°13°

36K 5K 49
                                    

Setelah FengYin menunjukkan beberapa gerakan bela diri, ia kembali ke tempatnya semula, yaitu dibarisan para murid lainnya. Lagi-lagi para putri menjadi histeris. Oh, tentu saja. Pangeran FengYin itu tampan, dan sangat berbakat. Dia adalah murid terbaik di pelatihan ini. Tidak ada yang bisa menolak pesonanya yang luar biasa itu.

Termasuk Mei Yue? Entahlah.

"Apakah ada yang ingin mempraktekkan gerakan barusan? Atau ada yang ingin latih tanding?" Tanya master Guan.

Seseorang langsung mengangkat tangan kanannya tinggi.

"Aku!" Seru orang itu.

Master Guan mengedarkan pandangannya, guna mencari tahu sosok yang baru saja berseru tersebut. "Oh? Hong Ling, kalau begitu silahkan pilihlah salah satu murid yang ingin kau jadikan lawan untuk latih tanding ini."

Ya, itu putri Hong Ling.

Hong Ling segera maju ke depan dengan dagu diangkat tinggi. Setelah itu tanpa keraguan sedikitpun, ia menunjuk tepat kearah Mei Yue.

"Aku memilih putri Mei Yue sebagai lawan ku untuk latih tanding," ucapnya tegas.

Orang-orang pun terbelalak. Setahu mereka, putri Mei Yue itu lemah dan tidak bisa apa-apa. Lantas mengapa putri Hong Ling ini malah menantangnya?

"Kau yakin, Hong Ling?" Master Guan sedikit ragu dengan pilihan putri kesepuluh kerajaan Ming itu.

Hong Ling mengangguk. "Tentu," jawabnya, penuh keyakinan.

Ditempatnya, Su Yu sudah merasa was-was. Ia melirik Mei Yue sekilas. Oh, tidak. Mei Yue tersenyum. Bukan senyuman manis atau semacamnya, melainkan senyuman licik yang terlihat misterius.

"Kakak?" Panggil Su Yu.

"Kau tenang saja. Lagipula, ini cuma latih tanding, 'kan?"

"Bicara memang mudah. Tapi kalau kau kalah, kau dan kerajaan kita akan dipermalukan," ujar Su Yu yang kini semakin was-was.

"Kalau aku menolak, justru kerajaan kita akan lebih dipermalukan lagi. Mereka akan mengira kita lemah dan takut," ucap Mei Yue tenang.

Su Yu terdiam. Perkataan kakak perempuannya itu memang ada benarnya juga. Tapi, ia khawatir. Bagaimana jika kakaknya itu terluka? Ia tahu betul, Hong Ling itu cukup kuat dan suka menindas orang yang lemah.

Lamunannya buyar ketika Mei Yue menepuk pundaknya pelan. Kemudian gadis itu segera melangkah maju, menerima tantangan dari putri Hong Ling untuk latih tanding. Ia tidak bodoh. Ia tahu betul rencana Hong Ling, yaitu untuk mempermalukan dirinya. Tapi tentunya tidak semudah itu.

"Apa dia bodoh? Ah, sudahlah. Aku akan membuatnya malu dihadapan semua orang yang ada disini," batin Hong Ling. Ia tersenyum sinis melihat Mei Yue yang sudah berdiri dihadapannya dengan dagu yang diangkat tinggi.

"Aku akan membuatmu menyesal karena telah merendahkan putri Mei Yue!" Batin Mei Yue kesal.

"Jangan terlalu serius. Ingat, ini hanya latih tanding." Peringatan dari master Guan diangguki oleh keduanya.

Mereka berdua sudah memasang kuda-kuda, bersiap untuk menyerang satu sama lain. Beberapa pangeran yang mendambakan putri Hong Ling, bersorak menyemangati.

"Oh? Kau sungguh tahu cara bertarung?" Tanya Hong Ling dengan nada mengejek. Namun, diabaikan oleh Mei Yue.

