Four

38 7 0
                                    

jangan lupa voment
selamat menikmati readers
_______________________________

"Jadi gue ngapain sekarang?" tanya Geo yang sedang duduk di tepi tempat tidur milik Ana.

Geo tengah berada di kamar Ana sekarang. Sesuai janjinya dia akan menemani Ana menyiapkan acara LDK yang akan di laksanakan sebentar lagi.

"Gak ada, temenin gue aja. Kalo gue butuh usul ntar gue tanya lo," kata Ana seraya menyiapkan laptopnya.

"Oh, ada cemilan gak?" tanya Geo.

"Ada, ambil aja. Lo tau kan di mana?" Ana mengalihkan pandangannya dari laptop dan menatap Geo.

"Ok, gue turun dulu ngambil cemilan." Geo pun beranjak keluar dari kamar Ana menuju dapur yang ada di lantai bawah.

"Eh ada Geo," sapa Hera yang sedang mencuci piring.

"Eh Tante, lagi ngapain?" Geo mencium tangan Hera.

"Lagi konser nih," jawab Hera.

"Tante ngelawak ya? Itu lagi cuci piring kok bilang lagi konser," balas Geo.

"Habis kamu udah tau pake tanya," jawab Hera.

"Ya kan cuma basa basi, Te, hehe." Geo terkekeh pelan.

"Oh, bilang dong kalo cuma basa basi," ucap Hera.

"Te, Geo minta cemilannya ya," kata Geo seraya membuka kulkas yang ada di sana.

"Ambil aja, habisin kalo bisa. Kesel Tante liat Ana yang nyemil aja kerjaannya. Kamu ajak olahraga sekali kali tuh anak biar sehat," kata Hera.

"Siap, Tante!" seru Geo seraya memberi hormat seperti saat upacara.

"Bagus, kamu suruh dia makan sayur juga. Setiap Tante masak sayur dia gak pernah mau," ucap Hera.

"Iya Tante, nanti Geo paksa makan sayur," sahut Geo.

"Sip dah. Ana itu kalo tante yang nyuruh gak pernah di dengerin, tapi kalo kamu atau papanya yang nyuruh langsung diturutin," gerutu Hera.

"Masa sih?"

"Iya, Tante gak akan khawatir kalo kamu nanti yang jadi suami Ana, soalnya dia itu nurut banget sama kamu," kata Hera.

"Hehehe." Geo menggaruk kepalanya yang tidak gatal

'Kok jadi bahas itu sih, mending kabur aja deh,' batin Geo.

"Terus tante--"

"Eh, Te, maaf," potong Geo sebelum Hera melanjutkan pembicaraan tentang hal yang membuatnya canggung.

"Anu Tante Geo ke kamar dulu ya, dipanggil sama Ana. Misi Tante." Dengan secepat kilat Geo pergi dari dapur dengan cemilan di tangannya.

"Haduh akhirnya selamat." Geo menghempaskan tubuhnya di kasur setelah dia meletakkan cemilannya di meja.

"Napa dah?"

"Mama lo serem," gerutu Geo.

"Ha? Serem? Perasaan mama gak pernah marain lo. Emang lo ngapain tadi?" tanya Ana heran, pasalnya Mamanya memang jarang sekali marah.

"Nggak, panjang ceritanya," jawab Geo.

"Aneh lo, mama gue yang cantik jelita bak mimi peri itu lo bilang serem," gerutu Ana.

"Mimi peri jelek kali, Na." Geo menggeleng gelengkan kepalanya mendengar penuturan Ana.

"Masa? gue kira cantik," sahut Ana.

Sepasang Sepatu #EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang