Runaway

1.3K 206 118
                                    

"Choi Hyunji itu, selama hidupnya dia hanya mencintai Jung Jaehyun."

"Apa menurutmu dia akan sudi mempunyai anak dari laki-laki lain?"

"Bagaimana kalau ini benar anak Jaehyun?"

"Tidak,"

"Jaehyun, jawab jujur. Itu anakmu atau bukan?"

"Ahra, maafkan aku."

"Bagaimana kau bisa seyakin itu? Kau kan tidak tahu apa-apa." aku hanya bisa diam.

Aku tidak tahu.

Jaehyun hanya bilang bahwa itu bukan anaknya. Bukan dia yang melakukannya.

Tapi bagaimana kalau bayi yang dikandungnya benar-benar anak Jaehyun?

Bagaimana kalau benar seperti itu?

Bagaimana-

Tidak. Tidak mungkin. Jaehyun bilang itu bukan anaknya.

Itu bohong!

Aku terkesiap.

Jantungku berdegup dengan cepat hingga membuat dadaku sakit dan sesak.

Aku menatap langit-langit kamarku yang penuh dengan stiker bintang yang dipasang Jaehyun. Ternyata aku baru saja mengalami mimpi buruk. Entah kapan terakhir kali aku mengalaminya, yang jelas sudah lama sekali.

Bagaimana mungkin masalah Jaehyun bisa begitu mempengaruhiku sampai seperti ini? Sungguh, ini membuat tubuh dan pikiranku lelah.

Pertemuanku dengan Doyoung waktu itu sama sekali tidak memberiku petunjuk tentang siapa sebenarnya ayah dari bayi yang dikandung Hyunji. Anak itu menolak untuk memberitahuku yang sebenarnya dengan alasan itu adalah privasi Hyunji.

Dasar privasi sialan!

Aku mendudukkan diriku dan mengusap wajah. Cukup lama aku berdiam sambil menunduk. Membiarkan rambutku yang terurai menutup seluruh wajahku, sampai akhirnya alarm di ponselku berbunyi. 


Sudah pukul 5 pagi ternyata. Tadi malam aku sengaja mengatur alarm lebih pagi dari biasanya. Hari ini aku ingin pergi ke pantai, sudah lama aku tidak pergi ke sana. Aku butuh hiburan dan menenangkan pikiranku sebelum aku menjadi gila karena masalah ini.



🍑🍑🍑


"Ahra!" sebuah mobil berhenti di depanku, dari kaca yang dibuka aku bisa melihat Jaehyun di dalam sana.

Ini masih jam setengah 7. Kenapa dia sudah berkeliaran di sekitar rumahku?

"Mau kemana?!" tanya Jaehyun setelah mendapatkan perhatianku.

"Ke terminal!" jawabku sekenanya. Aku paling susah berbohong, merepotkan juga untuk mencari alasan.

"Ayo masuk! Aku akan mengantarmu!"

"Tidak perlu!"

Beberapa orang mulai memperhatikan kami yang saling berteriak dari tempat masing-masing. Aku cukup lega ketika Jaehyun kembali menjalankan mobilnya, tapi ternyata dia hanya maju beberapa meter dari jalur bis lalu keluar dari mobil untuk menghampiriku.

Affected [COMPLETED]Where stories live. Discover now