Tanpa aba-aba, Hong Ling menyerang Mei Yue. Semua serangannya mengincar titik vital. Namun, Mei Yue hanya menghindar.

"Mengapa kau hanya menghindar?" Pekik Hong Ling tanpa menghentikan serangannya yang sekarang sudah mulai melambat dan tak menentu.

Mei Yue tersenyum tipis. Ia menghindar karena menunggu waktu yang tepat untuk membalas serangan tersebut. Meskipun tubuh Hong Ling penuh celah, ia tidak bisa menyerang dengan sembarangan.

Hong Ling masih belum berhenti menyerang. Hingga akhirnya Mei Yue mencengkeram erat tangan gadis itu. Sedangkan Hong Ling mengerang kesakitan. Cengkraman Mei Yue pada tangan kirinya benar-benar kuat. Bahkan kulitnya serasa tertusuk oleh kuku Mei Yue yang tajam.

Mei Yue masih mencengkeram tangan kiri Hong Ling. Hong Ling tak tinggal diam, ia menendang perut Mei Yue, namun gagal. Karena Mei Yue lebih dulu menendang perutnya dengan kuat. Serangannya itu mengakibatkan punggung sang putri kesepuluh kerajaan Ming tersebut menabrak tembok pembatas arena bertarung.

Mei Yue tersenyum sinis, walau terlihat samar. Berterima kasihlah karena aku tidak membunuhmu.

Orang-orang yang menonton hanya terdiam, tidak percaya. Putri Ming Hong Ling yang merupakan warrior level 5 dikalahkan oleh sampah semacam Mei Yue. Itu yang ada dipikiran mereka. Berbeda lagi dengan FengYin yang diam-diam tersenyum tipis. Entah apa maksud dari senyumannya itu, hanya dia sendirilah yang mengetahuinya.

Hong Ling yang kesulitan untuk bergerak, tidak mampu berdiri. Ia mendongak, menatap Mei Yue yang berjongkok didepannya sambil memasang senyum sinis.

"Kau salah mencari musuh, putri Ming Hong Ling," bisik Mei Yue tepat ditelinga Hong Ling. Setelah itu ia berlalu pergi dari sana tanpa berniat membantu.

Beberapa putri dari kerajaan lain membantu Hong Ling untuk berdiri dan berniat mengobati luka gadis itu. Memang lukanya tidak terlalu parah. Hanya bagian punggung saja yang berdarah karena menghantam tembok pembatas arena bertarung.

Sementara itu, master Guan menatap Mei Yue yang berlalu pergi dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kakak, kau luar biasa!" Puji Su Yu ketika kakaknya itu kembali mengambil tempat disampingnya. Sedangkan Mei Yu tersenyum puas. Hong Ling yang berencana ingin mempermalukannya, justru ia sendirilah yang malu karena kalah dari dirinya.

Sebenarnya tangan Mei Yue sudah gatal ingin mencekik putri Hong Ling. Tapi ia tersadar bahwa ia tidak bisa melakukannya. Tidak disini. Akan jadi masalah besar jikalau raja Ming tahu ia membunuh putri kesayangannya. Ditambah lagi, hubungan antara kerajaan Ming dan kerajaan Huang yang tidak terlalu baik. Bisa-bisa kedua kerajaan itu berperang hanya karena ulahnya.

Dan desas-desus pun mulai menyebar. Para murid mulai bergosip. Mereka membicarakan tentang kekalahan putri Hong Ling, dan keberanian serta kemampuan Mei Yue tidak bisa dianggap remeh.

***

Aku tau, aku emang gak pinter bikin cerita keroyokan gitu :(
Maksudnya, bertarung² gitu loh...

Ya jadi kalo ada kesalahan atau kalian gak suka, mon maap aja nih.

[✓] The Reincarnation Mission Of The Yin GodWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu