BAB 75

5.9K 311 28
                                    

Selamat membaca

Bab 75

Angkasa bebaring di tempat tidurnya. Sambil menatap sebuah benda yang ia genggam. Kotak kecil berwarna merah.

"Ini cara ngasihnya gimana dah, " Kata Angkasa.

"Gue kasih langsung kan gak romantis, "

Angkasa lalu duduk. Ia menghela nafas pelan. Ia melirik jam dinding di kamar nya menunjukkan pukul 18.00 Wib. Angkasa hari ini tidak kuliah karna sedang tidak enak badan.

Ia dia sakit karna memikirkan hal sepele. Memberi sebuah kotak kecil yang sejak dulu ia simpan. Angkasa menghela nafas lagi. Ia baru ingat. Sebentar lagi teman-temannya akan datang kerumah.

Angkasa yang memintanya. Ia hari ini membutuhkan hidayah dari teman-temannya. Sambil menunggu mereka datang. Angkasa mengambil laptop yang berada di sampingnya.

Ia membuka laptop itu. Lalu tangannya dengan cepat mengetik.

Tutorial ngasih hadiah ke cewe

Dan keluar semua caranya. Tapi Angkasa lagi-lagi menghela nafas pelan. Hari ini dia tidak mood buat baca artikel. Ia meletakan laptop nya di samping. Lalu menatap kotak kecil itu lagi.

"Mau ngasih hadiah doang ribet banget, "

Angkasa berdiri. Lalu ia berjalan menuju sebuah cermin besar. Ia menyodorkan kotak itu ke cermin.

"Ra ini hadiah buat kamu, " Setelah berkata seperti itu. Angkasa langsung menggelengkan kepala.

"Ra ini hadiah kecil semoga kamu suka, "

Angkasa tidak menyadari dari kejauhan teman-temannya berada di ambang pintu sambil menahan tawa.

"Kasian mana masih muda, " Kata Niko.

"Kasian mukanya ganteng tapi otaknya udah mulai koslet, " Kata Bagas.

"Dia yang ngelakuin gue yang malu, " Kata Banyu.

"Zaman udah canggih kenapa gak liat-liat di google kalo gak di youtube, " Ucap Rayi sambil memijit dahinya.

"Kayanya Angkasa harus masuk padepokan gue deh, " Kata Ciko.

"Ha?!pasti padepokan lo ajarannya sesat," Balas Bima.

"Sembarangan aja lo! " Ciko menoyor kepala Bima.

"Kepala gue di fitrah in sama emak gue. Jangan main noyor kepala orang, " Ketus Bima.

"Kalian sejak kapan disitu, "

Pertengkaran Bima dan Ciko terhenti. Ketika mendengar suara Angkasa. Mereka semua melihat tatap Angkasa. Ya, tatapan tajam seperti ingin menerkam.

Ciko menggaruk tengkuraknya yang tak gatal, "aduh ketauan deh. Gara-gara lo sih Bim! "

"Lah kok gue, " Ucap Bima tak Terima.

Rayi menghampiri Angkasa. Lalu di ikuti teman-temannya dibelakang.

"Lo mau kasih barang itu? " Tanya Rayi pada Angkasa.

Angkasa menganggukan kepala, "iya, "

"An secepatnya lah! " Ucap Bagas.

Niko mengerutkan kening, "kenapa lo ngebet banget dah Gas? " Tanya Niko heran.

"Gue, Bima, Banyu, sama Ciko. Tim pasukan prasmanan, " Ucap Bagas.

"Lah bangsat! Gue dibawa-bawa, " Sergah Banyu.

"Tapi lo suka kan? " Tanya Rayi dengan tatapan menyelidik.

ANGKASA [END]Where stories live. Discover now