74. Salju Pertama dan kenangan terakhir.

463 60 6
                                    

Happy Reading!!!!

______________________________________









Klik!

Jepit rambut berwarna hitam itu sudah menempel sempurna dirambut pirang Chaeyoung. Menandakan selesai sudah persiapannya malam ini.

Sekali lagi Chaeyoung menatap kearah pantulan dirinya di cermin rias. Memantaskan dirinya untuk yang terakhir kali sebelum benar-benar meninggalkan kamar.

Kaos putih yang dipadukan dengan celana ketat. Sangat terlihat cocok untuk diri Chaeyoung.

"Ok! Saatnya pergi."

Setelah gadis itu merasa penampilannya cocok, Chaeyoung langsung berbalik badan. Mengambil tas yang sedari tadi tergeletak diatas kasur kamar apartemen Chanyeol dan mantel cokelat yang tergantung didekat pintu masuk.

Malam ini memang tidak hujan, namun udara terasa sangat dingin. Itu sebabnya Chaeyoung memakai mantel.

Kriettt!!

Chaeyoung membuka pintu kamar dengan perlahan. Menampakan pemandangan sebuah lorong kecil sepi yang langsung menembus ke ruang keluarga. Disanalah Chanyeol menunggunya bersama yang lainnya.

Menutup pintu kamar dengan perlahan. Kini, Gadis itu mulai melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga. Melewati lorong dengan penuh hiasan dinding yang tertempel. Hingga sampailah ia diujung lorong.

Mata gadis itu menatap kearah sekeliling ruangan sebelum akhirnya terfokus ditengah ruangan yang kini penuh dengan beberapa orang yang sedang sibuk bercanda tawa.

Haruto yang sibuk dengan makanan didepannya, disebelah pria itu ada Guanlin dan Haechan yang sibuk dengan game ditangannya. Sedangkan pria bermantel hitam yang duduk disofa single ruangan itu tengah sibuk dengan ponselnya. Sesekali ia menoleh kearah haruto dan mencomot sedikit keripik kentang ditangannya. Membuat haruto menggerutu tidak jelas dan menjauhkan keripik kentang itu dari Chanyeol.

Sangat lucu.

Entah mengapa, Chaeyoung merasa suasana diruangan itu benar-benar terasa hangat.

"Ekhem!"

Deheman Chaeyoung yang terdengar begitu samar sukses membuat semua orang yang ada di ruang keluarga menoleh kearah sumber suara.

"Omo Nunna?! Kau akan pergi?" tanya haruto ketika melihat Chaeyoung memakai jaket tebalnya.

Gadis itu mengangguk samar sembari berjalan mendekati mereka. Sontak saja Chanyeol langsung menyimpan kembali ponselnya dan bergegas mendekati Chaeyoung yang masih membatu ditempat.

"Aigo! Kalian akan berkencan? Dimalam yang dingin begini?" cletuk haechan yang masih sibuk memainkan game ditangannya.

Haruto dan guanlin saling menatap heran kemudian seolah saling mengetahui pikiran masing-masing. Dua pria itu tersenyum jahil kearah chaeyoung dan Chanyeol.

"Aigo! Aku sangat iri." cletuk guanlin sembari tersenyum jahil.

Haruto mengangguk setuju dengan tangan yang masih sibuk menikmati camilannya.

"Jangan lupa bawakan kami makanan hyung!" pinta haechan tanpa menoleh sedikitpun kearah pasangan sejoli itu.

Chanyeol hanya terkekeh pelan kemudian mengangguk paham. "Tenanglah haechan~ah! Aku akan membawakan banyak makanan untukmu."

Mendengar hal itu haechan langsung mematikan gamenya dan menoleh tidak percaya kearah chanyeol. "Benarkah hyung? Asik!!!" senangnya.

Chanyeol hanya terkekeh dengan tingkah lucu haechan. Tak lama ia kembali fokus pada Chaeyoung.

POWER of DESTINYWhere stories live. Discover now