sangat unggul dibidang non akadamik. Sebagai bonus disekolah ini perkumpulan manusia-manusian yang cantik dan tampan. Tentu saja merupakan sebagai salah satu alasan untuk semangat sekolah.

***
"Puyeng juga ya dibawah matahari siang-siang gini" Audrey mendudukan dirinya di kantin.

"Bener. Untung aja yang ngomong ganteng, jadi ada alasan untuk tetap semangat mendengarkan. Coba yang ngomong kepala sekolah, pura-pura pingsan dah gue." Risa mulai berkeluh kesah.

"Yakin sih gue Ris, biar lu di angkat sama bang Axel kan. Ngode banget lu" sahut lisa sambil mencomot gorengan dihadapan Risa.

"Kok lu bawa-bawa bang Axel sih, kan jadi keinget lagi.. Maluuuu.." Rengek Risa.

"Udah deh. Makan, gausah berisik." Ody menengahi mereka.

Tiba-tiba kantin yang tadinya ricuh jadi hening. Terlihat dari arah pintu masuk lima orang laki-laki berjalan santai memasuki kantin.

Risa menundukkan pandangannya, berpura-pura fokus ke makanannya. Dengan suara pelan dia mencicit "Mampus-mampus ada bang Axel lagi."

Kelima laki-laki itu duduk di meja dekat Audrey dan teman-temannya itu.

"Jangan makan yang pedes-pedes Dek" Devin mendekati meja itu, meletakkan sekotak susu coklat favorit Audrey.

"Hehe.. Iya bang. Tenang aja" sahut Audrey pada Devin. Dia terkejut, kok abangnya tau dia ingin mencoba bakso dengan cabai rawit yang banyak seperti yang dia lihat mukbang ala-ala selebgram. 

Devin menoleh ke arah Ody, mengelus kepala cewek itu. Lalu berkata "Jangan makan mie lagi Dy, jatah makan mie lu udah gak ada bulan ini"

Ody merupakan penggemar mie sejati. Segala jenis mie dia sikat, karena itulah mengapa Devin selalu mewanti-wanti Ody. Karena cewek itu pernah terpaksa di rawat inap di rumah sakit karena kecintaanya terhadap mie tersebut.

"Iya tau. Udah sana, Lu makan juga." Sahut Ody. 

Devin meletakkan sekotak donat dihadapan Ody. Kalau mie adalah pelengkap hari Ody. Donat adalah jiwa Ody.

"Makan ini aja ya Dy. Jangan makan sembarangan" sahut Devin sambil tersenyum.

"Gebetan mana gebetaannnnn..." Sahut Audrey

Risa memandang drama dihadapannya ini dengan wajah cengo "Kok gue berasa jomblo yah."

"Lu emang jomblo bego" sahut Lisa. Mulai meminum teh botolnya menghilangkan kegerahan yang ditimbulkan oleh drama pasangan di hadapannya ini.

"Lah, buat kita mana nih bang? Masa cuman buat Ody aja" cecar Risa.

Ody menendang kaki Risa yang ada di dekatnya "Ini selusin kali Ris, ntar juga lu yang habisin"

"Aduhh..." sahut Risa cengengesan. Devin pun ikut tertawa melihat tingkah teman-teman adiknya itu.

"Makasih ya. Udah sana, balik ke temen lu" sahut Ody.

"Byeee.." sahut Devin mengelus kepala Ody. Devin pun meninggalkan meja itu, kembali ke teman-temannya.

"PJ dong Dy. Masa lu jadian gak bilang-bilang sih" cecar Risa.

Ody mulai menunjukkan wajah garangnya "Siapa yang jadian sih"

Risa memandang Ody heran. "Lah ini apa, lu di larang makan mie sama bang Devin. Dibawain donat segala lagi. Apa coba namanya"

"Ngalah-ngalahin Audrey lu Dy. Masa lu dikasih donat, adeknya aja cuman dapat susu kotak" Lisa sependapat dengan Risa.

"Tau lu Dy. Bagi-bagi dong donatnya, gue kan mau donat juga" sahut Audrey.

"Lu semua banyak ngomong. Makan nih, biar pada kenyang." sahut Ody untuk menghentikan kegaduhan ini.

Mereka berempat pun sibuk memakan donat yang diberikan Devin tanpa perduli dengan keadaan kantin.

"Ehh, itu sejak kapan lu sama bang Devin go public Dy?" tanya Lisa tiba-tiba.

"Apaan sih lu, gak ada apa-apa gue sama Devin" sergah Ody sambil menoyor pelan kepala Lisa. Bisa-bisanya si Lisa ini berbicara tanpa intro dulu.

"Pokoknya ya, gue tim bang Devin sama elu Dy. Pokoknya lu sama bang Devin harus secepatnya jadian" sahut Audrey sambil menguyah donatnya.

"Hooh, setuju gue. Bang Devin sweet gitu, siapa yang gak suka sih" Risa menimpali

"Termasuk lu Ris?" sahut Audrey

"Ya iyalah." Sahut Risa enteng, tanpa melihat expresi sahabat-sahabatnya.

Risa tertawa keras. "Santai aja kali Dy, gue gak makan teman kok"

"Astogehhh.. Gue kirain betulan" sahut Lisa

"Hooh.. Gue pikir bakalan ada perang persahabatan" sahut Audrey

"Bego lu" sahut Ody. Mereka pun tertawa lagi melanjutkan makannya.






To be continued...

Thanks udah mampir ke ceritaku. 😇😇

Unexpected WayWhere stories live. Discover now