°38°

24.5K 3.4K 91
                                    

"Sialan! Siapa yang sudah meracuni adikku?!"

Setelah diperiksa, ternyata terdapat racun di cawan arak milik Mei Yue. Oleh sebab itu kondisinya benar-benar buruk saat ini. Wajah pucat seperti mayat, dan tubuh yang mendadak kurus.

Yi Fei menjadi orang yang paling khawatir saat ini. Ia terus berteriak marah, memukul apapun yang bisa menjadi pelampiasan amarahnya. Bahkan, ia juga sempat memukul tembok istana saking kesalnya.

Wah, apakah tangannya tidak hancur, ya?

"Secepatnya, temukan pelaku dibalik semua ini! Aku sendiri yang akan menghancurkan dalangnya," ucap Yi Fei, tak main-main.

Pangeran ketiga, Cheng Yen yang sedang menguping dibalik pintu, bergidik ngeri. Ini pasti ulah ibunya, sang Permaisuri. Ia takut ibunya akan mendapat masalah besar jika sampai ketahuan oleh Pangeran Yi Fei.

Semua juga tahu, Yi Fei itu sama saja dengan Mei Yue. Dia bisa menjadi orang yang sangat kejam jika sesuatu terjadi pada orang-orang yang disayanginya.

Anak-anak Permaisuri Yue ini semuanya bermuka dua. Mereka menyembunyikan watak aslinya, dibalik wajah yang polos itu.

"Cari dalang dari semua ini! Jika tidak berhasil, maka nyawa kalian sebagai gantinya!" Yi Fei memerintahkan kepada para prajurit kepercayaannya untuk menyelidiki tentang kejadian ini.

"Yi Fei, tenanglah!" Ujar Yuwen dengan nada bicara yang meninggi, cukup jengkel dengan sikap adiknya yang mulai tidak terkendali itu.

Yi Fei yang awalnya memunggungi Yuwen, kini berbalik badan, menatap sang kakak dengan tatapan tajam yang menusuk.

"Tenang? Bagaimana mungkin aku bisa tenang?!" Yi Fei menunjuk-nunjuk Yuwen dengan tatapan yang lebih tajam dari sebelumnya. "Kau, apa kau tidak khawatir pada kondisi Mei Yue saat ini?!"

"Tentu saja aku khawatir!"

Orang-orang yang berada di ruangan itu, tersentak kaget. Ini pertama kalinya Yuwen terlihat begitu marah. Namun, terselip kekhawatiran dalam nada bicaranya. Tatapannya juga menunjukkan betapa khawatirnya ia saat ini.

"Tapi, bertindak gegabah seperti itu, tidak akan bisa mengubah atau menyelesaikan apapun," ucap Yuwen. Nada bicaranya sudah kembali normal sekarang. "Pergilah keluar, dan dinginkan kepalamu," perintahnya kemudian. Atau lebih tepatnya, mengusir. Karena disini, Yi Fei hanya akan membuat keadaan semakin memburuk.

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Yuwen, Yi Fei segera keluar dari ruangan tersebut. Mungkin dia akan memukul tembok istana lagi, seperti sebelumnya.

•••

"Jadi, apa tujuanmu membahas tentang buku itu?"

"Aku ingin kau mencarinya. Mungkin saja, dia yang mengambil bukunya."

"Dia? Siapa yang kau maksud itu?"

Putri Mei Yue diam, tidak berniat menjawab. Mulutnya terkunci rapat, mana mungkin dia memberitahu tentang orang itu.

Melihat sang Tuan Putri yang tidak ingin menjawab, membuat Mei Yue menghela nafas, pasrah. Mungkin dia yang dimaksud itu adalah sebuah rahasia besar yang memang tidak bisa diungkapkan.

"Baiklah. Tidak apa jika kau tidak bisa menjawab. Tapi, setidaknya beritahu aku tentang satu hal."

•••

Kriettt

Pintu ruangan itu kembali dibuka. Mereka kira itu Yi Fei yang sudah menenangkan diri. Tapi ternyata itu Liu Xia He, tunangan Yuwen.

[✓] The Reincarnation Mission Of The Yin GodWhere stories live. Discover now