Seventeen

24 1 0
                                    

Geo duduk sendiri didalam kelas yang sepi, sedari tadi dia mencoba untuk memfokuskan diri pada buku di genggamannya. namun lagi lagi wajah seorang gadis berkelebat di benaknya.

pikirannya berkecamuk memikirkan jawaban dari satu pertanyaan yang sedari tadi memggema dalam hatinya

'apakah aku masih peduli?'

pertanyaan itu terlalu sulit untuk dia jawab. disatu sisi di mengingat bagaimana Ana tidak mempercayainya dan membela cowok yang baru saja dia temui,disisi lain dia mengingat kebersamaan mereka selama bertahun tahun.

hati kecilnya berbisik, menyuruhnya untuk segera mencari keberadaan Ana yang menghilang. namun egonya berbisik bahwa ini semua balasan untuknya yang telah menyakiti hati Geo

BRAAAK

Geo mebanting buku di tangannya frustasi. pikirannya benar benar berantakan, dia tidak bisa memilih untuk mengikuti hatinya atau egonya

"sekali kali kamu harus mengikuti kata hatimu, karna biasanya jika kamu mengikuti egomu akan ada penyesalan yang mengekor dibelakangnya"

kata kata Kinan mama Geo tiba tiba terlintas dibenaknya, kata kata itu membuatnya yakin akan memilih yang mana

'gue gak mau menyesal di kemudian hari' batin Geo

ia bangkit dan hendak beranjak pergi keluar dari kelas. namun saat dia tiba di depan pintu kelas ia berpapasan dengan seorang cewek berambut sebahu. cewek itu berdiri dihadapan Geo dan tersenyum padanya

"baru aja mau aku samperin, kamu mau kemana buru buru gitu?" kata gadis tadi lembut

"Lo siapa?" tanya Geo saat melihat wajah asing yang berdiri menghalangi jalannya

"kamu gak inget aku?" kata cewek itu dengan wajah cemberut

"emang kita pernah ketemu?"

"ihh kesel deh, masa kamu lupa sama aku"

"aku cewek gemuk yang sering kamu tolong waktu SMP dulu, kita juga pernah ketemu di depan perpustakaan beberapa hari lalu" imbuh cewek itu

"gue gak peduli siapa pun lo, sekarang minggir" ketus Geo, dia kembali teringat akan tujuannya terburu buru keluar dari kelas

"gak aku gak mau minggir, aku udah nunggu lama loh buat ketemu kamu, aku bela belain pindah kesini hanya untuk ketemu kamu" kata gadis itu

"tapi gue gak mau ketemu lo"

"hisk hisk Geo jahat, padahal dulu kamu yang kasi harapan sama aku tapi sekarang hisk kamu malah gak mau ketemu aku hisk" kata Gadis tadi di sela isak tangisnya

Geo gelagapan melihat gadis tadi menangis, dia takut orang orang yang melihatnya salah paham dan berfikir yang tidak tidak

"eh jangan nangis, iya iya gue mau ketemu lo" kata Geo

"beneran, ok kalo gitu aku kasi tau, nama aku Silia Migen Filosa, kamu inget?" kata gadis yang tak lain adalah Lia antusias

"nggak" Geo menggeleng pelan

namun ia buru buru merubah kata katanya saat melihat gadis dihadapannya ini akan mengeluarkan air matanya lagi

"iya, iya gue inget nama lo tapi lupa pernah ketemu dimana" sergah Geo

"beneran kamu inget, wah seneng banget" gadis itu kembali ceria

'nih orang punya kepribadian ganda ya?' batin Geo yang melihat ekspresi Lia yang berubah ubah, sebentar ceria sebentar sedih

"tapi tunggu, kapan gue ngasi harapan ke lo?" tanya Geo heran

"dulu kamu sering bela aku pas aku dibuly, kamu perhatian banget, sejak itu aku suka sama kamu" kata Lia antusias

"ha? emang gue pernah nolongin lo ya?"

