Fifteen

21 1 0
                                    

Geo terus melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, ia tidak mempedulikan pengendara lainnya. dia hanya ingin melampiaskan kekesalannya

sementara itu, Ken yang mengikuti Geo dengan motor sport merahnya di buat bingung dengan tingkah laku Geo. pasalnya sejak tadi mereka keluar gerbang untuk bolos, mereka berdua hanya muter muter gak jelas

'gak bisa di biarin nih' batin Ken melihat Geo yang semakin menjadi jadi

kelakuan Geo benar benar gila, dia bahkan menerobos lampu lalu lintas dan nyaris saja tertabrak motor, untung saja sang pengendara motor cepat cepat menekan rem. sementara Geo, jangankan berhenti menoleh saja tidak. dia masih terus melaju dengan kencang

Ken sadar, pasti berbahaya jika semua ini di biarkan, ia pun mengambil tindakan. ia memacu motornya cepat mendahului motor Geo dan berhenti di depannya menghadang laju motor Geo

Geo yang terkejut melihat Ken berhenti menghalangi jalannya pun segera menghentikan motornya

"lo apa apaan sih Ken?" teriak Geo, ia melepas helm dan turun dari motornya

Ken tidak menghiraukannya, ia juga melepas helemnya dan turun dari motor. ia berjalan mendekati Geo

bugh

Geo tersungkur di atas aspal, sudut bibirnya terluka akibat pukulan Ken yang lumayang keras

"lo.."

"goblok" potong Ken

"lo gila ya? lo sadar gak apa yang baru aja lo lakuin itu bahaya? lo mau mati? sini biar gue aja yang bunuh lo" teriak Ken

"bacod lo" sinis Geo, ia bangkit dan mengusap darah di sudut bibirnya

"lo bego, gak ada otak, ada masalah dikit aja udah over sampe kaya orang gak waras. cowok bukan lo" kata Ken lagi

"mau gue tonjok lo?" desis Geo yang mulai terbawa emosi

"tonjok aja, gue gak takut" ejek Ken

Geo berjalan mendekati Ken, ia melayangkan pukulannya namun dengan sigap Ken menangkisnya dan membalas pukulan Geo.

terjadilah aksi adu jotos antara Geo dan Ken, mereka saling pukul dan tangkis.

setelah beberapa saat, mereka tumbang di atas aspal dengan nafas yang memburu. wajah mereka sudah babak belur akibat pertarungan yang baru saja mereka lakukan.

"gimana? udah puas ngelampiasin kekesalan lo?" kata Ken yang masih rebahan di atas aspal, untung saja ini adalah jalan sepi yang sangat jarang di lewati kendaraan

"thanks bro, lo selalu tau apa yang gue butuhin" balas Geo

"yoi, gue cuma gak mau lo ngelampiasin semuanya ke hal yang berbahaya kaya tadi. makanya gue ngerelain tubuh gue sebagai pelampiasan, kurang baik apa coba" Ken bangkit dari tidurnya dan duduk di trotoar, dia tidak mau ambil resiko jika tiba tiba ada sebuah bus yang lewat

"lo emang yang terbaik" Geo terkekeh pelan, dia mengikuti Ken duduk di trotoar

"shhh, tapi lumayan juga" Ken mengusap darah di sudut bibirnya

Geo terkekeh mendengar perkataan Ken

"lo yang lemah" ejek Geo

"enak aja lo, gue gak lemah kali" protes Ken

Geo tersenyum tipis, lalu ia bangkit dan melangkah menuju motornya meninggalkan Ken yang masih duduk di trotoar

"lo mau kemana?"

"pulang" Geo menaiki motornya dan memakai helm full face nya

Ken melirik jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 09.00

Sepasang Sepatu #EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang