Revealed

1.2K 210 127
                                    

Aku penasaran sama respon kalian dengan chapter kali ini.

Jadi tolong comment ya, votenya juga kalau boleh :)

🍑🍑🍑

Setelah bertengkar masalah kontrak pacaran akhirnya aku dan Jaehyun kembali berdamai. Tidak dideklarasikan secara resmi sih, tapi ya anak itu tidak membahas lagi masalah Ten. Yang ada dia malah memintaku untuk dikenalkan dengan Ten. Jaehyun juga memintaku untuk tidak membatalkan perjanjian kami. Sebenarnya ada untungnya juga, aku jadi tidak perlu mengembalikan uangnya he-he.

Walaupun kami bertengkar cukup sengit tapi kuakui Jaehyun itu seorang yang sangat sabar. Dia dengan cepat bisa meredam rasa kesalnya dan dengan mudah bersikap biasa seperti tidak terjadi apapun di antara kami. Aku masih tidak habis pikir ketika dia tiba-tiba memasak nasi untukku dan memilih makan bersamaku sebelum pulang.

Aku menyanggupi permintaannya dan mengatur janji temu dengan Ten. Hampir seminggu aku menunggu kabar dari Ten, dia sedang sibuk berlatih untuk lomba katanya. Sebenarnya bukan hanya Ten, Jungwoo dan Doyoung juga ikut. Dan Doyoung lah penyebab kenapa mereka harus latihan lebih ekstra. Mungkin karena kemampuan Doyoung tidak sebaik Ten dan Jungwoo. Jujur saja aku malah tidak menyangka jika Doyoung itu juga bisa menari. Saat di Itaewon kemarin dia tidak ikut melakukan street dance.

Oke, berhenti membahas Doyoung. Kita kembali lagi ke Jaehyun dan Ten.

Aku tengah menunggu dua anak itu di kafe. Yang kumaksud adalah kafe milik Minhyuk. Aku memang sengaja meminta mereka ke sini karena sekalian aku habis bekerja. Ya hitung-hitung supaya kafe ini lebih ramai juga, begitu maksudku.

Tring~

Bunyi bel saat pintu dibuka menarik perhatianku. Itu Jaehyun, yang baru saja masuk. Anak itu tersenyum seperti biasa, tampan sekali.

Kapan sih aku bisa melihat dia jelek? Sungguh tidak manusiawi -,-

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Kapan sih aku bisa melihat dia jelek? Sungguh tidak manusiawi -,-

Karena melihat Jaehyun, tiba-tiba aku jadi teringat dengan Hyunji. Aku belum bercerita pada Jaehyun kalau Hyunji menemuiku. Sengaja tidak kuceritakan karena aku takut nanti Jaehyun akan memarahinya atau malah memarahiku. Bukannya aku berburuk sangka atau merasa terlalu percaya diri tapi mungkin saja kan begitu. Mengingat Jaehyun itu suka sensitif jika menyangkut masalah Hyunji.

"Hai, sudah lama menunggu?" Jaehyun menarik kursi di sampingku lalu duduk di sana.

"Tidak juga. Ini pesananmu." aku menggeser Ice Americano pesanannya.

Tring~

Bel tanda pintu dibuka kembali berbunyi, kali ini Ten yang berjalan masuk.

Affected [COMPLETED]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora