°79°

7.6K 1.2K 25
                                    

"Mungkin... benda yang ada di tanganmu itu bisa membantu."

Benda?

Mei Yue menunduk untuk melihat kedua tangannya, setelah itu terkejut bukan main karena sebuah buku, yang entah muncul dari mana, sudah berada di genggamannya.

Buku itu terlihat usang, ada lukisan bulan sabit perak yang dililit ular pada bagian sampulnya yang berwarna hitam.

Mei Yue sangat bingung, sejak kapan ia memegang buku itu? Dan dari mana pula buku itu muncul? Semuanya terjadi secara sangat tiba-tiba, hingga membuatnya kesulitan memahami situasi saat ini.

Gadis itu kemudian mendongak, menatap sesosok roh di depannya untuk meminta penjelasan.

"Itu adalah... buku Rahasia Yin."

Mei Yue membelalakkan matanya, tak percaya. Apa lagi ini? Benarkah buku ditangannya ini adalah buku Rahasia Yin? Menurut catatan dari mendiang Ibunya, sang Permaisuri terdahulu, buku itu tersembunyi didalam kegelapan, sedangkan buku yang satunya lagi dilindungi oleh cahaya.

Tapi yang membingungkan adalah, mengapa buku itu secara tiba-tiba malah muncul ditangannya?

"Aku tahu, apa yang sedang kau pikirkan," sahut Tuan Putri, membuat gadis yang masih kebingungan itu kembali menatap kearahnya. "Tersembunyi didalam kegelapan, itu berarti tersembunyi didalam lubuk hatimu yang paling dalam, yang bahkan tidak bisa dipahami oleh dirimu sendiri."

Dahi Mei Yue tertekuk dalam, sebisa mungkin ia mencoba untuk segera memahami penjelasan roh Tuan Putri tersebut. Sebagai seorang agen, yang mengharuskannya memiliki otak cerdas, ia merasa sangat malu karena tidak bisa memahami hal ini.

Tuan Putri sama sekali tidak peduli, apakah Mei Yue dapat mengerti atau tidak. Ia lebih memilih tetap melanjutkan penjelasannya, "Sepertinya buku itu bisa muncul karena kemarahan, kebencian dan keputusasaan yang kuat dari dalam hatimu. Ketiga hal itu adalah sumber utama kekuatan gelap, yang biasanya mendominasi perasaan orang hingga menjadi serakah, dan menyalahgunakan semua yang mereka miliki untuk keuntungan pribadi.

"Itu jugalah yang terjadi pada Yin Long. Meskipun dia seorang Dewa, tetapi karena pengaruh Jiwa Yin Murni didalam dirinya sangat kuat, membuatnya menjadi gelap mata.

"Kau tahu? Dia berbohong kepadamu."

Mei Yue mamatung, ia tak bergerak sedikitpun dan fokus mendengarkan penjelasan sang Putri. Ia tahu, Yin Long telah berbohong kepadanya, tetapi kebohongan yang mana, yang dimaksudkan itu? Yin Long sudah banyak berbohong, sehingga kebohongannya tidak dapat lagi dihitung, bahkan dengan tambahan sepuluh jari kaki.

"Dia mengatakan, akan membangun dunia baru yang penuh kedamaian. Namun nyatanya, dia ingin menghancurkan dunia ini, lalu menciptakan dunia, dimana hanya ada kebencian dan perang tanpa akhir. Dia ingin seluruh dunia ini bertekuk lutut dihadapannya."

Mei Yue tersentak, rupanya rencana Yin Long lebih besar dan berbahaya. Perang tanpa akhir, dan tanpa adanya harapan. Mudahnya, Yin Long ingin dunia ini ikut tenggelam dalam keputusasaan bersamanya.

"Dan misi mu yang sebenarnya adalah melawan Yin Long!"

Jantung Mei Yue berdegup kencang, entah mengapa perasaannya mendadak tak enak. Sepertinya akan segera terjadi sesuatu yang buruk.

"Yin Long menyalahgunakan kekuatan dan kekuasaannya sebagai Dewa Dunia Bawah. Kau yang merupakan reinkarnasi sejatinya, harus mengalahkan dia, dan memperbaiki kesalahan yang telah diperbuatnya. Terdengar tidak adil, tapi seperti itulah takdir yang menunggumu."

