22

21K 1.4K 5
                                    

Jean

Jovan


***
Jean baru sadar jika yang masuk ke dalam kamar mandi itu adalah kembarannya.

"Biarin, dia mungkin butuh waktu," celetuk Tomi.

Jean mengangguk lalu tersenyum ke arah Tomi dan Kira secara bergantian.

***

Tiba lah Jean di depan rumah megah yang berdiri kokoh di depannya. Gama, lelaki itu yang memaksanya untuk tidur di rumah setelah dua malam menginap di rumah sakit tempat Kira berada.

Gama menarik pelan lengan Jean dan membawanya memasuki rumah. Diikuti kedua saudaranya yang lain.

"Kak, aku juga ingin menggandengnya!" kesal Tomi.

Mendengar itu, Gama menyatukan kedua tangan Jean dan menggengamnya. Tak ingin jika orang lain menggenggam tangan mungil Adiknya.

Tomi dibuat semakin cemberut melihat tindakan Gama. Lelaki itu semakin posesif kepada Jean, dan Tomi tak diizinkan menggandeng Jean jika ada Gama di samping Adiknya itu.

Smith terkekeh mengejek, "Yang waras ngalah."

Gama menghentikan langkahnya, membuat mereka semua berhenti juga.

"Apa?!" cerca Gama menatap tajam Smith.

Smith mengendikkan bahunya acuh, lalu berjalan mendahului mereka semua.

***

Jean, gadis itu menatap takjub pada interior di dalam rumah megah itu.

Ini jauh dari apa yang dia bayangkan!

Dan sekarang, dirinya dibuat takjub lagi dengan interior kamar yang diperuntukannya.

Abu-abu! Warna kesukaannya!

"Bunda yang menyuruh Daddy memberi tema abu-abu, kamu suka?" tanya Smith yang masih memperhatikan wajah bahagia Jean.

Jean tersadar, lalu menatap Smith dan mengangguk antusias.

"Makasih Dad." Tangannya mengacak pelan puncak kepala Anaknya itu.

"Heh?!" sentak Gama. "Ih, Dad, berantakan nih," adunya sambil mengembungkan pipinya sebal.

Smith terkekeh dan menatap Gama sinis, sedangkan sang empu pun balik menatap sinis.

"Kamu suka? Kalo nggak suka biar Kakak ganti aja," tawar Gama setelah Smith menghilang dari kamar Jean.

Jean menggeleng, "Suka kok Kak, ini bagus banget."

"Ya udah, kamu bersih-bersih terus istirahat. Kakak mau balik dulu ke kamar." Jean hanya mengangguk sebagai jawaban.

Tomi yang ingin mengajak bicara pun terpotong karena tangannya yang ditarik Gama. "Apa, sih, Kak?!" protesnya tak terima.

Gama menatap sinis ke arah Tomi. "Kamar," tegasnya dengan menarik kedua lengan Tomi dan Jovan.

***

Tok tok tok

Sebenarnya Gama ingin sekali langsung masuk tanpa mengetuknya dahulu, seperti kebiasaannya. Akan tetapi, ini adalah hal yang berbeda. Gama mulai menghormati privasi seseorang.

Jangan salah paham, khusus untuk Jean!

Setelah mendengar seruan si pemilik kamar untuk mempersilahkannya masuk, Gama membuka knop pintu dan masuk ke dalam.

Jean yang baru saja melihat-lihat baju di lemari besarnya pun menoleh mendapati Gama yang sudah duduk di atas ranjangnya. "Ada apa Kak?"

"Kamu lagi ngapain?" heran Gama melihat tingkah aneh Adiknya.

Jean menutup kedua pintu lemarinya, kemudian berjalan mendekat dan duduk di sebelah Gama.

"Nggak ngapa-ngapain, sih, Kak, cuma lagi lihat baju-baju. Bagus banget sumpah!"  Melihat banyak baju-baju yang terlihat modis dan sangat ingin dia pakai saat itu juga.

Gama mengusap pipi Jean, "Nggak usah berlebihan gitu, kalo ngerasa bajunya kurang bilang aja."

Jean mengerutkan kedua alisnya heran, "Kak, bajunya itu banyak banget loh! Bahkan ngelebihin baju-baju aku, udah segitu aja cukup."

"Hai guys! Welcome back to my youtube channel!" Gama menutup matanya geram.

"Hai, Adikku Sayang!" lanjut Tomi yang sudah duduk di samping Jean.

Gama menatap tajam Tomi, sedangkan Tomi hanya melirik sinis ke arahnya.

"Apa, lihat-lihat?!"

"Berani?!"

Tomi semakin menatap sinis Gama, "Apa?!"

"Berani?!" seru Gama sekali lagi dan mendapat anggukan sinis dari Tomi.

"Oh ... mau uang tambahan dari 'ku di potong?" Kali ini bukannya menatap sinis melainkan menampilakan senyum jenakanya.

"Apa sih Kak! Becanda tahu!"

Jean dibuat tertawa melihatnya. Mendengar itu, Gama mengalihkan masalahnya dan menatap Jean dengan lekat.

Tawanya sungguh membuat hatinya bahagia! Ini untuk pertama kalinya Jean menampilkan tawanya di depan Gama.

Tomi pun seperti itu. Matanya menatap binar kebahagiaan untuk Jean.

Tanpa mereka ketahui, di balik pintu kamar Jean ada sosok yang menatap ketiga orang itu dengan senyum tipisnya. Kemudian kakinya berjalan menuju kamarnya berada.

***
TBC

Save ur healthy ya guys. Terapin 3M  dimana pun kalian berada, yaitu : Menjaga jarak, Mencuci tangan, dan Memakai masker.

Semangat!

JEANWhere stories live. Discover now