"iya waktu SMP dulu, aku sering dibuly karna aku gemuk. tapi kamu selalu bela aku"

"kayanya lo salah paham gue gak ada maksud lain, gue cuma gak suka liat orang yang gak bersalah ditindas"

"jadi kamu gak suka sama aku?" tanya Lia dengan mata berkaca kaca

"nggak"

"hisk padahal aku udah rela diet habis habisan cuma buat kamu, aku perawatan kemana mana demi kamu hisk tapi kamu malah nolak aku hisk" kata Lia yang kembali terisak

Geo mengusap wajahnya kasar, dia mulai jengah dengan tingkah cewek itu

"terserah, gue gak peduli. sekarang minggir gue mau keluar" kata Geo

"mau kemana?" cewek itu menggeser tubuhnya menghadang Geo yang hendak keluar dari kelas

"lo gak perlu tau, bukan urusan lo juga" kata Geo, dia mulai kesal karna cewek itu terkesan menghalanginya untuk mencari Ana

sementara hatinya semakin merasa khawatir pada Ana, dia ingin cepat cepat menemukan gadis itu

"jawab dulu baru aku kasi lewat"

"gue mau cari Ana, sahabat gue puas?" sentak Geo

mendengar itu seketika wajah Lia berubah berang, dia terlihat sangat marah

"masih mikirin cewek sialan itu ternyata" sinis Lia, kata kata lembutnya seketika lanyap

"cewek sialan? yang lo maksud Ana?" geram Geo, jujur ia tidak terima mendengar julukan cewek asing dihadapannya ini untuk Ana

"iya, dia, cewek sialan yang ngehalangi gue buat deket sama lo. cewek yang selalu nempel sama lo kemana pun lo pergi"

"jaga omongan lo"

"ternyata dengan nyingkirin dia gue masih belum bisa dapetin lo, emang sepenting apa sih cewek itu buat lo. cuma sahabatkan?"

"dia lebih penting dari apa pun bagi gue"

"oh ya? gimana kalo gue bunuh cewek itu? apakah dengan begitu gue bisa miliki lo?"

"kalo terjadi apa apa sama Ana, habis lo sama gue" sinis Geo

"hahaha segitu pentingnya ya cewek sialan itu buat lo"

"gue jadi sedih dengernya, padahal jelas jelas cinta gue buat lo lebih besar dari apapun. gue rela ngelakuin apa pun buat lo termasuk bunuh cewek sialan itu"

"sekali lagi lo bilang kaya gitu, gue gak bisa jamin ketenangan hidup lo"

"sekarang kasi tau dimana Ana" imbuh Geo

"gue gak tau"

"jangan bohong lo sialan"

"ih kamu kok kasar gitu, aku beneran gak tau" kata Lia cemberut

"jangan banyak bacod lo bangsat" teriak Geo

"calm down boy, gue mau bikin kesepakatan" kata Lia dengan senyum liciknya.

"gue bakal kasi tau dimana cewek itu, tapi lo harus nuruti  semua kata kata gue"

"gak, lo kira gue babu lo?" sentak Geo tidak terima

"ya udah, gue gak bisa jamin keselamatan cewek itu sekarang. mungkin dia udah mati kehabisan nafas"

"dasar sialan lo" maki Geo

"jadi gimana, semakin lama lo jawab, semakin besar kemungkinan cewek itu mati"

"ok gue terima kesepakatan lo, tapi jangan pernah lo sentuh Ana lagi,  sampai kapan pun. sampe gue tau lo apa apain dia gue gak segan segan bunuh lo" kata Geo menerima uluran tangan Lia sebagai tanda sepakat

"ok, sebagai gantinya lo harus jadi pacar gue dan jauhin cewek itu sampai kapan pun. gue gak mau liat lo berhubungan sama cewek itu. kalo gue tau lo behubungan sama cewek itu lagi, gue gak bisa jamin keselamatannya" kata Lia

"ok deal"

'gue bakal berkorban demi keselamatan Ana, cewek yang mulai gue cinta'

***
tbc....

Sepasang Sepatu #EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang