Chapter 21

1.3K 113 20
                                    

Di kamar luas bernuansa merah terdapat sebuah peti yang terbuka, didalamnya terlihat seorang laki-laki tampan dengan jubah kerajaannya sedang memejamkan matanya dengan tenang tanpa terusik sedikitpun, laki-laki itu masih betah dengan tidur lelapnya

Di kamar luas bernuansa merah terdapat sebuah peti yang terbuka, didalamnya terlihat seorang laki-laki tampan dengan jubah kerajaannya sedang memejamkan matanya dengan tenang tanpa terusik sedikitpun, laki-laki itu masih betah dengan tidur lelapnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seperti itu kamarnya yaakk

Disamping peti itu terdapat seorang dewi yang menjaganya, dewi itu bernama dewi Odele dia adalah seorang roh angin dan petir milik Daryan, kemudian sebelahnya lagi ada dewi Pandora adalah seorang pemilik roh phoenix biru yang membawa tubuh Daryan untuk diselamatkan, dikamar itu terdapat naga emas yang kembali muncul dengan dewi roh Selena sedang mengelilingi kamar Daryan untuk menjaga sang tuan hingga bangun

Tapi percuma saja, karena tuan mereka tidak akan bisa bangun dengan sendirinya, karena dia sedang membutuhkan seseorang untuk membangunkannya, kemudian tidak lama Odele membuka suaranya untuk memulai pembicaraan

"Kenapa Yang Mulia belum bangun? Bahkan lukanya sudah hampir pulih semuanya," ujar Odele menatap heran pada tubuh milik tuannya

Pandora yang melihat raut kebingungan Odele pun angkat bicara
"Itu karena Yang Mulia membutuhkan seseorang itu."

Odele pun mengernyitkan dahinya
"Kenapa harus? Kenapa Yang Mulia membutuhkan orang itu, apa Yang Mulia tidak bisa bangun sendiri?"

"Tentu saja tidak bisa, karena Yang Mulia kehilangan banyak energi kehidupannya setelah memanggil kami," ujar Selena yang turun dari tubuh naga itu dan langsung menghampiri Odele

"Bagaimana caranya orang itu membangunkan Yang Mulia?" tanya Odele yang semakin penasaran

"Tentu saja dengan memberikan darahnya pada Yang Mulia, karena orang itu sudah terikat padanya," ujar Selena kepada Odele dengan berdekap

"Apakah tidak bisa menggunakan darah lain? Itu akan lama apabila kita menunggunya," ujar Odele melipat tangannya dengan kesal

"Tidak bisa, Odele apakah kau tidak mengerti?" tanya Pandora menatap Odele

Odele mengerutkan dahinya dan berujar dengan santai
"Apa yang harus ku mengerti?"

Pandora dan Selena menepuk dahi mereka, apakah Odele sang dewi angin sekaligus petir ini bodoh atau polos, padahal dia adalah pemilik roh dua sihir kenapa dia tidak mengerti?, tapi menurut mereka bodoh dan polos itu tidak ada bedanya karena kepolosannya sudah menjerumus ke bodoh

Pandora menghela nafasnya
"Baiklah ku jelaskan, kenapa Yang Mulia membutuhkan orang itu, karena Yang Mulia membutuhkan darah orang itu, kenapa? Ya karena dia telah terikat dengan Yang Mulia jadi dia sudah menjadi bagian dari Yang Mulia atau bisa disebut takdir, takdir ini tidak bisa kita tentang bagaimanapun caranya, karena dia adalah pasangan terpilih dan sudah ditakdirkan untuk Yang Mulia, jadi kita akan tetap menunggu nya."

Odele yang mendengar penjelasan itu menganggukkan kepalanya mengerti, kemudia dia melihat Selena menghampiri Pandora

"Pandora, apa yang akan kamu lakukan sekarang? Bagaimana kalau dia tidak kembali kesini?" ujar Selena kepada Pandora

[BL] KINGDOM HEARTS  [END]Where stories live. Discover now