Chapter 4

3.2K 296 4
                                    

Felix dengan kesal menunggu didepan gerbang kampus sambil berusaha menelfon kakaknya tapi tidak kunjung ada jawaban, awalnya ia akan pulang bersama gian tapi anak itu ada kencan buta dengan pacarnya yang kesekiannya tidak tau pacar keberapanya karena gian itu terkenal dengan playboy kelas kakap

Akhirnya Felix memutuskan untuk menelfon kakaknya tapi sedari tadi telfonnya tidak ada jawaban sama sekali, Felix tidak bisa pulang dengan bis karena takut tersesat, salahkan kakaknya yang tidak pernah mengijinkan Felix menaiki bis

Sebuah tepukan dibahunya membuat Felix menolehkan kepalanya kebelakang dan menemukan laki-laki yang tanpa sengaja ditabraknya tadi pagi saat di koridor

" hey, kau sedang menunggu siapa?..," laki-laki itu berujar dengan senyumannya

" kau? Bukankah kau yang tadi pagi tanpa sengaja ku tabrak? " Felix mengerutkan alisnya

" namaku Adelino Fazan Daryan sayang mungkin mulai sekarang kau harus selalu mengingatnya, kau bisa memanggilku daryan, " daryan tersenyum sangat tampan pada Felix

Felix awalnya terpesona sampai mematung melihat senyuman Daryan tapi dia segera sadar dan mengerutkan alisnya saat mendengar kata ' sayang ' yang terlontar dari mulut Daryan

" siapa yang kau panggil sayang?.., " Felix menatap tajam pada daryan yang berada didepannya

" kau tentu saja, siapa disini yang aku panggil sayang kecuali dirimu, "

" jangan seenaknya memanggilku seperti itu, aku tidak mengenalmu, "

" kita sudah berkenalan tadi, bukankah aku sudah bilang kalau namaku itu Daryan sayang, " Daryan menyilangkan kedua tangannya didada

" aku tidak peduli dengan namamu dan pergilah dari hadapanku, " Felix melotot kesal pada Daryan

Daryan yang melihat Felix melotot padanya merasa tidak takut dia justru merasa gemas pada Felix, itu membuatnya semakin ingin menggoda Felix

" berbicaralah lembut sedikit padaku sayang, kau sangat kasar sekali padaku, bukankah tidak sopan disaat seseorang sudah memperkenalkan namanya tapi orang itu tidak membalasnya heum, " Daryan mendekatkan wajahnya ke wajah Felix

Felix terkejut dengan tindakan daryan, Felix memundurkan kepalanya kebelakang kalau tidak bisa-bisa bibir Daryan bertemu dengan bibirnya

" apa yang kau lakukan?..., " ujar Felix menatap tepat di netra dark hazel Daryan, Felix terpaku beberapa saat melihatnya

" menurutmu apa yang sedang ku lakukan sayang? kau ingin ku cium?..," Daryan semakin memajukan wajahnya, kini hidung mereka bersentuhan

" jauhkan wajahmu dariku sekarang juga, " bisik Felix yang masih didengar Daryan, karena kalau Felix bergerak sedikit saja maka bibir mereka akan bersentuhan

" kalau aku tidak mau bagaimana, aku sudah nyaman dengan posisi seperti ini karena aku bisa melihat dengan jelas wajahmu yang indah ini, " tangan Daryan mulai naik merangkul pinggang Felix agar tidak ada jarak antara dirinya, melihat langsung kedalam netra indah grey hazel Felix

Daryan menatap memuja pada calon pasangannya ini, kini Daryan terpaku melihat wajah putih mulus dengan mata abu-abu, surai abu-abu kehitaman yang dibiarkan tergerai oleh pemiliknya dan bibir semerah cherry milik Felix, betapa menawan dan indah untuk ukuran laki-laki

" lepaskan aku sekarang juga atau kau akan tau akibatnya, " Felix menatap tajam dengan tangannya menahan dada Daryan agar tidak terlalu menempel padanya

" sudah ku bilang kan sayang lembutlah sedikit padaku, "

Felix yang geram langsung menendang tulang kering kaki daryan, Daryan refleks melepaskan tangannya dari pinggang Felix dan mengelus kakinya yang menjadi sasaran tendangan Felix, Felix tersenyum puas melihatnya