Setelah menjelaskan dengan panjang lebar, tubuh Putri Mei Yue perlahan mulai memudar, menyebar menjadi butiran-butiran cahaya yang indah.

Waktunya sudah habis, semua akan segera berakhir.

"Akhirnya... aku dapat beristirahat dengan tenang," lirih sang Putri, tatapannya berubah sendu.

Mei Yue segera bangkit berdiri, membiarkan buku di tangannya tergeletak begitu saja. Ada perasaan tak rela ketika melihat sosok roh didepannya itu akan segera menghilang.

"Apa maksudmu?..." tanya Mei Yue, suaranya bergetar karena menahan tangis, matanya mulai berkaca-kaca.

"Waktuku sudah habis. Setelah ini, kita tidak bisa bertemu lagi, karena aku akan benar-benar pergi untuk selamanya," jawab Tuan Putri itu, kedua sudut bibirnya terangkat membentuk senyum getir. Dia menatap Mei Yue, yang sudah siap mengeluarkan air mata, dengan tatapan paling lembut. "Bagaimana dengan pelukan terakhir?"

Begitu roh Tuan Putri merentangkan tangannya, Mei Yue segera menubruk sosok itu dan memeluknya dengan sangat erat. Ini pertemuan terakhir mereka. Meskipun tidak rela, tapi ia harus melepaskan jiwanya yang satu itu agar dapat beristirahat di alam sana.

"Selamat berjuang, Agen Mei."

"Selamat tidur, Tuan Putri."

"Dan selamat tinggal untuk selamanya!"




































































Mei Yue membolak-balik halaman buku di pangkuannya. Setelah berpisah untuk selamanya dengan roh Tuan Putri, ia hanya duduk sambil membaca buku Rahasia Yin, berharap dapat menemukan titik terang dari masalah yang sedang dihadapinya saat ini.

Tetapi sesaat kemudian, ia mendesah kecewa. Tidak ada yang spesial, buku itu hanya berisi tentang kisah hidup Yin Long yang menyedihkan. Mulai dari ramalan kelahiran Yin Long, sampai pertarungan sengit dengan Qing Long, sang Dewa Langit sekaligus saudaranya, yang mengakibatkan dirinya sendiri terusir dari Kerajaan Langit dan ditempatkan di Dunia Bawah.

Mei Yue bukannya bersimpati, hanya saja ia memahami perasaan Yin Long, yang ingin diakui dan dihargai.

"Malangnya nasib pamanku, tapi sayangnya aku sangat membencimu sampai mau mati," gumam Mei Yue sambil menggeleng miris.

"Jadi, kau membenci Yin Long, meskipun dia adalah pamanmu?"

Mei Yue menoleh kebelakang, tepat setelah suara itu terdengar di telinganya. Ah, sudah berapa kali dia dikejutkan seperti ini? Apakah yang datang kali ini adalah roh seseorang lagi? Tapi siapa?

Ternyata dugaannya salah, sangat salah. Sosok yang baru muncul itu bukanlah roh seseorang yang dikenalinya. Sosok tersebut berpenampilan serba putih, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Rambut dan janggut putih yang panjang, serta tongkat emas dengan simbol matahari dan bulan sabit di bagian paling atas.

Sosok itu tampak sangat agung dan suci, aura kuat yang dipancarkannya bahkan mampu membuat Mei Yue merasa tertekan. Siapa dia sebenarnya?

"Benarkah kau membenci Yin Long, meskipun dia adalah pamanmu?" Dia kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama seperti sebelumnya.

Mei Yue tidak menjawab, justru bertanya balik, "Siapa kau?"

Sosok itu tersenyum teduh, hingga kerutan disekitar matanya terlihat jelas. "Aku Bai Yun, Dewa Pencipta."

***

Ini napa jadi tentang Dewa², sih?

Kalian kan udah biasa di gantungin sama cerita ini, jadi gapapa ya? *senyum manis tanpa rasa bersalah.

[✓] The Reincarnation Mission Of The Yin GodWhere stories live. Discover now