Special Chapter: Babysitting

1.2K 186 172
                                    

Sesuai janji, tema chapter ini adalah request dari salah satu reader.

p.s.
ini bukan what-if karena chapter ini adalah sedikit bocoran di masa depan hehe

 ini bukan what-if karena chapter ini adalah sedikit bocoran di masa depan hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍑🍑🍑

Pukul 7 pagi Ahra sudah ada di rumah Hyunji. Tadi pagi-pagi sekali Hyunji menelponnya, meminta bantuan Ahra untuk menjaga anaknya hanya sampai nanti siang. Ahra juga tidak tahu kenapa Hyunji bisa mempercayai dirinya untuk mengurus si kecil Jiae. Hyunji bilang ia harus menghadiri pemakaman neneknya dan ia tidak mau pergi ke sana membawa Jiae yang masih kecil. Ia takut Jiae rewel saat melihat banyak orang, hal itu pasti juga akan mengganggu suasana berkabung di sana.

Awalnya Ahra menolak karena jujur ia tidak memiliki banyak pengalaman mengurus bayi. Sebenarnya ia suka dengan anak kecil, adik sepupunya yang masih kecil-kecil saja suka sekali menempel padanya. Namun untuk ukuran bayi, apalagi bayi itu baru berusia lima bulan, Ahra masih takut jika harus mengurusnya sendirian. Bagaimana jika dia sampai salah menggendong, bagaimana jika bayi itu menangis, Ahra takut jika ia tidak bisa menenangkannya. Untuk sekarang mungkin ia bisa tenang karena Jiae sedang tidur.

Untuk mengisi waktunya, Ahra membuka ponsel, membaca kembali pesan yang dikirim Hyunji untuknya. Mungkin lebih tepat jika itu disebut catatan karena di sana Hyunji menuliskan semua yang berhubungan dengan Jiae. Mulai dari lemari popoknya, persediaan susu asi untuk Jiae, sampai cara mengganti popok jika bayi perempuan itu buang air. Ahra harus menghafalkannya, ia tidak mau panik dan bingung jika tiba-tiba nanti Jiae rewel.

Setelah membaca berkali-kali sambil mengecek barang-barang Jiae, Ahra kembali ke tempat di mana bayi itu tidur.

"Hei cantik, sudah bangun ternyata." Ahra tersenyum pada bayi mungil itu.

Entah kenapa ia merasa melihat Doyoung dalam versi kecil saat melihat mata Jiae. Pipinya yang bersemu kemerahan membuatnya terlihat sangat menggemaskan. Itu juga sedikit mengingatkannya pada foto Jaehyun waktu kecil yang pernah dilihatnya di rumah pemuda itu. Kalau saja tidak ingat jika bayi itu bisa saja menangis, Ahra pasti sudah memainkan pipinya yang seperti squishy.

 Kalau saja tidak ingat jika bayi itu bisa saja menangis, Ahra pasti sudah memainkan pipinya yang seperti squishy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Affected [COMPLETED]Where stories live. Discover now