✿ Sorry ✿

Mulai dari awal
                                    

"Ya Al, maaf ya..."

Alicia tak menjawabku dia memalingkan wajahnya dan terus berjalan, dan aku pun memutuskan untuk mengikutinya dari belakang.

"Lo marah ya?" Tanyaku pelan, memastikan kalimatku tidak menyinggung titik api didalam diri gadis ini.

"Liat aja sendiri gue lagi marah atau lagi bahagia?" jawabnya ketus.

"Maaf Al..."

"Maaf untuk apa? toh itu juga salah gue, udah tau temen gue punya pacar, malah gue usik."

Sikap Alicia yang seperti inilah yang benar benar membuatku semakin tambah bersalah.

"Al ayo pulang bareng gue,"

"Gak!"

"Lo capek kan? Kelihatan lohh."

"Gak!"

"Al sebentar," kataku meraih lengan tangan Alicia, mengakibatkan langkah gadis itu terhenti untuk sesaat, Aku terkejut melihat lengan tangannya yang terlukis polesan merah merona.

"Lo kenapa Al? Lengan Lo luka-luka gini." Kataku Khawaktir.

"Gak apa apa kok cuma luka kecil doank," katanya dengan kasar melepaskan diri untuk kembali berjalan.

"Al..ayo pulang bareng gue, gak baik anak gadis jalan sendiri," bujukku tak ingin menyerah.

"Gak!"

Terus saja aku menerima jawaban yang serupa, tapi bagaimanapun Aku harus mengajaknya pulang bersama ku, dia adalah sahabatku dari kecil aku tak bisa membiarkannya jalan sendirian jam jam sore begini.

"Alicia ayo..." Kataku lagi lantas memegang pundaknya.

"Enggak Zer! gue bisa pulang sendiri!" teriaknya dengan suara serak, sepertinya ia haus.

"Alicia aku minta maaf," kataku mulai menggunakan bahasa formal.

"Lo enggak salah Zer," lirih Alicia.

Tiba-tiba Alicia hampir terjatuh, aku terkejut dan dengan cekatan langsung memegang pundaknya.

"Al? Alicia, Lo kenapa?" tanyaku mulai Khawaktir wajahnya terlihat pucat dan kurang bertenaga.

"Enggak zer, aku nggak apa-apa," katanya berusaha berdiri namun hampir jatuh lagi.

Tanpa banyak basa-basi aku langsung menggendongnya dengan bridal style.

"Z-zer! a-apa..yang kou lakukan!?" katanya dengan suara parau, tampaknya tenggorokan Alicia kering.

"Udah diam," tekanku sambil berjalan mencari tempat untuk Alicia beristirahat.

Tak lama kemudian kulihat sebuah kursi panjang berwarna putih, aku lalu menurunkan Alicia di sana.

"Sebentar Lo tunggu disini," aku bergegas ke warung terdekat, membeli sebotol air mineral, kapas dan obat luka, untung aku sempat menaruh uang disaku celana.

Setelah aku membayarnya, aku kembali ke tempat dimana aku meninggalkan Alicia.

"Ini diminun, entar Lo dehidrasi," kataku membantu meminumkannya pada Alicia.

"Pelan-pelan."

"Aku bisa sendiri," kata Alicia mengambil alih botol air mineralnya.

Sementara itu aku mengambil obat luka dan kapas yang tadi sempat aku beli tadi.

"Sini tangannya..."

"Ngapain?"

"Udah sini!"

Lump In your Troath [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang