50. Cemburu?

1K 114 58
                                    

Happy Reading!!!!

Selamat menebak!!!!
______________________________________







"Nunna! Apa kau sakit? Kenapa matamu bengkak? Kau habis menangis?"

Chaeyoung yang sedari tadi tengah fokus memasak langsung menatap kearah Haruto yang nampak khawatir. Menggelengkan kepalanya pelan sembari tersenyum simpul kemudian kembali fokus pada masakannya.

Ya Chaeyoung habis menangis semalaman. Namun ia tak mungkin mengatakan dengan jujur mengenai hal itu. Dia tak ingin membuat Haruto sedih dan kepikiran.

Bukan tanpa sebab gadis itu menangis, melainkan semata-mata karena ia menangisi pertemuannya dengan gadis berambut panjang hitam itu tadi malam.

Pertemuan pertama itu benar-benar sangat mengejutkan untuk Chaeyoung. Ia tahu bahwa gadis itu pasti datang cepat atau lambat. Namun Jujur, dia berharap untuk tak bertemu dengan gadis itu secepat ini.

Tapi sepertinya takdir tidak ingin memihaknya kali ini.
Buktinya mereka berdua dipertemukan dalam waktu yang sangat pas. Ketika Chaeyoung mulai jatuh cinta.

Mungkin hal itu sebuah teguran untuk Chaeyoung agar tak terlalu berharap pada Park Chanyeol.

Sempat terfikir di benak Chaeyoung bahwa ia berniat untuk menjauh dari pria itu. Namun ucapan gadis yang ia temui malam tadi juga benar. Dia harus membuat kenangan yang indah bersama Chanyeol sebelum mereka benar-benar berpisah.

Setidaknya ada kenangan yang bisa mereka simpan didalam hati masing-masing.

Tin! Tin! Tin!

Sebuah suara klakson mobil sukses membuat lamunan Chaeyoung buyar. Seketika kedua kakak beradik itu langsung menoleh kearah pintu utama dengan wajah kebingungan.

"Siapa?" tanya Chaeyoung saat matanya bertemu dengan mata Haruto.

"Entahlah! Aku akan melihatnya!"

Haruto segera melenggang pergi menuju pintu utama. Membukanya perlahan dan nampaklah seorang pria tampan dengan balutan jas warna hitam yang sangat cocok dengannya tengah berdiri didepan pintu.

See! Dia benar-benar terlihat seperti malaikat.

"Oh hyung! Ayo masuk!" ucap Haruto mempersilahkan masuk.

Chanyeol tersenyum dan mengacak rambut anak didepannya itu. "Thanks! — "

"—Aku membawakan ini untukmu!" ucap Chanyeol sembari mengulurkan dua buah papperbag cokelat kepada Haruto kemudian melenggang pergi untuk menghampiri Chaeyoung yang masih sibuk memasak didapur kecilnya.

Sedangkan Haruto, pria itu kini tengah sibuk mengeluarkan beberapa jenis makanan dan alat elektronik dari tas pemberian Chanyeol.

"Aku merindukanmu." ucap Chanyeol sembari memeluk Chaeyoung dari belakang. Menaruh dagunya tepat di pundak Chaeyoung. Aroma semerbak bunga mawar dari kulit Chaeyoung membuat Chanyeol merasa nyaman. Sepertinya aroma itu kini menjadi aroma favorit untuk Chanyeol.

Chaeyoung berdecis kesal dengan perlakuan Chanyeol. Melepaskan tangan pria itu dengan sedikit kasar hingga membuat Chanyeol menatapnya sebal.

Chaeyoung melirik sekilas kearah Chanyeol yang masih menatapnya tanpa berkedip membuat Chaeyoung sedikit merasa risih dengan perlakuannya.

"Jangan melihatku seperti itu!" kesalnya.

Chanyeol terkekeh pelan kemudian mencubit pipi Chaeyoung gemas. Sungguh pipi itu sepertinya sudah menjadi candu untuk tangan Park Chanyeol.

POWER of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang