Kematian Menjemput

2.1K 162 8
                                    

The Shadow berdiri di dekat tombok setinggi 4 meter, tembok itu biasa saja bila di lihat dengan kasat mata asal jangan menyentuh nya karena ada ribuat volt aliran listrik di setiap inci tembok itu. Tapi tidak ada jalan lain, tidak mungkin The Shadow lewat pagar depan meminta permisi kepada para penjaga untuk masuk membunuh tuan rumah.

The Shadow mengambil peralatan dari ransel nya, sebuah chip bundar selebar telapak tangan. Di ameleparkan chip itu ke tembok hingga aliran listrik yang ada di tembok terserap oleh chip itu. Tapi daya tahan nya hanya sekitar semenit sebelum hancur, jadi The Shadow harus segera melewati tembok setinggi empat meter itu dalam waktu kurang dari semenit.

Seperti pembunuh bayaran lain yang memiliki ciri khas masing-masing, meskipun masih pemula The Shadow juga tetap memiliki ciri khas nya sendiri. Dia akan menampakkan tato akar yang tergurat dari bahu menjalar hingga ke leher nya, dan di bawah mata kanan nya tertulis The Shadow Like me. Tatto itu hanya temporer yang hanya akan di pakai sebagai topeng saat dia melakukan aksi nya.

 Tatto itu hanya temporer yang hanya akan di pakai sebagai topeng saat dia melakukan aksi nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Selain dari indentitas tato, ciri khas lain The Shadow adalah membunuh dengan cara yang sangat halus. Yaitu membuat korban mati seperti bunuh diri. Keahlian nya menirukan tulisan tangan seseorang dengan kemiripan 99 persen menjadi faktor pendukung terpenting. Kali ini dia juga sudah menyiapkan surat wasiat tulisan tangan Nasya agar keluarga menerima kematian gadis itu tanpa harus curiga telah di lakukan pembunuhan.

Puluhan penjaga yang siaga di halaman belakang tidak mendeteksi The Shadow yang bergerak cepat di antara kegelapan dengan pakaian serba hitam. Dari dalam kegelapan The Shadow juga dapat menembakkan alat penyadap yang mendarat ke kamera CCTV yang ada di sekitar rumah hingga dengan mudah kamera itu di Kontrol dari melalui PC milik nya.

Sekarang The Shadow sudah berdiri di luar jendela kamar Nasya yang berada di lantai dua sebelah timur mansion. Dia melihat PC nya yang sudah tersambung dengan CCTV di dalam Masion. Tidak ada penjaga yang berdiri di depan kamar Nasya, membuat rencana The Shadow semakin terasa mudah. Para penjaga hanya fokus di halaman, gerbang dan depan pintu masuk. Mereka tidak terlalu fokus dengan keadaan di dalam rumah.

The Shadow mengintip melalui jendela kamar Nasya sebelum masuk. Lampu di kamar itu sudah di matikan tapi masih ada sumber cahaya di tengah-tengah kamar. Pemandangan tak biasa membuat nya berhenti sejenak. Kegiatan Nasya di dalam kamar sungguh di luar dugaan.

Gadis itu sedang menyalakan puluhan lilin di atas meja, kemudian di tengah-tengah lilin itu ada foto seseorang yang tidak asing di mata The Shadow. Foto Adelard yang di ambil secara random.

Setelah selesai menyelakan lilin, Nasya menyatukan kedua tangan nya di depan dada seperti orang yang sedang berdoa. "Aku mohon, tenang lah di alam sana. Maaf kan aku yang pernah berbuat salah pada mu" Ucap Nasya dalam doa nya "Aku benar-benar menyesali semua perbuatan ku setelah melihat mu melompat dari gedung tinggi di Singapore, aku tidak menyangka kamu akan mengakhiri hidup mu dengan tragis seperti itu." Lirih Nasya dalam doa nya.

My Dangerous HusbandWhere stories live. Discover now