Baby

1.4K 203 111
                                    

Author POV

"Oh, kau sudah bangun? Sarapan dulu Jaehyun." Hyunji menyapa Jaehyun yang baru saja turun dari tangga. Melihat dari rambutnya yang sedikit berantakan, pemuda itu memang baru saja bangun. Jaehyun hanya melirik Hyunji sekilas tanpa menyapa. Ia berjalan lurus ke kulkas untuk mengambil air dan mengambil apel lalu berbalik ke arah tangga, hendak kembali ke kamarnya. Sudah biasa Hyunji berkunjung ke rumahnya pagi-pagi. Anak itu biasanya ikut menimbrung ibunya di dapur. Tapi entah di mana ibunya sekarang, mungkin sedang di kamar.

"Mm Jaehyun, aku boleh minta tolong?" Jaehyun berhenti sebentar lalu berbalik menghadap Hyunji. Gadis itu sedang menatapnya seperti anak kucing yang minta susu.

"Apa?" jawabnya singkat.

"Tolong antarkan aku periksa nanti  siang. Kak Hyunjo sedang pergi jadi tidak ada yang mengantar." wajah Hyunji tampak sangat berharap Jaehyun mau mengabulkan permintaannya. Menghela nafas sebentar, Jaehyun lalu menganggukkan kepala menyanggupi.

"Jam berapa? Aku mandi dulu."

Senyum Hyunji merekah. Mendengar jawaban Jaehyun tentu saja membuat Hyunji sangat senang. Anak itu menyatukan kedua tangannya di depan dada sambil mengucapkan terima kasih.

"Jam 11, masih dua jam lagi. Santai saja mandinya, tidak usah buru-buru." Jaehyun kembali mengangguk lalu menaiki tangga. Meninggalkan Hyunji yang masih berbunga-bunga karena keinginannya akhirnya terkabul. Sudah lama ia ingin diantar Jaehyun memeriksa kandungan.

🍑🍑🍑

Seperti yang Jaehyun janjikan sebelumnya, ia sedang menunggu giliran untuk dipanggil bersama Hyunji. Tidak hanya mereka berdua yang sedang menunggu. Antrian para ibu yang ingin memeriksakan kandungannya masih cukup panjang. Mungkin karena hari ini tanggal merah, makanya banyak para calon ayah yang mengantar istrinya. Untuk kasus Jaehyun, mungkin tidak seperti itu.

"Apa di sini selalu ramai seperti ini?" Jaehyun bertanya dengan suara pelan.

"Ya, pasien dokter Yang Seok Hyung selalu ramai. Dia dokter yang baik." Tidak menanggapi lagi, Jaehyun mengambil nitendo switch yang ia bawa untuk berjaga-jaga supaya tidak bosan.

"Kau sedang main apa?"

"Mario Cart."

"Aku boleh mencobanya?" Jaehyun melirik Hyunji sekilas. Gadis itu sedang memperhatikan layar nitendonya dengan antusias. Namun gara-gara itu dia malah kalah karena sempat tidak fokus.

"Baiklah, ini." Jaehyun menjelaskan secara singkat cara bermain game tersebut kepada Hyunji. Gadis itu mengangguk paham sambil mempraktikkan apa yang diajarkan Jaehyun.

"Mudah sekali ternyata." Hyunji tertawa senang karena berhasil mendahului lawannya. Diam-diam Jaehyun juga mengulum senyum melihat temannya.

"Setelah ini ayo kita bertanding."

"Memangnya bisa?" tanya Hyunji sambil tetap fokus pada permainannya.

"Nyonya Choi Hyunji, silakan bersiap-siap!" Hyunji terperanjat saat namanya dipanggil. Dia langsung mengembalikan nitendo ke Jaehyun. Setelah sedikit merapikan bajunya ia berdiri. Tapi melihat Jaehyun masih bergeming di tempat duduknya sambil bermain game membuat Hyunji berdecak sebal.

"Kau tidak ikut masuk?"

"Tidak, aku menunggu di sini saja."

"Ck, ayo temani aku."

"Tidak-"

"Nyonya Choi Hyunji silakan masuk!" Perawat yang bertugas tersenyum menyambut Hyunji.

"Ayo Jaehyun!" dengan mengerahkan tenaganya dia menarik tangan Jaehyun supaya ikut masuk. Jika orang yang tidak tahu, pasti mereka mengira Jaehyun bukanlah suami yang baik. Mana ada suami yang menunggu di luar sambil bermain game sementara istrinya periksa di dalam sendirian. Orang pasti berpikir Jaehyun sangat kekanak-kanakan. Dengan terpaksa Jaehyun akhirnya menuruti Hyunji demi menghindari tatapan ibu-ibu yang ada di sana.

Affected [COMPLETED]Where stories live. Discover now