Twenty one

30 1 0
                                    

(kak Ai di mulmed)

Fello berjalan keluar dari  gerbang rumah Geo. pandangannya terfokus pada ponsel digenggamannya sehingga ia tidak melihat bahwa ada sebuah undakan di hadapannya

Ia hampir saja terjatuh karna tersandung undakan itu. namun sebuah tangan menahan pinggangnya guna mencegah tubuhnya menghantam trotoar

"kalo jalan tuh liat kedepan jangan nunduk" kata sang pemilik tangan

"eh anu iya" kata Fello gugup, pasalnya jarak wajahnya dan wajah Ken tidak lebih dari 10 senti

"kenapa sih? lo kok gugup gitu" goda Ken yang melihat wajah Fello bersemu merah

"eh apaan sih" kesal Fello, dengan cepat dia menjauhkan dirinya dari Ken

"ada yang blushing nih" kata Ken seraya mencolek pipi Fello

"gue gak blushing kok" Fello menangkup pipinya sendiri

"terus ini apa?" Ken menunjuk pipi Fello

"nggak ini tuh.... itu... anu.."

"blush on" sergah Fello cepat

Ken terkekeh mendengar jawaban Fello

"kenapa?" tanya Fello heran

"Fello, gue udah lama kenal lo dan selam gue kenal lo, gue gak pernah sekalipun liat lo pake blush on" kata Ken di sela gelak tawanya

"ya kan, gue..." ucap Fello, dia kehabisan kata kata untuk membalas ucapan Ken

'duh gue harus ngomong apa nih' batin Fello, jujur sebenarnya dia memang blushing

Ia juga sadar jantungnya sering berdegup kencang saat berdekatan dengan Ken, dan dia juga sadar kenapa ia sering merasakan desiran aneh saat melihat Ken. tapi dia terlalu malu untuk mengakui itu semua, akhirnya di memilih untuk memendam semuanya sendiri

"udah deh gak usah ngeles mulu kaya bajaj, mending lo ikut gue" Ken menggenggam tangan Fello dan menariknya menuju tempat dimana motornya di parkir

"nih" Ken menyerahkan helm full facenya pada Fello

Namun Fello hanya diam dan memandang helm di tangan Ken dengan heran

"kok malah diem sih? pake"

"gue?" Fello mengarahkan telunjuknya pada dirinya sendiri

'Dia kok jadi gemesin gini sih' batin Ken

"iya lo Fellona" Ken mengusap pucuk kepala Fello gemas

"Ken, rambut gue berantakan" seru Fello kesal, jari jemarinya sibuk merapikan rambutnya yang tadi diacak acak oleh Ken

"makanya jangan lemot banget jadi orang" Ken memasangkan helmnya  di kepala Fello

Fello menahan nafasnya kala wajah Ken mendekat untuk memasangka kancing pengaman helm

"udah, yuk berangkat" Ken membalikkan badannya dan menaiki motor sport merahnya

"loh, mau kamana?"

"ada deh lo ikut aja"

"lo gak pake helm?"

"gak usah, asal lo selamat gue rela berkorban"

deg

Lagi lagi jantung Fello berdetak cepat kala mendengar kata kata manis yang terlontar dari mulut Ken

"ngg anu ya udah" kata Fello gugup, ia pun menaiki motor Ken

setelah dirasa aman Ken mulai melajukan motornya membelah keramaian jalan raya

Sepasang Sepatu #EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang