16. Siapa Dia?

1.4K 135 24
                                    

Saya lebih suka kalian spam comment dicerita saya. So, Ayo spam. Tapi jangan cuma kata next yaw. Ayok berinteraksi.


Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.

Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa

Happy Reading...





"Ayo ikut aku!"

Chaeyoung yang sedari tadi tengah sibuk dengan komputernya seketika bangkit dari duduknya saat chanyeol tanpa permisi membuka sedikit pintu ruangan chaeyoung sembari menjembulkan sedikit kepalanya.

Dia terlihat seperti hantu yang selalu datang dan pergi secara tiba-tiba dan hal itu membuat chaeyoung merasa benar-benar ingin meninjunya saat itu juga.

"Oh astaga! Apa kau tidak bisa mengetuk pintu terlebih dahulu?!" kesal chaeyoung.

Chanyeol menautkan alisnya sembari menatap datar ke arah chaeyoung yang tengah memegangi pangkal hidungnya. Pria itu sepertinya sama sekali tidak merasa bersalah dengan apa yang baru saja ia lakukan.

"Ayo cepat! Aku tidak memiliki banyak waktu untuk menunggumu!" ucap chanyeol sembari membuka lebar pintu ruangan sekertarisnya itu.

Chaeyoung menghela nafas dalam mencoba menetralkan emosinya. Baru saja ia bekerja sehari namun rasanya seperti ia sudah disiksa setahun disini.

Dengan malas gadis itu menata kembali buku catatannya yang berserakan di meja kemudian memasukannya kedalam tas dan mematikan komputernya cepat saat chanyeol sudah kembali menutup pintu ruangan dari luar.

Gadis itu segera bergegas menyusul chanyeol yang sudah berdiri didepan pintu lift. Entah akan pergi kemana pria itu chaeyoung sama sekali tidak tahu dan tidak perduli.

"Ternyata jalanmu masih seperti siput ya? Lambat!" cletuk chanyeol tiba-tiba.

Chaeyoung menghela nafas dalam mencoba menulikan pendengarannya. Gadis itu hanya berdehem kemudian melirik jam tangan putih yang melingkar ditangan kirinya.

"Sekarang sedang pukul 11.30 siang. Kau akan pergi kemana?" tanya chaeyoung mengalihkan pembicaraan.

Chanyeol sama sekali tidak menggubris pertanyaan chaeyoung dan tetap fokus pada pintu lift yang tak kunjung terbuka. Sedangkan chaeyoung masih sibuk mengobrak abrik tas kecilnya seperti tengah mencari sesuatu.

"Oh astaga! Aku lupa membawa ponselku."

Chaeyoung kembali menutup resleting tasnya kemudian hendak berbalik badan namun chanyeol dengan cekatan menarik pergelangan tangan chaeyoung hingga gadis itu tercekat dan langsung menoleh kearah pria disampingnya itu.

"Tidak perlu! Aku hanya mengajakmu pergi sebentar!" ucapnya dengan nada dingin.

Chaeyoung mengangguk paham kemudian ia kembali terdiam menatap kearah lift, sesekali gadis itu menoleh kearah tangannya sembari berdehem seperti tengah memberi kode kepada chanyeol untuk melepaskan tangannya namun sayangnya chanyeol sama sekali tidak memperdulikannya. Ia malah lebih sibuk dengan ponsel ditangan kirinya.

"Ekhem!"

Tangan kiri chaeyoung berayun pelan berharap chanyeol menyadarinya dan segera melepaskan tangannya namun lagi-lagi pria itu tidak menggubrisnya.

"Ekhem!!" dehemnya dengan nada yang sedikit meninggi.

Chanyeol berdecak sebal kemudian menatap kearah chaeyoung. Gadis itu memberi kode dengan menaikan tangan kirinya yang masih dipegang oleh chanyeol dan akhirnya pria itu melepaskannya atau lebih tepatnya menghempas kasar tangan gadis itu.

POWER of DESTINYWhere stories live. Discover now