✿ Light ✿

36 14 1
                                    

💗 Happy Reading 💗✨I hope you like it ^^✨Terimakasih buat yang udah nyempetin baca, apalagi klik vote dan Comment ><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💗 Happy Reading 💗
✨I hope you like it ^^✨
Terimakasih buat yang udah nyempetin baca, apalagi klik vote dan Comment ><

💗 Happy Reading 💗✨I hope you like it ^^✨Terimakasih buat yang udah nyempetin baca, apalagi klik vote dan Comment ><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Alicia Pov]

Waktunya sudah masuk jam makan siang, aku baru saja selesai memasak nasi goreng dengan potongan telur rebus yang ku letakkan diatasnya, tak lupa semburan bawang goreng renyah hingga baunya menjadi lebih khas.

Aku lmelepas celemek ku dan segera mencuci tanganku dengan sabun, baru setelah itu aku meletakkan piring berisi nasi goreng diatas nampan bersamaan dengan segelas air mineral.

"Zer, gue masuk ya?" ujarku sambil membuka perlahan knop pintunya.

Bisa ditebak, pemuda itu masih setia diatas kasur miliknya. Ku letakkan makanannya di atas meja samping tempat tidurnya dan perlahan menghampiri nya kembali

"Zer...."

Tak ada jawaban.

"Zero..." panggilku pelan sambil menepuk-nepuk tangannya. Pemuda itu lalu membuka matanya, tanpa berbicara, netra matanya menatapku sayu.

"Zer, gue bawain nasi goreng ni, dimakan ya udah siang gih," kataku.

Zero menggeleng, berisyarat menolak anjuranku.

"Loh, kok enggak mau, entar kalau Lo sakit gimana tong?" kataku dengan nada bercanda, berharap agar suasana bisa mencair, namun percuma saja yang kuajak bicara hatinya masih dirundung duka.

"Woy.. dikittttt ajaa.."

Zero tetap menolak, aku menghembuskan nafasku kasar hampir menyerah membujuk Zero yang keras kepala.

"Zer.. gue tahu Lo tengah sedih, gue tahu hati Lo terluka, tapi jangan seperti ini Zer, dari semalam Lo cuma makan dikit, gimana mau bertenaga coba hah?" kataku menghawatirkan Zero.

Bola matanya beralih menatapku kosong, seakan tidak ada kehidupan di dunia nya.

"Zer, gue mohon dimakan y-"

Lump In your Troath [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang