More Than You Know

1.5K 147 24
                                    

Hmmm... Adult konten ya... Harap bijaksana

***

Meski hanya mengancam dan belum siap, nyata nya El memang sangat menginginkan kecupan itu. Kecupan yang sukses membuat hormon El mendidih panas. Kecupan yang selalu menyiksa nya dalam mimpi kini hadir dengan nyata. Begitu lembut dan kuat membuat El tak ingin menyudahi nya. El memegang bagian belakang kepala Nasya untuk semakin memperdalam kecupan nya.

Hasrat El semakin menggila saat Nasya mengalungkan kedua tangan nya di di belakang kepala nya tak menyisakan jarak di antara tubuh mereka. Kini El bisa merasakan seluruh lekukan tubuh Nasya menempel padanya.

El kemudian mengangkat Nasya yang dengan otomatis menyilang kan kaki nya di pinggul El, berjalan ke tempat tidur tanpa melepas kecupan nya. Lidah mereka terus beradu semakin dalam.

El duduk di bed dengan Nasya di pangkuan kedua paha nya. Saat El menarik kedua kaki Nasya melebar ke samping dia tidak mendapatkan penolakan, Nasya justru menekan pinggul nya ke bawah hingga menggesek bagian tengah El yang sudah sangat mengeras.

Tangan El mulai bergerak membuka blazer yang di kenakan Nasya, berikut dengan bibir nya yang mulai turun ke bagian leher Nasya hingga desahan kecil mulai lolos dari bibir Nasya menambah gairah El untuk mengeksplor lebih luas ke dada. El tidak puas hanya mengecup di bagian leher, dia juga meninggalkan beberapa kiss mark di sana. Respon Nasya yang menikmati kecupan demi kecupan yang diberikan El membuat El semakin kalap dalam nafsu nya.

El ingin merasakan sentuhan itu lebih nyata dari mimpi nya, memuaskan setiap inci kulitnya merasakan bagian tubuh Nasya yang  tergambar sempurna dalam mimpinya meski dia yakin ini adalah pertama kali dia melihat dan menyentuh semua itu. Semua kekosongan dalam mimpinya kini terisi sedikit demi sedikit, rasa hausnya seolah tersirami air. El sangat suka dengan lekuk tubuh Nasya yang menggeliat merespon setiap sentuhan nya.

"Maaf, tapi aku sangat menginginkan mu" Lirih El dalam hati. Meski dia tau apa yang dia lakukan saat ini salah namun dia tidak bisa berhenti. Sungguh tidak bisa.

Tangan nya terus melucuti seluruh pakaian Nasya hinga tidak tersisa satu kain pun di tubuh nya. Sementara bibir nya bergerilya di puncak payu darah Nasya yang memberikan sensasi seduhan nikmat pada keduanya.

Semakin jauh, semakin sulit untuk di kendali kan. Hingga ke tahap pemuasan terdalam nya saat milik nya masuk merobek tengah Nasya yang ternyata masih memiliki selaput darah yang utuh. Meski sempat tersentak akan keperawanan Nasya yang dengan mudah diberikan padanya, tapi perhatian nya  langsung teralihkan saat menatap wajah sembab Nasya meneteskan air mata.

El menghapus butiran air mata yang menetes di pinggir mata Nasya. Meski dia tidak tau apa yang membuat wanita itu menangis, namun dia ingin mencoba mengalihkan perhatian Nasya kembali untuk merasakan nikmat yang juga dia rasakan.

El mencium kembali mengecup leher Nasya, hingga dia kembali hanyut dengan leguhan nikmatnya, kemudian perlahan menuntun miliknya maju mundur menyesuaikan dengan milik Nasya yang terus mengurut kenikmatan di bawah sana. Hingga tempo nya semakin lama semakin cepat dan mereka sama-sama pelepasan di akhir.

***

Nasya terbangun saat merasakan pelukan El terlepas dari tubuhnya. Entah sejak kapan pelukan itu menghangatkan tubuhnya yang pasti dia baru tersadar saat merasakan udara menyentuh kulitnya dengan dingin.

Nasya masih memejamkan mata, samar mendengar suara El menelpon seseorang "Lepaskan dia sekarang"

Sepertinya El menepati janji melepaskan Juan. Sesaat setelah nya terdengar bunyi pintu yang terbuka. El keluar dari kamar.

My Dangerous HusbandWo Geschichten leben. Entdecke jetzt