My Dearest Wife

1.8K 158 3
                                    

Pengaman di rumah Fadly sangat ketat seperti biasa nya. Dia memiliki CCTV di setiap sudut rumah nya di lengkapi dengan penjagaan bodyguard 24 jam berjumlah puluhan orang. Tidak sembarangan orang yang bisa masuk ke sana, dan belum pernah ada penyeludup yang selamat keluar jika berani masuk ke rumah itu tanpa ijin. Sebagai salah satu pemimpin Sembilan Naga yang memiliki pengaruh yang cukup besar, Fadly pantas memproteksi dirinya dengan pengamanan terbaik itu.

Di rumah ini lah Rendra membawa Nasya. Tempat yang menurutnya paling aman untuk menyandra Nasya karena yakin tidak akan ada yang berani melewati pengaman rumah itu bahkan ayah Nasya sendiri pun, karena memiliki pangkat lebih rendah dari ayah nya di Sembilan Naga.

Di rumah ini pula dia akan bebas melakukan apapun pada Nasya sesuai keinginan nya. Bahkan jika Nasya harus memecah pita suara nya dengan berteriak meminta tolong, tidak akan ada yang menolong nya karena semua orang pasti lebih memihak padanya dari pada Nasya. Lagian Rendra juga sudah mengadukan ini kepada ayah nya, dan dia membawa Nasya di rumah itu atas persetujuan ayah nya untuk memberi pelajaran pada keluarga Tommy yang berani mempermalukan anak laki-laki kebanggaan nya.

"Tolong" Teriak Nasya sekuat tenaga tapi hanya dibalas tertawaan oleh Rendra.

"Simpan suara mu sayang. Aku yakin kamu membutuhkan suara mu itu untuk mendesah saat merasakan nikmat nya ku masuki lubang mu" Picik Rendra yang sudah mengikat Nasya di atas tempat tidur dengan restrain di masing-masing sudut ranjang membuat Nasya tidak berdaya melepas dirinya dari jeratan tali yang kuat.

"Bajingan" Maki Nasya.

"Hahaha" Rendra melempar tawa nya di udara dengan sangat puas "Rileks baby. Aku akan segera membuat mu nyaman" Katanya sambil melepas baju.

Nasya meronta sejadi-jadi nya, sekuat yang dia mampu, berusaha merobohkan ranjang kayu jati yang mengikat nya dengan semua sisa tenaga nya.

Melihat usaha Nasya hampir berhasil karena ranjang nya mulai bergoyang membuat Rendra berusaha menghentikan Nasya, dengan satu pukulan keras di pipi Nasya hingga wanita itu terdiam karena kesakitan. Kini Nasya memiliki posisi duduk di atas tempat tidur namun tetap tidak berdaya untuk melawan.

Rendra menarik kasar rambut Nasya hingga wanita itu mendongak ke atas, memperlihatkan wajah sembab penuh air mata "Berhenti meronta bitch. Tidak akan ada yang menolong mu di sini. Pasrah saja, nikmati malam ini bersama ku. Kamu sudah terlalu lama mempermainkan aku, aku sekarang kehilangan kesabaran dan ingin segera merasakan nikmat nya tubuh mu" Ujar Rendra lalu menjilat leher Nasya.

***

Adelard langsung menabrakkan motornya pada empat orang penjaga yang berdiri di luar pintu gerbang kediaman Fadly, motor gede itu sukses menyeret keempat penjaga tadi hingga ke tepi pintu gerbang. Kemudian dengan gerakan akrobatik, Adelard melompat pintu gerbang besi yang setinggi 3 meter itu dan mendarat mulus di dalam nya.

Di dalam pintu gerbang sepuluh orang penjaga sudah bersiap menyambut Adelard. Dua di antara nya memegang pistol dan yang lain nya memegang golok. Mereka maju dengan serentak menyerang Adelard.

Adelard menguasai beberapa seni ilmu bela diri namun dalam keadaan seperti ini Adelard tidak peduli lagi siapa lawan nya dan bagaimana kemampuan nya. Adelard akan menghadapi mereka semua bukan dengan seni ilmu bela diri lagi tapi dengan kemampuan terbaik yang dia miliki. Dia ke sini bukan untuk bersenang-senang atau latihan atau memberi pelajaran. Tapi dia di sini untuk menghancurkan siapapun yang ada di rumah itu.

Para penjaga ini mungkin terlalu menganggap enteng lawan mereka karena Adelard hanya sendirian dan terlihat kecil bagi mereka atau bisa jadi mereka tidak menyadari sedang melawan bayangan.

My Dangerous HusbandWhere stories live. Discover now