Bukan Sahabat | 21 | Serba salah

87 8 5
                                    

"Kenapa kamu menjauh? Hatiku sakit."
- Dirga Devandra.

***

Pikiran Dirga terus menerus memikirkan gadis galak bernama Cattleya Minerva. Sebenarnya Dirga mencoba untuk santai saja, mungkin tadi hanyalah sebuah ketidaksengajaan atau ketidaktauan Leya padanya. Namun, detik ini ia merasa bahwa Leya memang benar-benar sedang menjauhinya, entah karena apa dia tidak tau.

Lihatlah sekarang, Leya lagi-lagi disuruh oleh guru, kali ini guru Bahasa Indonesia. Dirga sebelumnya mengajukan diri untuk membantunya saat Leya disuruh membawa buku tugas ke ruang guru di lantai dua, namun ditolak. Sekarang Dirga mengajukan diri lagi dan ditolak lagi. Tapi kali ini, Dirga tidak mau tinggal diam, dia tetap mengejar Leya secara perlahan. Perlu diingat buku tugas Bahasa Indonesia mereka sangatlah tebal.

"Leya!" panggil Dirga sembari menyamakan langkahnya dengan langkah Leya.

Jawaban Leya hanyalah sebuah lirikan lalu kepala menunduk dan laju langkahnya menjadi dipercepat.

"Eh, Leya," sergah Dirga sembari menghadang jalan Leya.

"Aduh, dia ngapain sih?" batin Leya.

"Lo jauhin gue ya?" tanya Dirga dengan spontan tanpa acara neko-neko lagi.

"Enggak!" ketus Leya lalu berjalan kembali mengambil celah, namun gagal karena Dirga terlalu cepat.

"Kalau enggak, kenapa gue ditolak terus? Biasa juga gue temenin mau, lo juga 'kan kadang suka minta bawain," cerca Dirga.

"Dir, gue buru-buru please," pinta Leya namun Dirga sepertinya tetap kekeh dengan pilihannya.

"Bilang yang jujur dulu," ujar Dirga sambil bersedekap dada.

"Dir lo mau liat gue dihukum apa? Minggir dulu nanti gue jelasin," alibi Leya.

"Enggak, lo ini polos-polos licik Ya, ngomong sih iya nanti dijelasin, taunya kagak!" ungkap Dirga yang seperti sangat tau dengan keahlian Leya.

Leya membuang napasnya lelah. "Gimana ini, kalau Bara liat bisa mampus gue," batin Leya.

"Ya?" panggil Dirga sembari menyentuh pundak kanan Leya.

Sontak Leya secara refleks langsung memundurkan diri lalu berjalan dengan kecepatan tak terhingga.

Kaki Dirga tadinya ingin mengejar namun ada panggilan suara dari belakangnya.

"Bang!"

***

Leya benar-benar merasa bersalah, hati kecilnya sangat tidak enak dengan Dirga. Tapi, mau bagaimana lagi? Hanya ini satu-satunya cara agar Bara bisa percaya kalah Leya memang serius kepada Bara.

"Maaf ya Dirga, gue terpaksa jauhin lo," batin Leya.

Saat sedang memikirkan masalah Dirga dan Bara, mata Leya tak sengaja menangkap keberadaan Lusi yang sedang berjalan di lorong koridor sekolah.

"Lusi!"

Lusi menoleh dan mendapati Leya yang sedang berlari kecil ke arahnya.

Bukan Sahabat [Completed✔️]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz