Nasya tidak bisa lagi tidur dengan nyanyak semenjak harus seranjang dengan lelaki yang ingin membunuh nya. Tiba-tiba saja seluruh pesona nya sebagai dewi seksi luntur saat berhadapan dengan lelaki itu, dia hanya bisa memikirkan dua hal ketika menat...
Semenjak matamu menjadi pisau tajam yang mencabik-cabik keangkuhan ku ---Nasya---
***
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jangan bertanya siapa Nasya, sungguh kamu tidak ingin mengetahui nya.
Dia hanyalah satu dari sekian gadis beruntung yang terlahir cantik, kaya dan berkuasa.
Sayang nya, hanya itu yang dia miliki. Dia hanya memiliki badan, tapi tidak memiliki hati.
Pembullyan yang selalu di lakukan oleh nya menjelaskan bahwa tidak semua orang memiliki hati.
"Minggir-minggir. Dewi kita mau lewat" Teriak Cantika saat Nasya akan memasuki kantin.
"Karpet merah woy" Perintah Renhard pada bandit-bandit nya. FYI, Renhard adalah bucin nya Nasya di kampus. Renhard yag juga terkenal tampan, kaya, dan keren. Tapi memiliki selera yang buruk dalam memilih wanita. Well, meskipun menurut nya Nasya adalah yang terbaik, tapi tidak bagi orang-orang yang mau berfikiran sehat.
Ketiga bandit Renhard benar-benar membentangkan karpet merah untuk di lewati Nasya masuk ke dalam kantin. Kerumunan lelaki bermata keranjang berkumpul untuk memuaskan mata melihat belahan dada, bahu mulus yang terbuka dan ukiran kaki jenjang berjalan di atas karpet merah.
Nasya yang begitu senang menjadi pusat perhatian mengambil langkah sempurna melewati karpet merah sambil mengibaskan rambut panjang nya yang curly berwana coklat.
Gadis-gadis lain dengan iri nya akan menunduk lesu merasa insecure dengan tubuh mereka saat Nasya menampilkan cantik nya yang paripurna, semetara cowo-cowok nya dengan puas meneteskan air liur merekam pemandangan indah itu di HP atau di otak nya saja untuk di jadikan bahan imaginasi di toilet bersama sabun.
Satu-satu nya pria yang ingin menghindar dari pusat sensasi itu hanya lah Adelard. Lelaki culun dengan kacamata lebar dan rambut lurus dengan potongan rambut Caesar cut, poni panjang yang di tata ke depan dan samping menutupi sebagian besar wajah nya hingga terkesan berantakan, di tambah dengan kacamata lebar nya membuat wajah culun Adelard hampir tidak terlihat, atau topi yang semakin menyembunyikan wajah nya, gaya kampungan nya di lengkapi dengan baju kera tinggi yang menutup sampai ke leher, membuat nya menjadi sangat aneh di mata para mahasiswa.
