BAB 56

14.3K 737 211
                                    

Doaku adalah melihat kamu sehat dengan kado yang sudah aku beri untukmu.
-Rasi Alexander

Bab 56

Angkasa mengedarkan pandangan. Melihat sekelilingnya putih. Dia berlari dan berteriak memanggil teman-temannya. Namun, tak ada yang mendengarnya.

Langkah Angkasa terhenti. Melihat seorang gadis yang sedang berdiri. Membelakanginya.

"Hei! Lo yang berdiri disitu!" Triak Angkasa kepada gadis itu. Namun, gadis itu tidak merespon omongan Angkasa.

"Hei! Lo denger gak sih omongan gue!"

Tak lama, gadis itu itu menoleh ke Angkasa. Angkasa dibuat terkejut, ternyata gadis itu adalah Rasi.

"Rasi!!"

Angkasa pun berlari kearah Rasi. Namun, Angkasa tidak kunjung sampai ketempat Rasi. Dia berasa berlari ditempat.

Angkasa tidak menyerah. Dia mengejar Rasi lagi. Tapi, semakin Rasi dikejar, semakin jauh. Angkasa dengan nafas tersengal-sengal, jantungnya berdebar sangat cepat. Tapi, aneh Rasi hanya tersenyum kearahnya. Tidak berbicara sama sekali.

"Ra, maafin aku Ra,"

"Ra... aku mohon, maafin aku.."

Rasi hanya membalasnya dengan senyuman. Angkasa benar-benar dibuat bingung dengan tingkah Rasi yang hanya memberinya senyuman saja.

"Ra, kita balikan yuk!"

"Aku gak bisa jauh-jauh dari kamu Ra,"

"Kita bangun semuanya dari awal."

Angkasa berusaha tidak menangis didepan Rasi. Karna, sejak tadi Rasi hanya senyum kepadanya.

"Ra,"

"Maafin aku..." lirih Angkasa.

"Aku nyesel Ra," Angkasa menundukan kepala sambil memejamkan matanya. Dia merasa menjadi laki-laki paling bego didunia ini.

Angkasa membuka matanya, dia melihat ada kaki. Angkasa langsung mendongak kepala. Rasi, gadis itu sedang berdiri dihadapannya dengan senyum manisnya.

Angkasa berdiri. Dia bernafas lega bisa melihat Rasi dengan dekat.

"Ra, kita mulai dari awal lagi ya,"

Angkasa meraih tangan Rasi. Tapi, Angkasa tidak bisa menyentuh Rasi. Tubuhnya seperti menembus.

Angkasa terkejut, melihat Rasi yang mulai menghilang dari hadapannya.

"Ra! Ra, kamu kok..."

"Ra-- jangan Ra,"

Tubuh Rasi mulai menghilang, Angkasa mulai panik. Dia berteriak minta tolong. Tapi sedikit pun tidak ada yang mendengar teriakannya.

"Ra... kamu gak boleh ngehilang Ra,"

Cairan bening keluar dari mata Angkasa. Melihat Rasi yang mulai tidak terlihat olehnya.

"Selamat ulang tahun k," ucap Rasi dengan senyum. Detik itu juga tubuh Rasi menghilang.

"RASIIIIII!!"

"RAA! KAMU DIMANA RA!" Angkasa mulai bangkit. Dia berlari, dan berteriak memanggil nama Rasi.

"RAAA!!"

***

Angkasa  membuka matanya dengan perlahan. Melihat sekelilingnya. Ada selang infus, dan selang oksigen yang dipasang. Dia mendengar ada suara tertawa dari sebelah kanannya. Dia menoleh, ternyata teman-temannya sedang bermain kartu.

ANGKASA [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz