01:: Awal Bermula

89.5K 10K 3.1K
                                    

"Emmuach."

*****

Sepasang mata tajam membaca teliti lembaran kertas di tangannya. Bibirnya mengerut ketika sedang fokus sama seperti kebiasaannya sedari kecil. Sebelah dari Alis tebalnya terangkat membaca deretan huruf yang tertera di proposal yang di bawakan juniornya.

"Gimana Bang?" tanya Arsyad memperhatikan mimik muka Khalid.

Khalid menutup proposal tersebut dan beralih menatap salah satu juniornya yang cukup dekat dengannya.

Arsyad menatap laki-laki tampan di depannya ini bergantian dengan map proposal di tangannya. Harap-harap cemas terhadap tanggapan seniornya itu.

"Gue nggak ngerti," jawab Khalid datar yang lantas membuat Arsyad mengerutkan keningnya bingung.

"Maksudnya, Bang? Di situ udah tertera semua anggaran dana dan semua hal yang di butuhkan kok, Bang," jelas Arsyad bersikap se-sopan mungkin.

Khalid menghela napas ringan. "Gue nggak bisa baca."

Arsyad semakin bingung dibuatnya. Lantas apa yang telah di lakukan laki-laki bertubuh tinggi itu sejak tadi kalau bukan membaca?

"Gue nggak ngerti karena gue nggak baca. Kenapa? Karena gue nggak lihat. Kenapa? Karena gue rabun dekat."

Sial, umpat Arsyad dalam hati.

Hampir setengah jam ia duduk di sana memandangi wajah serius Khalid dan ternyata orang itu hanya membolak-balikkan kertas tanpa mengerti maksudnya. Apapun itu, Arsyad hanya mampu menahan marahnya. Tak berani melawan ataupun marah pada seniornya yang terkenal itu.

Khalid Wahid. N adalah mahasiswa semester 6 yang sangat di segani para mahasiswa junior maupun senior. Siapa yang tidak kenal dengan kepala berisi yang jago berdebat itu? Jika ditanya pada mahasiswa-mahasiswi fakultas teknik dimana keberadaan Khalid, kamu akan diarahkan pada satu ruangan kecil yang terletak di ujung koridor. Tempat itu adalah ruang kepengurusan mahasiswa dan di sanalah ia selalu berada.

Laki-laki tinggi berkulit sawo matang, berambut sebahu dan punya senyum manis menawan itu tidak hanya terkenal seantero fakultas teknik, hingga fakultas humaniora pun namanya turut populer di sana. Siapa sebenarnya seorang Khalid yang sering di sapa "Bang" ini? Kenapa ia sampai seterkenal itu?

Khalid adalah salah satu mahasiswa yang aktif dalam kepengurusan mahasiswa, meski jabatannya bukan sebagai presiden mahasiswa--karena penolakan darinya sendiri-- tapi semua keputusan, biasanya melalui Khalid terlebih dahulu barulah akan di serahkan pada Kaisar--presiden mahasiswa.

Selain itu, Khalid terkenal karena aktif memimpin aksi demonstrasi di kawasan kampus maupun yang berurusan dengan petinggi negara sekalipun.

Berapa kali Khalid nyaris membakar gedung kampusnya sendiri? Jawabannya, sudah sering.

Berapa banyak jendela gedung yang pecah akibat lemparan tangan nakal Khalid? Jawabannya, sudah tidak terhitung. Yang apabila di kalkulasikan jumlah kerugiannya, bisa mencapai jutaan.

Lalu apakah Khalid sudah kapok? Tentu tidak. Sampai saat ini menjelang semester 7 ia masih aktif ikut demonstrasi. Jas almamater berwarna hijau menjadi saksi bagaimana ia gencar melawan aparat demi menegakkan sesuatu bernama keadilan.

Pemulung; Penggombal Ulung (Terbit)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora