Bukan Sahabat | 09 | Sakit

169 19 76
                                    

Hai Ketakers! Aku comeback lagi nih wkwk. Ada yang kangen sama anak aku Leya? Atau sama Bimo? Dirga? Bara? Atau Lusi?

Jangan lupa untuk vote dan komen!😚✨💖

Keta akan berusaha update cepat🤗

HAPPY READING!!💖💖💖
~~~~~

"Ragamu sama, tapi sikapmu berbeda."
- Cattleya Minerva.

***

"Cewek, yuhu!" sahut suara seseorang membuat Leya berdecak kesal karena risih mendengarnya.

"Siapa sih tuh orang? Ganggu banget!" gerutu Leya dalam hati.

Leya masih berkutip dengan ponselnya. Mencoba mendownload aplikasi ojek online. Sambil menimang-nimang apakah keputusannya ini benar atau tidak. Jujur dia sangat takut bila bersama orang asing.

"Sombong sih cewek," sahut seseorang dengan suara yang sama dan jangan lupakan suara siulan dari bibirnya.

Leya mendongkakkan kepalanya dan menengok kanan kiri untuk melihat siapa yang mengganggunya di tengah kegelisahannya saat ini.

Leya menyipitkan kedua matanya. Retinanya tak melihat jelas siapa orang tersebut yang sedang berdiri dari ujung koridor.

"Astaga siapa sih itu? Pasti itu orang yang berisik tadi!"

Lalu, Leya balik berkutip dengan ponselnya lagi. Melupakan seseorang yang mengganggunya itu. Karena, mau diliatin juga, gak bakalan keliatan. Orang mata Leya itu minus.

Setelah aplikasi terdownload. Leya mulai mencoba menarik napas lalu membuangnya kembali. Dia menjadi gugup sekarang.

"Sebagai anak pertama, kamu seharusnya jadi orang yang berani. Kalau kamu jadi penakut seperti ini, bagaimana kamu mau mencontohkan Adik kamu, Leya?"

Tiba-tiba kalimat itu terdengar kembali. Membuat Leya memejamkan kedua matanya. Lalu menarik napas sebanyak-banyaknya.

"Lo bisa Leya! Buktiin sama orang-orang yang pernah buat lo lemah. Kalo lo adalah cewek berani!"

***

Leya sampai di depan rumah dengan selamat. Akhirnya seorang Cattleya Minerva berani bersama dengan orang asing dalam jarak yang lumayan dekat. Ini adalah sebuah rekor bahwa Leya sudah lumayan berkembang menjadi wanita pemberani seperti yang mereka inginkan.

"Assalam'mualaikum Ma, Thalita."

"Lho? Thalita ngapain lari-lari?" Leya berhenti saat melihat Thalita berlari kecil ke hadapannya.

"Kenapa?"

"Mama ngamuk lagi Kak. Tadi dia nangis gak tau kenapa," ujar Thalita dengan wajah yang ketakutan.

Leya pun memeluk Adik perempuan satu-satunya itu. "Gapapa kok Thalita. Mama pasti lagi capek banget, mangkanya kayak gitu. Kamu masuk kamar aja ya? Kakak mau liat Mama dulu."

Dengan keberanian ekstra Leya memasuki kamar Mama-nya yang sudah lumayan berantakan akibat ulahnya.

"Ma," panggil Leya dari ambang pintu.

Rambut berantakan, lipstik di bibir yang belepotan, alat makeup yang berjatuhan, dan beberapa benda ada yang pecah dan terlempar di dinding.

Mama Leya duduk terkapar dengan tatapan kosong menghadap jendela kamar. Membuat Leya yang melihatnya sedikit takut. Tiba-tiba bayangan mengerikan lewat sepintas dipikirannya membuat Leya menggeleng pelan. Leya memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar Mama-nya.

Bukan Sahabat [Completed✔️]Where stories live. Discover now