PAST : Fifteen.

702 167 15
                                    

"Tapi kenapa?"

Chan melongok ke kolong tempat tidurnya. Begitu barang yang dicari terlihat, Chan dengan segera menariknya keluar. Chan tersenyum setelah sekian lama tidak melihat Treasure Box kesayangannya. Dan senyum Chan kian melebar begitu tahu Treasure Box kesayangannya masih sama seperti yang terakhir kali Chan lihat. Tidak ada yang rusak sedikit pun.

Beberapa lembar tisu basah Chan ambil untuk bersihkan Treasure Box-nya yang berdebu juga tangannya yang ikut kotor. Setelah memastikan semuanya bersih, Chan membawa Treasure Box ke atas tempat tidur dimana beberapa susunan lego yang baru Chan beli ada di sana.

"Apanya yang kenapa?"

Chan membuka Treasure Box-nya. Puluhan lembar kertas yang diisi gambar langit juga ragam galaksi adalah hal pertama yang Chan temukan di dalamnya. Tangannya pun secara otomatis meraih kertas-kertas gambar itu. Dilihatnya lagi satu demi satu gambar yang dilukis menggunakan krayon.

Indah sekali. Sejak dulu hingga saat ini Chan masih mengagumi keindahan lukisan tersebut. Chan kembali tersenyum begitu mengingat bagaimana Yeeun kecil membuat lukisan-lukisan tersebut dengan krayon kesayangannya.

Manis. Manis sekali. Dan Chan baru menyadari bahwa dia sangat suka melihat Yeeun melukis dengan krayon-krayonnya.

"Kenapa kamu enggak pergi?"

Chan masih menggenggam tangan Yeeun saat pertanyaan itu diajukan. Dapat Chan rasakan tangan Yeeunyang gemetar dalam genggaman, begitu pun dengan matanya.

"Kamu bisa pergi, Chris."

"Aku enggak akan pergi."

"Kenapa?"

Chan tidak langsung menjawab. Dia menunduk, menatap kedua tangannya yang masih menggenggam tangan yang lebih kecil milik Yeeun.

Chan kemudian mengubah posisi duduknya. Dia tidak lagi duduk berhadap-hadapan dengan si gadis. Dia kini duduk tepat di sampingnya. Chan pun tidak lagi menggenggam tangan si gadis. Karena kini Chan menautkan tangannya dengan tangan si gadis.

"Aku harus punya alasan jika aku mau pergi." sesaat setelahnya Chan kembali mendongak, membalas lagi tatapan Yeeun yang masih menatapnya. "Dan aku enggak punya alasan untuk pergi."

"Tapi kamu punya."

Chan menyimpan kertas-kertas gambar itu ke laci nakas yang berada tepat di samping tempat tidurnya. Mungkin lain kali Chan harus beli kotak baru untuk menyimpan kertas-kertas gambar itu atau beberapa perekat untuk menempel kertas-kertas gambar itu ke dinding kamarnya yang masih banyak spasi kosong.

Selesai dengan urusan kertas-kertas gambar, Chan kembali dengan Treasure Box-nya yang sempat diabaikan. Satu persatu susunan lego yang baru dibeli Chan masukkan ke dalam sana. Setelah memastikan tidak ada satupun yang tertinggal, Chan langsung menutup Treasure Box tersebut dan membawanya keluar kamar.

Hari ini Chan akan menyusun Lego bersama Yeeun yang sudah pulang dari rumah sakit pekan kemarin.

"Kamu punya alasan untuk pergi, Chris."

"Oh ya? Coba katakan padaku apa itu?"

"Kamu sudah tahu--" Yeeun kini memutuskan tatapannya dengan menunduk. "--tentang penyakitku."

"Yeeun."

"Itu sudah lebih dari cukup untuk jadi alasanmu pergi."

Setetes air mata yang tidak dapat Yeeun tahan pada akhirnya jatuh. Chan dapat mengetahuinya karena tetesan itu jatuh mengenai tangannya juga Yeeun yang masih bertautan. Maka Chan gunakan tangan lainnya untuk hapus bekas jejak air mata yang membasahi pipi gadis itu.

Stand by Me - Stray Kids FanfictionDonde viven las historias. Descúbrelo ahora