26::Jahilnya gak ada obat

6.6K 1.3K 106
                                    

"Tidak!!!"

*****

Entah sejak kapan mulanya teman-teman Khalid juga menjadi akrab dengan keluarga Rani-terlebih Abahnya. Tanpa sepengetahuan Khalid, teman-temannya tengah berkumpul di rumah Rani atas undangan langsung dari Abah. Katanya, untuk merayakan bersatunya kembali hubungan Rani dan Khalid.

Ternyata, laki-laki yang berprofesi sebagai polisi itu diam-diam mengawasi hubungan percintaan anak gadisnya. Tak heran, sebab Rani beberapa hari belakangan tampak uring-uringan sehingga menimbulkan tanya dan rasa penasaran yang mendalam di hati Abah. Dugaannya didukung oleh fakta bahwa Khalid tidak pernah lagi bertandang ke rumahnya untuk menemui anak gadisnya yang sering ia panggil dengan sebutan "jodohku" atau mungkin "bundanya anak-anak" dan masih banyak panggilan istimewa lainnya yang ditujukan untuk putrinya.

Khawatir jika Khalid tak mendapat asupan gizi yang cukup selama beberapa hari karena tidak juga pulang ke rumahnya, Abah berinisiatif untuk mengundang Khalid beserta teman-temannya untuk membuat pesta kecil-kecilan-hanya berkumpul dan makan bersama-di rumahnya.

Ibu Rani dibantu oleh Rani dan Sekar sedang menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan disajikan, sementara Abah, Khalid beserta teman-temannya yang lain bertugas untuk membuat bara api di samping rumah Rani. Mereka berencana untuk membuat hidangan simple dan sederhana berupa ayam panggang dan jagung bakar.

Aroma rempah-rempah yang telah dilumuri ke permukaan ayam menelisik masuk ke indera penciuman para lelaki yang sedang duduk menunggu, melingkar di tengah perapian yang membara. Rani meletakkan nampannya dan memberi instruksi pada Khalid untuk segera memanggangnya. Tapi karena dasarnya memang tak ahli dalam urusan dapur, Khalid lantas saja memberi tugas tersebut pada orang yang duduk di sebelahnya. Siapa lagi jika bukan Arsyad-tentunya langsung disanggupi tanpa protes.

Matahari sudah berada di barat tatkala semua jagung yang mereka siapkan sudah hampir siap dipanggang. Bau asap dan keringat bercampur di busana para lelaki yang sedari tadi menghabiskan waktunya untuk memanggang. Suasana tak pernah sepi. Selalu saja ada topik pembicaraan yang bermuara pada gelak tawa yang pecah memenuhi sekitar. Para tetangga-tetangga bahkan bisa mendengar dengan jelas pembicaraan mereka, tapi mereka cukup maklum mengingat anak muda yang memang selalu penuh dengan energi.

Rahang tegas itu terus bergerak naik-turun untuk menghancurkan makanan di mulutnya. Sedari tadi, orang yang paling sibuk memanggang ialah Arsyad dan Kevin, sementara orang yang paling sibuk menyantapnya ialah Khalid. Ia layaknya bos besar yang tidak mengerjakan apa-apa. Hanya duduk, memperhatikan gerak-gerik orang di sekitaran sambil terus mengunyah.

"Jangan makan mulu lo! Kerja dong!" ucap Kaisar menyenggol lengan Khalid dengan kasar.

"Iya, nanti setelah wisuda, gue bakal cari kerja," sahut Khalid santai. Lidahnya terus mencecap rasa manis, gurih dari jagung bakar di mulutnya.

"Maksud gue lo ikut bantu bakar jagungnya. Dari tadi lo cuma makan doang, nggak ikut berpartisipasi."

"Gue berpartisipasi sebagai orang yang bikin ramai suasana aja. Nggak ada gue, nggak rame," balas Khalid tertawa jahil.

"Gue gibeng juga lo! Jadi orang kok ngeselin banget," gumam Kaisar kesal. Perlu diketahui kalau Kaisar saat ini sedang merajuk pada Khalid dikarenakan insiden bajunya kemarin. Khalid sudah meminta maaf, tapi nyatanya Kaisar masih kesal. Warga kampus tak henti-hentinya membicarakan dirinya yang berlari menggunakan sarung di koridor. Sungguh memalukan tapi Kaisar tidak bisa menghentikan rumor tersebut yang sudah menyebar seperti virus. Hancur sudah reputasinya.

"Jodohku," panggil Khalid ketika Rani muncul bersama Sekar. Turut bergabung bersama gerombolan tersebut. Kevin menggeser duduknya ketika Khalid menyerobot di sela-sela antara dirinya dan Rani yang baru saja mendaratkan bokongnya. Karena terlalu sempit di tempatnya, Kevin akhirnya mengalah dan memilih duduk di sisi seberang. Ah ... sial! Sekar duduk tepat di sebelahnya. Mendadak Kevin jadi salah tingkah karena teringat ucapan Khalid yang mengatakan kalau gadis di sebelahnya itu menaruh perasaan suka padanya. Semburat merah muda timbul di kedua pipinya sambil mengulum bibir menahan senyum.

Pemulung; Penggombal Ulung (Terbit)Where stories live. Discover now