PAST : Thirty.

333 67 24
                                    

Setelah pagi Seoul diguyur hujan cukup lebat, siang itu matahari sudah tampak berani tunjukkan diri.

Tak ada lagi awan-awan hitam yang menggantung di langit. Tak ada lagi tetesan air hujan yang turun. Hanya ada sisa-sisa genangan dan kelembaban yang dua atau tiga jam lagi baru akan hilang.

Rutinitas manusia yang sempat terhambat perlahan kembali lancar. Perjalanan yang sempat terhenti pun mulai kembali bergerak. Pesawat-pesawat yang jam terbangnya sempat terundur sudah mulai lepas landas.

Seoul kembali pada kesibukannya.

Chan pikir dirinya akan rindu dengan semua yang ada di sini. Akan rindu dengan kota yang tidak pernah tidur ini. Rindu dengan kedua orang tuanya, kedua adiknya, dan Berry si anjing kesayangannya. Rindu dengan teman-temannya yang senantiasa ramai.

Dan tentu saja, Chan akan sangat merindukan sang tunangan yang saat ini tengah merapihkan beanie sekaligus poni Chan yang berantakan.

"Harusnya kemarin kamu potong rambut dulu. Ini ponimu sudah nusuk mata," kata Yeeun yang masih fokus merapihkan poni Chan.

"Gimana kalau aku potong hari ini? Penerbangannya bisa ditunda sampai besok."

"Iya, sekarang saja. Cari guntingnya biar aku yang potong sampai botak!"

Chan tertawa geli. Inilah satu dari sekian banyak hal yang akan ia rindukan dari Yeeun. Chan takkan bisa sesering ini menggoda sang terkasih.

"Aku gak ganteng lagi dong kalau botak."

"Aku gak lihat ini, jadi biarin saja."

"Padahal aku sedih banget loh mau pergi, tapi kamu keliatan biasa saja. Kamu gak takut aku kenapa-napa? Atau gimana kalau ada yang godain aku di sana?"

"Sangyeon-ah," bukannya menjawab, Yeeun justru memanggil Sangyeon yang akan ikut serta dengan Chan pergi ke Australia, "kalau Chris berani macam-macam langsung kamu botakin kepalanya, ya?"

Tak hanya Sangyeon, tetapi semua orang yang mendengar ucapan Yeeun itu tertawa. Hanya Chan satu-satunya orang yang tunjukkan ekspresi tidak terima.

"Kamu kenapa enggak bisa romantis sedikit, sih?"

"Makanya kamu jangan sampai macam-macam. Kamu kalau botak makin jelek, tahu."

Chan menghela napas pelan sebelum tangannya bergerak untuk rapikan beanie serupa yang juga Yeeun gunakan untuk tutupi rambut-rambut tipisnya.

"Iya, aku enggak akan macam-macam. Kamu juga, ya?"

Yeeun tak beri jawaban. Gadis itu terdiam selama beberapa hanya untuk menatap wajah Chan yang sebentar lagi tak dapat ia lihat untuk waktu yang lama.

Yeeun mungkin tak mengatakannya, tetapi ia tahu jika dirinya akan sangat merindukan Chan. Merindukan tingkah menyebalkannya. Merindukan suaranya. Merindukan senyumnya. Dan yang pasti, merindukan kehadirannya.

"Chris."

"Hmm?"

"Sesibuk apapun kamu jangan pernah ninggalin makan, ya? Jangan telat apalagi sampai enggak makan. Aku gak mau lihat kamu kurus. Kamu juga makin jelek kalau kurus."

Chan tertawa kecil, "Iya, kamu juga, ya?"

"Kamu juga harus tidur yang cukup. Minimal enam jam setiap hari jangan enam jam seminggu! Aku enggak mau lihat mata panda jelek kamu ini makin jelek."

"Kalau itu ... kuusahakan, ya?"

"Chris!"

"Iya-iya, aku pasti akan tidur dengan cukup."

Stand by Me - Stray Kids FanfictionNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