°45°

21.7K 3.1K 111
                                    

Mari kita lupakan segala teori yang meresahkan dan membuat pusing ini.

SAUDARA-SAUDARA LAKNAT COMEBACK!!!

***
Mendengar kabar bahwa FengYin melamar Mei Yue siang ini, membuat ketiga pangeran kesayangan Raja tidak tahan untuk tidak bertanya secara langsung, jadi mereka menemui Mei Yue saat sore harinya.

Sebenarnya, Yi Fei kesal karena akhir-akhir ini banyak sekali gosip yang terlambat sampai ke telinganya. Apalagi gosip yang satu ini bukan sekedar gosip, dan menyangkut adik perempuannya.

Aku, Huang Yi Fei, satu-satunya Pangeran yang paling tahu tentang semua gosip di Kerajaan, bagaimana bisa baru sore ini mengetahui bahwa Mei Yue dilamar?!

Ya, kira-kira begitulah yang ada di pikiran Pangeran Kedua tersebut.

Saat mereka tiba di paviliun milik Mei Yue, mereka melihat gadis itu berbaring di atas kasur, dan membungkus seluruh tubuhnya, mulai dari ujung kaki hingga kepala, dengan selimut. Tak hanya itu, gadis itu juga berteriak kesal, mengeluh tentang lamaran tersebut.

"AKU TIDAK MAU, TIDAK MAU MENIKAH!"

"AKU INI MASIH MUDA, KENAPA SUDAH HARUS MENIKAH?!"

"APA SALAHNYA JIKA AKU MELAJANG SAJA SEUMUR HIDUP?!"

Ketiga pangeran hanya menghela nafas, dan menggeleng samar. Sudah diduga, gadis itu tidak mau menerima lamaran ini, tetapi juga tidak bisa menolak. Dalam hati mereka tertawa keras, karena Mei Yue tidak bisa melakukan tindakan apapun.

Sementara itu, Peiyu pura-pura tidak mendengar, ia sibuk menyiapkan makanan. Sejak kembali ke paviliun tadi siang, tuannya memang sudah seperti itu. Mau ditenangkan juga percuma. Jadi, ya biarkan sajalah.

Ketiga pangeran duduk di tempat yang tersedia. Tepat setelah itu, Peiyu datang membawa makanan ke meja mereka.

"Dayang Peiyu, sejak kapan dia seperti itu?" Yi Fei bertanya sambil menunjuk Mei Yue dengan dagunya.

"Sejak tadi siang, saat baru saja kembali dari Paviliun Awan." Sambil menjawab dengan sopan, Peiyu menuangkan teh di cawan milik ketiga pangeran itu.

Didalam selimutnya, Mei Yue mendengar percakapan singkat itu. Ia tahu, ini pasti ketiga saudara laki-lakinya yang berkunjung. Ah, tidak. Tidak mungkin hanya sekedar berkunjung, pasti mereka akan melakukan sesuatu untuk membuatnya kesal. Huh, lihat saja!

Masih berada diatas kasur, Mei Yue menyibak selimutnya. Benar, 'kan? Ketiga pangeran menyebalkan itu ada disini, sedang makan bersama. Sialan, padahal makanan itu seharusnya untuknya.

Ketidaksenangan muncul di mata gadis itu. Suasana hatinya hari ini benar-benar buruk. Tentunya karena lamaran itu, dan tentang FengYin yang mengetahui identitas sejatinya. Ditambah lagi ketiga pangeran ini yang datang untuk mengganggunya. Ia merasa hari ini adalah hari kesialannya.

Mei Yue yang sedang kesal, semakin kesal karena ketiga pangeran itu hanya meliriknya singkat, kemudian kembali menikmati makanan mereka. Lebih tepatnya, makanannya. Mei Yue anggap mereka adalah pencuri makanan. Dasar tak tahu malu!

Suara Mei Yue begitu dingin ketika dia bertanya, "Kenapa datang kesini?"

Ketiga pangeran pura-pura tidak mendengar, dan tetap lanjut makan. Sedangkan Peiyu sudah pergi ke dapur sejak tadi.

Merasa diabaikan, Mei Yue kembali melanjutkan, "Setelah makan, segeralah pergi." Suaranya begitu dingin, cukup untuk membuat suhu udara di ruangan itu menurun beberapa derajat. Setelah itu, ia kembali menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Ketiga pangeran yang sedang makan itu saling bertukar pandangan. Sepertinya Mei Yue benar-benar dalam suasana hati yang buruk, bahkan gadis itu sampai mengusir mereka. Ya, tentu saja kalimat terakhir yang diucapkannya bermaksud untuk mengusir mereka. Ah, benar-benar kejam.

[✓] The Reincarnation Mission Of The Yin GodWhere stories live. Discover now