Agreement

2K 329 189
                                    

"Jadilah pacarku, hanya 6 bulan. Kau bisa mengatur kontraknya."

Eh? Aku tidak salah dengar kan?

Aku memang mau bertanya dia sudah punya pacar atau belum tapi bukannya aku mau jadi pacarnya. Tidak secepat ini maksudku. Kan kalau mau menjalin hubungan yang seperti itu, ada tahap yang disebut proses mengenal satu sama lain.

Aku masih butuh proses untuk menjawab tawaran Jaehyun. Ngomong-ngomong tadi kan dia menyebutkan mau memberiku pekerjaan tapi kenapa menyuruhku menjadi pacarnya? Dan lagi kenapa hanya 6 bulan? Bagaimana jika nanti aku betulan suka? Astaga apa yang kupikirkan?!!

Aku masih sibuk berperang dengan batin saat Jaehyun tiba-tiba berdehem, menarik perhatianku kembali.

"Sebenarnya niatku pertama kali mengajakmu bertemu adalah ini. Aku mau minta tolong padamu untuk pura-pura menjadi pacarku."

Oh, jadi hanya pura-pura.

Aku memiringkan kepala, memintanya kembali melanjutkan. Jaehyun membuang napas pelan-pelan.

"Ada suatu hal terjadi."

"Dan apa itu? Cepat Jaehyun jangan bertele-tele." Aku sudah dalam rasa penasaran level 30, jadi rasanya gemas sekali mendengar dia tidak segera bercerita.

"Aku dipaksa menikah jika aku tidak punya pacar."

"Kau dijodohkan?"

"Tidak."

"Lebih tepatnya dipaksa bertanggung jawab." Keningku semakin berkerut.

"Bertanggung jawab untuk apa?" lagi-lagi pemuda ini tidak langsung menjawab, tampak berpikir untuk memberi jawaban yang tepat.

Melihat ekspresi Jaehyun membuatku berpikir yang tidak-tidak. Kenapa dia harus bertanggung jawab dengan menikahi seseorang? Apa dia menghamili anak orang?

Oh tidak, jika itu benar-benar terjadi mungkin aku harus menarik semua pujianku untuknya dan menampar Jaehyun sekarang juga.

Ya, dia perlu untuk disadarkan. Sudah menghamili anak orang malah memintaku untuk menjadi pacarnya? Wah, dia pasti benar-benar gila!!

Jaehyun menghela napas sekali lagi. Hei, ini bukan saatnya hanya menghela-hela napas Jung Jaehyun!

"Ahra, aku tahu apa yang kau pikirkan, tapi jangan berpikir yang tidak-tidak. Dengarkan penjelasanku dulu." Jaehyun mengusap wajahnya lalu menunduk, menyandarkan keningnya pada tumpukan tangannya. Selanjutnya biar kuceritakan saja secara singkat dari apa yang kudengar dari Jung Jaehyun.

Jadi tepatnya tiga bulan yang lalu temannya yang dari Amerika datang dan mereka minum bersama teman yang lain, melepas rindu katanya.

Dalam ingatan Jaehyun ia yakin tidak terlalu mabuk malam itu. Tapi ya singkatnya malam itu mereka tidur di apartemen Jaehyun, dan entah bagaimana ceritanya mereka bisa bangun dengan tubuh nyaris telanjang.

Kalau kalian mau tahu, teman Jaehyun yang dari Amerika tadi bernama Johnny. Iya dia laki-laki, aku tahu. Tapi jangan berpikir yang tidak-tidak dulu. Mungkin karena memang sedang mabuk dan hawanya sangat panas makanya mereka tidak sadar membuka baju mereka, dan Jaehyun meyakinkanku kalau dia masih memakai celana pendek.

Namun ada yang lebih penting lagi, malam itu bukan hanya Jaehyun dan Johnny yang tidur di sana. Ada dua orang lagi yang Jaehyun tidak tahu kenapa mereka bisa di sana malam itu. Sayangnya dua orang inilah yang membuat masalah ini menjadi rumit.

Jaehyun bilang jika dua orang ini melakukan hal yang tidak-tidak malam itu. Ya mungkin karena mabuk. Jaehyun meyakinkanku bahwa dia dan Johnny juga tidak sadar jika mereka melakukan itu di sana.

Affected [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang