24. Closer

1K 133 86
                                    

UNTUK KESEKIAN, AKU KEMBALI🥳
KOMEN YA KALO ADA KESALAHAN PEMILIHAN KATA/ TYPO. SOALNYA AKU NGGAK SEMPET REVISI.

UDAH SIAP BAPER?

UDAH SIAP SENYUM-SENYUM KAYAK ORANG GILA?

UDAH SIAP MARAH-MARAH?

UDAH SIAP VOTE+SPAM KOMEN?

KALO UDAH, SELAMAT MEMBACA🌟

———

Mendekat. Untuk kita, tak akan kubiarkan ada sekat.
—Atilla Solana

• • •

Setelah sempat berpamitan dengan Alex dan Bastian, kini Atilla dan Duta tengah berada di salah satu pasar tradisional yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan.

Sempat ada perdebatan kecil sebelum mereka sampai di sini. Bastian tidak terima karena ditinggalkan begitu saja berdua dengan Alex. Katanya, dengan begini, mereka akan semakin terlihat seperti pasangan homoseksual.

Atilla melihat sekeliling saat kakinya baru menapak di tanah basah khas pasar tradisional.

"Heh, pake masker!" seru Duta saat cewek itu hendak berjalan di dekatnya.

Bahu Atilla melorot. "Punyaku ketinggalan di mobil."

Sebagai reaksi untuk perkataan Atilla, Duta merogoh saku jaketnya, mengambil selembar masker yang kelihatan sedikit kusut. Tanpa mempedulikan tampilan masker itu, Atilla langsung saja mengenakannya. Yang terpenting dia sudah mengikuti protokol kesehatan, katanya.

"Kita mau beli apa aja, emang?" tanya Atilla saat mereka mulai memasuki kawasan pasar yang padat.

"Ayah nyuruh beli kentang, wortel, kol, sekilo. Terus, daun seledri, daun bawang, sama bawang goreng. Ayam dua ekor, sama beras sekarung. Hm... ini mah bukan isi kulkas yang abis, pasti doi lagi pengen masak sop ayam nih," terang Duta, membuat Atilla mengerjap beberapa kali.

"Kok kamu tau?" tanyanya polos.

Duta terkekeh. "Kamu keliatan banget nggak pernah masak. Itu aja nggak tau."

Atilla kesal, bukan jawaban itu yang diinginkannya dari Duta. Karena belum puas, ia menarik ujung jaket Duta yang berjalan di depannya. "Aku serius, ih. Kamu kok bisa tau kalo ayah kamu mau masak ayam cuma dari bahannya doang?"

"Aku sering bantuin dia masak," jawab Duta sekananya, sambil melihat-lihat, di kios mana sekiranya ia sebaiknya berbelanja.

Tak ingin terlihat berlebihan, namun Atilla tetap membuka mulutnya dengan dramatis. "Kamu bisa masak?!" pekiknya.

Duta hanya mengedikkan bahunya. "Dikit, sih." Lalu, ia menarik Atilla menuju salah satu kios pedagang sayur yang dijaga seorang anak perempuan, yang sepertinya tengah menggantikan orang tuanya yang entah ke mana.

"Dek, kakak mau beli," ucap Duta saat berdiri di depan meja yang di atasnya terhampar berbagi jenis sayuran.

"Kakak mau beli apa?" tanya anak itu.

CephalotusWhere stories live. Discover now