38. tolong aku

1.1K 133 77
                                    

Happy Reading...
________________________________________







15.30 sore.

Chaeyoung kini tengah mengecek kembali beberapa barang dan juga komputernya sebelum ia benar-benar tenang untuk pulang ke rumah.

Setelah kejadian itu, chaeyoung kini semakin waspada dan memilih untuk memberikan password rumit di beberapa file dan komputrnya.

Well seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi, sebelum lebih banyak informasi perusahaan yang dibuka sembarangan, akan lebih baik jika dicegah dengan memberi banyak password didalam file itu. Bahkan tak hanya itu, chaeyoung juga memberi kunci ganda dipintu ruaangannya.

Bagaimana dengan chanyeol?

Ah pria itu tentu saja belum tahu. Chaeyoung terlalu takut untuk mengatakanya. Bagaimana jika nanti chanyeol marah padanya? Memaki-makinya? Jujur chaeyoung belum siap untuk hal itu.

Bagaimana bisa siap? Dia saja beberapa hari ini selalu menghindari tatap muka dengan chanyeol. Alasannya? Tentu saja karena kejadian saat di club kemarin malam.

"Park chaeyoung! Kau akan pulang sekarang?"

Mendengar suara khas park chanyeol, gadis itu segera menghentikan aktivitasnya. Menatap sekejap kemudian menunduk kembali.

Sekelebat bayangan saat yanan memukul pria itu kembali terputar dengan jelas dibenaknya. Seketika itu juga, chaeyoung merasa tidak enak dengan chanyeol.

"Seharian ini kau menghindariku, ada apa?" tanyanya langsung.

Chaeyoung hanya berdehem kecil. Gadis itu benar-benar sangat bingung harus mengatakan apa saat ini. Jujur, ia tak bermaksud untuk menghindari park chanyeol, tetapi — ah benar-benar rumit!

"Apa karena kata-kataku kemarin malam? Apa kau tidak nyaman dengan ungkapan cintaku?" tanyanya lagi.

Chaeyoung masih diam ditempat. Sedangkan chanyeol langsung berjalan kearah chaeyoung. Menyentuh dagunya kemudian menuntun wajah gadis itu untuk menatap matanya.

"M-maafkan aku! Aku tak bermaksud untuk menghindarimu. Hanya saja, kau tahu aku — aku merasa bersalah untuk kejadian malam itu. Yanan tak seharusnya memukulmu seperti itu. Sungguh aku —"

"Suttt!"

Belum sempat chaeyoung menyelesaikan kata-kata permintaan maafnya, chanyeol sudah membungkam bibir chaeyoung denngan telunjuk tangan kanannya.

"Aku tak membutuhkan ucapan maaf itu."

Chaeyoung menatap mata pria itu dalam. Mencoba menelisik maksud dari ucapannya barusan.

"Aku hanya ingin mendengar kejujuran hatimu tentang perasaanmu padaku."

Damn!

Chaeyoung hanya diam membatu. Jujur saja, dia sama sekali tidak mengerti dengan perasaannya sendiri. Dalam hati kecilnya, ia mengangumi park chanyeol. Ya, hanya sebatas menganggumi. Tapi benarkah itu? Apa dia tidak memiliki rasa lain pada chanyeol?

"Chaeng?" panggil chanyeol.

Gadis itu tersentak. Semua lamunan yang ada dikepalanya tiba-tiba menghilang.
Menatap kearah chanyeol ragu. Gadis itu mulai menghela nafas kasar.

Inilah keputusan yang diambilnya.

"Aku tidak menyukaimu!" ucapnya tegas.

Chanyeol terdiam kemudian terkekeh. Sorot mata pria itu berubah menjadi kilatan tidak percaya. Seperti menyangkal dan mengatakan bahwa semua yang diucapkan chaeyoung adalah kebohongan.

POWER of DESTINYOù les histoires vivent. Découvrez maintenant