" hmmpp rasakan itu, " Felix membuang muka kearah lain

Tanpa disadari sebuah mobil hitam berhenti tepat di samping Daryan dan terbukalah kaca terlihat airis duduk didepan setir dan memanggil daryan

" Daryan ayo masuk, maaf tadi aku lama karena harus membantu profesor mengurus perpustakaan, " ucap Airis dari dalam mobil

Airis menyadari bahwa bukan hanya daryan saja disana ada sesosok pemuda manis yang sedang memonyongkan bibirnya tampak terlihat lucu dimatanya, sepertinya dia mengenalinya

" Felix?...., " Airis memanggil Felix yang menoleh kebelakang karena merasa seseorang memanggilnya

" oohh kak airiiiisss, " Felix berbinar melihat airis

" kenapa kau belum pulang? apa kau sedang menunggu kakakmu?..., " tanya Airis pada Felix dengan senyumnya dan mulai melangkahkan kakinya keluar dari mobil

" kakak mungkin tidak akan menjemputku, kurasa dia sibuk karena sedari tadi tidak menjawab telfonku, " jawab Felix sebal

" kalau begitu apa kau mau ikut dengan kami?aku akan mengantarmu ke kantor kakakmu atau kerumah?.....," tawar Airis

" kami? maksud kakak dengan makhluk menyebalkan disamping kakak ini?...., " Felix membelalakan matanya dan menunjuk-nunjuk daryan yang masih anteng berdiri

" mulutmu itu sayang, aku harus mendisiplinkan mulutmu itu dengan kelembutan tapi tidak sekarang sayang, belum waktunya, " ucap Daryan dengan smirk yang terpatri dibibirnya

Airis hanya menahan tawanya saat Felix menyebut Daryan menyebalkan, ah apa yang telah dia lewatkan

" kalian sudah saling kenal ternyata, baik apa yang sudah kulewatkan heum, "

" kau tau kak dia hampir saja menciumku bahkan memelukku, itu sama saja melakukan pelecehan terhadapku, " Felix menyilangkan kedua tangannya didada dan mengadu pada Airis sambil bersungut-sungut

Dia tidak sadar bahwa tingkah menggemaskannya itu membuat daryan ingin sekali menerjang dan mencium Felix sekarang juga, sedangkan airis yang mendengar itu hanya terdiam dan tidak menyangka bahwa daryan akan langsung melakukannya

" kak tapi kenapa kau bisa bersama dia, dia siapamu?....," tanya Felix pada Airis

" dia.. dia ini sepupu kakak, maafkan kelakuan daryan ya, " Airis tersenyum pada Felix

Felix hanya membuang mukanya sebagai tanggapannya

" ya sudah kalau begitu apa kau jadi mau ikut dengan kami? lagipula hari sudah mulai malam bisa-bisa kakakmu akan mencarimu...,  " Airis kembali menawarkan pada Felix

Felix awalnya ingin menolak karena tidak ingin satu mobil sama makhluk menyebalkan tapi salahnya tampan itu, dia masih kesal tapi mau tidak mau dia menerima tawaran itu daripada dia harus menunggu kakaknya lebih lama lagi

Tanpa menunggu jawaban Felix, Daryan langsung menarik tangan Felix masuk kedalam mobil karena Daryan merasakan aura berbahaya disekitar mereka dan menatap kearah Felix, sebenarnya Airis juga merasakannya tapi mereka tidak ingin mengeluarkan kekuatan mereka didepan Felix bisa-bisa anak itu akan terkejut nantinya

Tanpa ada penolakan akhirnya Felix masuk kedalam mobil dan tanpa basa basi Airis melajukan mobilnya, saat itu juga keluar bayangan hitam dengan seringaian kejamnya melihat kearah mobil itu

---------------
TBC

Terimakasih sudah mau baca, maaf kalau ada salah kata, semoga memuaskan para readers
Jangan lupa vote dan koment agar bisa membuat author lebih bersemangat melanjutkan cerita ini 😍😍
See you next chapter 😍💜

[BL] KINGDOM HEARTS  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang