Lost

1.5K 219 88
                                    

Masih ingat dengan rencanaku untuk mencari Doyoung? Sekitar dua minggu yang lalu, Taeil hyung mengabariku jika teman adik sepupunya pernah melihat Doyoung di daerah Gangnam. Karena itu malam ini rencananya aku akan pergi ke sana. Mencari Doyoung bersama Taeyong hyung.

Sebelum pergi kesana, aku menjemput Taeyong hyung terlebih dahulu yang kantornya juga ada di Gangnam. Sebenarnya kemungkinan bertemu Doyoung mungkin lebih besar jika aku ke sana waktu akhir pekan. Tapi karena minggu kemarin aku sibuk dengan pekerjaan dan Ahra, jadinya baru sempat hari ini.

"Yo, kau sudah menunggu lama?" Taeyong hyung langsung menyapaku begitu membuka pintu mobil.

"Tidak terlalu. Kau betulan sudah izin dengan Saeri?" Saeri itu pacar Taeyong hyung dan dia sangat overprotective.

"Tck sudah, tenang saja."

"Dan ingat hyung, tugasmu kesana nanti adalah membantuku. Bukan mencari serep lainnya." Aku tertawa begitu Taeyong hyung mendelik tajam ke arahku.

Ya, tidak heran sih kenapa Saeri itu overprotective kepadanya. Dengan tampang seperti Lee Taeyong, mudah baginya untuk mendekati wanita. Entah sudah berapa kali dia bermain di belakang Saeri. Yang jelas hubungan mereka sudah putus-nyambung berkali-kali. Ya, walaupun Taeyong hyung suka main mata, tapi dia hanya mencintai Saeri seorang.

"Ke Highway Club kan?" Taeyong hyung bertanya begitu aku menjalankan mobil.

"Iya. Kau sering ke sana kan?"

"Ya, dulu lumayan sering. Aku punya kenalan di sana." dia melanjutkan.

"Benarkah? Baguslah."

"Ngomong-ngomong, bagaimana si Hyunji itu? Masih sering menggangumu?"

"Ya begitulah." aku menjawab seadanya. Rasanya malas untuk membahas masalah Hyunji.

"Sebenarnya kasihan juga ya dia itu. Dia masih muda, pasti berat melewati ini semua sendirian tanpa suami." Aku tidak tahu alasan jelas Taeyong hyung mengatakan ini. Memang benar sih, tapi tidak tahu kenapa aku menjadi kesal dibuatnya.

"Salahnya sendiri tidak bisa menjaga diri." komentarku pada akhirnya.

"Ck, kenapa kau jahat sekali? Bukankah mereka melakukannya di apartmentmu? Kau yang membawanya ke sana. Bisa-bisanya kau dan Johnny tidak ada yang sadar."

"Jadi kau menyalahkanku?"

"Aku tidak-"

"Sudahlah hyung, tidak usah dibahas."
Aku memutus perdebatan secara sepihak karena merasa ini tidak akan mendapat jawaban yang jelas. Aku pun merasa bersalah pada Hyunji, tapi semua ini juga bukan sepenuhnya tanggung jawabku. Aku juga mengerti jika Taeyong hyung merasa bersimpati pada Hyunji. Dari ekor mataku, aku bisa melihat Taeyong hyung membuang nafas kasar lalu mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

"Jaehyun, maaf. Bukan maksudku menyalahkanmu." ucapnya pada akhirnya.

"Tidak apa-apa."

Kami tidak berbicara lagi selama perjalanan. Suasananya jadi sedikit tidak enak setelah perdebatan tadi. Tapi ya tidak perlu dibesar-besarkan masalah seperti ini. Aku cukup berterima kasih pada Taeyong hyung karena dia sudah mau meluangkan waktu untuk menemaniku.

Begitu sampai tempat tujuan, kami langsung masuk. Karena sebelumnya Taeyong hyung berkata mempunyai kenalan jadi kusuruh dia berjalan duluan. Dari arah jalannya rupanya dia langsung menuju meja bartender, memesan minuman. Sambil menunggu pesanan kami, Taeyong hyung memulai basa-basi.

Affected [COMPLETED]Место, где живут истории. Откройте их для себя